Konten dari Pengguna

Mahasiswa PBSI Ajarkan Teks Prosedur Guna Meningkatkan Kekritisan Siswa

Ana S
Mahasiswa Sastra Indonesia UNNES
19 Oktober 2024 16:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ana S tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Eka Budiarti Mahasiswa PBSI sedang mengajar di kelas VII MTs. Al-Asror, Semarang, sumber: dok.pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
(Eka Budiarti Mahasiswa PBSI sedang mengajar di kelas VII MTs. Al-Asror, Semarang, sumber: dok.pribadi)
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang tergabung dalam Lantip Angkatan 4, membuat Modul Ajar Memahami dan Mengidentifikasi Isi dalam Teks Prosedur. Modul ajar tersebut ditujukan pada siswa kelas VII (semester 1) MTs. Al-Asror Semarang guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
ADVERTISEMENT
Modul merupakan salah satu perangkat ajar penting bagi seorang pendidik atau guru yang harus dipersiapkan sebelum kegiatan pembelajaran. Modul yang akan disusun diharuskan berisi komponen-komponen dalam Kurikulum Merdeka. Komponen-komponen tersebut terdiri dari empat garis besar, yaitu informasi umum, capaian dan tujuan pembelajaran, detail rancangan penggunaan, dan detail pertemuan.
(Eka Budiarti (memakai batik) sedang menerangkan materi pada siswa, sumber: dok.pribadi)
Dengan demikian, modul ajar teks prosedur tersebut dibuat bukan tanpa alasan. Sebagai calon guru, Eka Budiarti yang merupakan Mahasiswa PBSI UNNES, menuturkan jika tujuan dibuatnya modul ajar tersebut adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran.
“Bagi seorang guru, modul ajar itu dibuat dengan tujuan untuk membantu kita dalam merencanakan pembelajaran secara sistematis,” jelasnya.
Selain itu, dengan dibuatnya modul ajar teks prosedur siswa diharapkan mampu memahami makna yang tersirat maupun yang tersurat di dalamnya. Eka, sapaan akrab untuk mahasiswa PBSI semester 7 tersebut menjelaskan bahwa,
ADVERTISEMENT
“bagi peserta didik adanya teks prosedur ini diharapkan mampu membuat mereka memahami informasi yang berupa gagasan, pikiran, pandangan, atau arahan dan pesan supaya mereka mampu menemukan makna tersirat maupun tersurat.”
(Siswa MTs. Al-Asror memperhatikan materi yang sedang diberikan, sumber: dok.pribadi)
Dalam pelaksanaanya Eka menjabarkan dalam modul ajarnya bahwa, pembelajaran Teks Prosedur nantinya akan mengadopsi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan metode pembelajaran berupa diskusi, tanya jawab, dan ceramah. Sedangkan sebagai bahan evaluasi selama pembelajaran ia memberikan asesmen formatif (tes tertulis uraian/LKPD) dan asesmens sumatif (tes tertulis penilaian harian).
Sebagai mahasiswa PBSI, Eka Budiarti, menuturkan bahwa isi dalam dibuatnya modul tersebut merupakan harsil karyanya sebagai mahasiswa pendidikan yang digunakan seagai bahan pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Sehingga, ajang Lantip Angkatan 4 ini menjadi wahana pengimplementasian bagi dirinya.
ADVERTISEMENT
Di akhir wawancara, Eka berharap jika modul ajarnya dapat dimanfaatkan dan diakses oleh siswa maupun orang lain sebagai referensi dalam belajar. Sehingga, pembaca dapat mengakses modul ajar tersebut melalui tautan ini.