Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Minimnya Kesadaran Masyarakat dalam Merawat Fasilitas Wisata Kota Lama Surabaya
18 Desember 2024 10:39 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Andyni Raina Revathallah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kota Lama Surabaya, yang pernah menjadi pusat kegiatan kolonial Belanda, kini telah diubah menjadi destinasi wisata bersejarah yang ramai dikunjungi. Kawasan ini, dengan bangunan-bangunan ikonik seperti Gedung Internatio dan Jembatan Merah, membawa pengunjung menyusuri jejak masa lalu Surabaya. Pemerintah setempat telah melakukan berbagai upaya restorasi untuk menjaga nilai-nilai historis sembari memperkenalkan kembali sejarah kota kepada generasi muda. Wisata ini resmi dioperasikan sebagai simbol kebanggaan dan edukasi, terus berbenah dari segi fasilitas maupun pelayanan untuk menarik lebih banyak wisatawan.
ADVERTISEMENT
Namun, seiring berjalannya waktu, Kota Lama tidak lepas dari berbagai tantangan. Salah satu masalah yang kini mengemuka adalah pencurian fasilitas besi yang kian marak. Kasus ini menyoroti kelemahan dalam pengawasan dan pemeliharaan kawasan wisata yang sarat sejarah ini, mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan pengunjung.
Meskipun Kota Lama Surabaya telah menjadi daya tarik wisata yang terus berkembang, pencurian fasilitas besi di kawasan ini telah menjadi ancaman serius. Pagar, penutup drainase, dan berbagai komponen berbahan besi yang merupakan bagian dari infrastruktur wisata telah menjadi target pencurian. Kejadian ini tidak hanya menimbulkan kerugian secara material, tetapi juga mengurangi nilai estetika dan kenyamanan yang sebelumnya menjadi andalan kawasan ini.
Contoh kejadian yang populer akhir-akhir ini adalah pencurian besi di tempat wisata Kota Lama Surabaya yang terletak di Jalan Rajawali, Kecamatan Krembangan Selatan, Surabaya. Pihak berwenang menduga ada 2-3 pelaku pencurian di kawasan Kota Lama namun hanya satu orang yang ditangkap. Sasaran instalasi yang dicuri adalah kabel dan besi. Fasilitas seperti tempat duduk, penutup talang, dan kotak lampu dikabarkan hilang. Pihak berwenang juga mengatakan jumlah kerusakan belum dapat ditentukan. Pasalnya, beberapa kabel yang bukan milik Pemkot Surabaya juga dipotong untuk dicuri.
ADVERTISEMENT
Kawasan wisata sejarah seperti Kota Lama sangat bergantung pada keaslian dan kelengkapan fasilitas untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pengunjung. Kehilangan fasilitas ini membuat sejumlah bangunan dan jalanan menjadi tidak aman dan mengurangi daya tarik kawasan secara keseluruhan. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat maupun pengunjung wisata Kota Lama Surabaya, yang mendesak pemerintah untuk meningkatkan pengawasan dan menjaga fasilitas secara lebih ketat.
Penyebab Pencurian Fasilitas Besi pada Objek Wisata Surabaya
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pencurian fasilitas besi pada objek wisata Kota Surabaya, salah satunya adalah rendahnya kondisi sosial ekonomi pelaku pencurian. Ketimpangan ekonomi warga menciptakan suatu alasan untuk mencuri fasilitas yang terbuat dari besi yang kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan.
ADVERTISEMENT
Kurangnya regulasi jual beli besi bekas juga menjadi faktor penting lainnya yang menyebabkan maraknya pencurian fasilitas besi pada objek wisata Kota Surabaya. Kurangnya fasilitas keamanan di sekitar objek wisata seperti kamera pengawas juga menjadi faktor pendukung pelaku pencurian untuk melakukan aksinya di wilayah tersebut. Faktor yang tak kalah penting adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan memelihara fasilitas umum.
Dampak Pencurian Fasilitas Besi pada Objek Wisata Surabaya
Pencurian fasilitas besi pada objek wisata Surabaya berdampak pada banyak hal. Pertama, pencurian fasilitas besi tentunya merusak objek wisata Kota Surabaya. Kedua, fasilitas yang hilang atau rusak dapat mengurangi kualitas pengalaman pengunjung. Ketiga, meningkatnya biaya operasional untuk melakukan perbaikan yang mendesak. Keempat, munculnya stigma pada latar belakang suku pelaku pencurian. Kelima, risiko keselamatan bagi pengunjung karena fasilitas umum penting yang dicuri, seperti contoh penutup selokan pada jalan. Keenam, merusak reputasi objek wisata maupun Kota Surabaya sendiri.
ADVERTISEMENT
Rekomendasi untuk Mitigasi
Untuk mengatasi masalah pencurian fasilitas besi di objek wisata Kota Surabaya, perlu adanya langkah yang lebih komprehensif dari berbagai pihak. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah meningkatkan pengawasan dan keamanan di sekitar kawasan wisata, seperti memasang lebih banyak CCTV di area rawan serta menambah jumlah petugas patroli, terutama pada malam hari. Ini dapat membantu mencegah tindakan pencurian serta memberikan efek jera kepada para pelaku.
Selain pengawasan, perlu juga adanya regulasi yang lebih ketat terhadap jual beli besi bekas. Pemerintah Kota Surabaya bisa memberlakukan aturan yang mewajibkan pencatatan lebih rinci terhadap setiap transaksi besi bekas, sehingga mempersulit penjualan barang curian. Pasar ilegal untuk besi curian hanya akan berkembang jika tidak ada pengawasan yang tegas, dan ini harus menjadi perhatian utama.
ADVERTISEMENT
Harapan saya, Pemerintah Kota Surabaya juga bisa melakukan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga fasilitas umum. Masyarakat perlu dilibatkan secara aktif dalam memelihara infrastruktur yang ada, dengan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Gerakan bersama ini, jika dikelola dengan baik, dapat meminimalisir kerugian akibat pencurian dan menjaga kelestarian objek wisata.
Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat, saya optimis bahwa masalah pencurian fasilitas besi ini dapat diatasi. Kota Surabaya dapat terus mengembangkan kawasan Kota Lama sebagai destinasi wisata bersejarah yang aman, nyaman, dan terjaga keasliannya.