Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pagelaran Wayang di Museum Wayang
22 Oktober 2023 5:55 WIB
Tulisan dari Andre Putra Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pagelaran wayang merupakan salah satu jenis pertunjukan yang diselenggarakan pada musim tertentu atau acara yang telah ditentukan. Wayang memiliki banyak jenisnya yang dapat dipentaskan kepada khalayak umum. Namun, terdapat kemungkinan hanya beberapa yang masih dan bisa ditayangkan.
Pada hari Minggu, 24 September 2023 bertepatan di Museum Wayang, Jakarta Utara – terdapat pagelaran wayang kulit purwa bergaya Surakarta dengan lakon “Gatotkaca Wisuda” yang dibawakan oleh dalang Ki Kasmin G. Biasanya, pagelaran wayang akan diadakan setiap minggu sekali di museum, pagelaran pada tahun ini akan jadi terakhir dikarenakan adanya renovasi museum, dilanjukan pada tahun depan. Acara ini menampilkan pertunjukan wayang selama 2 jam yang menceritakan tokoh Mahabarata, yaitu Gatotkaca.
ADVERTISEMENT
Pada pagelaran ini, menceritakan pelantikan Gatotkaca menjadi raja Pringgandani selaku putra Arimbi dan Bima setelah dewasa. Hal ini pada awalnya sudah disetujui oleh 5 adik Arimbi, namun atas dasar hasutan Sengkuni membuat salah satu adik Arimbi berontak untuk merebut kekuasaan dari tangan Gatotkaca yang bernama Brajadenta. Akan tetapi, usaha Brajadenta gagal usai bertarung sengit dengan Brajamusti yang merupakan saudaranya. Dalam pertarungan tersebut Brajadenta dan Brajamusti yang dibantu oleh Gatotkaca, kedua kakak beradik tewas dan rohnya masuk ke dalam kedua tangan Gatotkaca, sehingga menambah kesaktiannya.
Dengan adanya pagelaran ini, dapat mempelajari pertunjukan wayang yang sangat luar biasa. Museum Wayang selalu menampilkan pagelaran wayang, agar masyarakat mengetahui tentang wayang. Denga ini, budaya dan kesenian Indonesia akan terus dipelajari dan dinikmati oleh masyarakat. Kita sebagai penerus bangsa harus terus mempertahankan dengan cara mempelajari dan merawat budaya ini agar tidak hilang dan dicuri oleh negara lain.
ADVERTISEMENT