Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Lelaki Menangis Dianggap Banci, Bukan 'Cowo Banget'
15 Desember 2022 17:02 WIB
Tulisan dari Andien Putri Kartika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semua manusia berhak mengekspresikan rasa emosi, lantas mengapa banyak orang bilang lelaki dilarang menangis?
ADVERTISEMENT
Menangis merupakan salah satu bentuk ekspresi emosi yang dirasakan oleh setiap orang. Faktanya, masih banyak pandangan tentang menangis yang selalu dihubungkan dengan gender seseorang, contohnya seperti “Jadi lelaki harus kuat, ga boleh nangis.” Atau ejekan seperti “Lelaki kok nangis? Lelaki apa banci, tuh?”. Pandangan tersebut timbul akibat tatanan sosial yang menilai lelaki adalah pemimpin yang berjiwa kuat sementara wanita adalah sosok yang lebih lembut dan sensitif. Padahal pada dasarnya lelaki dan wanita sama-sama manusia yang memiliki emosi dan berhak untuk mengekspresikannya. Pandangan yang salah seperti di atas dapat memengaruhi keputusan seorang lelaki dalam mengekspresikan emosinya. Mereka banyak menahan dan memendam emosinya. Namun, perlu diketahui memendam emosi bukanlah hal yang baik. Jika di lakukan secara terus-menerus, memendam terlalu banyak emosi dapat mengganggu kesehatan mental bahkan kesehatan fisik.
ADVERTISEMENT
Lelaki menangis itu wajar.
Lelaki juga manusia. Manusia pada dasarnya memiliki rasa emosi baik senang, sedih, maupun marah. Emosi tersebut berhak untuk diekspresikan dalam bentuk apa pun termasuk menangis, tanpa mempertimbangkan jenis kelaminnya. Saat mengalami tekanan atau dilanda kesedihan lelaki juga berhak meneteskan air mata tanpa mendapat omongan dari orang-orang sekitar yang justru dapat berpengaruh pada kesehatan mental yang terganggu. Tidak hanya sedih, beberapa orang menangis untuk meluapkan amarahnya, bahkan menangis juga dapat terjadi akibat kelelahan. Setelah sudah lelah bekerja seharian, lalu ada sesuatu yang tidak nyaman di hati, seseorang akan mudah tersinggung dan menangis. Hal-hal tersebut terjadi karena menangis termasuk dalam bentuk penerimaan terhadap apa yang harus dihadapi.
“Menangis itu penting untuk membantu seseorang mengelola perasaannya akibat situasi atau peristiwa buruk yang dia alami. Menangis dapat memperbaiki suasana hati dan membuat kita dapat tidur lebih nyenyak, mengurangi peradangan, dan menguatkan system imun tubuh.” Tutur Michael Chen, MD, dokter di New York.
ADVERTISEMENT
Saat kita sedang menangis, air mata keluar bersamaan dengan hormon stres dalam tubuh seperti endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin. Inilah sebabnya beberapa orang merasa lega ketika sudah menangis. Ketika menangis kita meluapkan perasaan yang akan digantikan oleh perasaan lega dan tenang. Perasaan lega itulah yang akan membuat pikiran kita menjadi lebih jernih. Biasanya setelah menangis perasaan terasa jauh lebih baik, bahkan menangis dapat membuatmu pulih lebih cepat dari suatu masalah atau kegagalan yang dialami.
Selain membuat level stres menurun, air mata juga dapat membantu melawan penyakit-penyakit seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung serta tukak lambung yang biasanya bersumber dari stres berlebih. Hal ini disebabkan oleh hormon stres di dalam air mata akibat stres mengandung zat kimia berupa Adrenocorticotrophic dan juga hormon kortisol atau hormon stres. Bahan kimia dan hormon stres tersebut memang harus dikeluarkan dari dalam tubuh agar tidak menyebabkan masalah kesehatan berupa masalah tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Dengan menurunkan tingkat stres, berarti kamu juga ikut menurunkan risiko penyakit yang ada di tubuhmu.
ADVERTISEMENT
Lelaki dan wanita mempunyai beban pikiranya masing-masing. Beban tersebut dapat berasal dari lingkungan keluarga, masalah pekerjaan, overthinking tengah malam yang tak kunjung henti, putus cinta, uang habis dan masih banyak lagi. Terkadang beban tersebut dapat dikurangi dengan menangis. Memang menangis tanpa usaha tidak bisa menghilangkan ataupun membereskan beban yang kita punya. Namun, setidaknya saat menangis kamu dapat meluapkan emosi yang dirasa sehingga kamu mendapat rasa lega dan beban dapat terasa lebih ringan.
Baik lelaki ataupun wanita dengan segala beban pikiran yang menghantui jika masalah itu belum 100% dapat kamu selesaikan, menangis dapat menjadi cara untuk setidaknya kamu meringankan sedikit bebanmu.
Dampak buruk menahan nangis.
Banyaknya stigma tentang lelaki tidak boleh nangis berpengaruh pada keputusan lelaki saat ingin mengekspresikan emosinya. Mereka kerap merasa malu, bahkan takut diejek jika menangis. Hal ini membuat sebagian lelaki memilih untuk menahan dan memendam emosinya sendiri. Padahal hal tersebut itu bukan hal yang baik. Bahkan, bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental maupun kesehatan fisik.
ADVERTISEMENT
Seorang Psikolog Bernama Nikki Martinez, Psy.D berkata, “Menekan emosi (dalam hal ini, frustrasi atau kesedihan) sebenarnya meningkatkan dan membuat Anda merasa lebih buruk.” beberapa ganggusan kesehatan mental dapat terganggu apabila menahan nangis dilakukan secara terus-menerus. Contohnya mudah marah, mempunyai kecemasan berlebih, gangguan tidur, bahkan depresi. Jadi ketika kamu merasa perlu untuk menangis meraung-raung kamu bisa melakukannya dengan menyelinap sebentar. Kemudian, lanjut beraktifitas setelahnya. Itu adalah yang terbaik. Kata Van Groningen.
Selain itu saat menahan nangis berarti kamu juga menahan rasa sedih, marah, ataupun kecewa yang ada di dalam tubuh. Rasa emosi yang dipendam tersebut merupakan energi negatif terpendam di dalam tubuh yang lama kelamaan akan berubah menjadi racun. Jika tubuh menyimpan terlalu banyak zat yang tidak berguna, tubuh malah akan mudah terserang penyakit.
ADVERTISEMENT
Sekarang sudah tahu kan pentingnya menangis dan berbagai dampak buruk dari menahan nangis? Mari kita hilangkan stigma lelaki harus selalu kuat atau lelaki tidak boleh nangis. Semua manusia berhak mengekspresikan emosinya tanpa memandang jenis kelaminnya. Lelaki akan tetap menjadi lelaki sekalipun ia menangis. Jadi, lelaki maupun perempuan berhak untuk menangis. Untuk para lelaki, kalian tidak perlu lagi merasa malu jika kalian ingin menangis.