Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Niche Construction; Membentuk Ulang Dunia di Tengah Krisis
16 Desember 2024 17:05 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Almayra Angel Nadina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 membawa perubahan yang besar bagi dunia secara keseluruhan di berbagai aspek kehidupan. Selain berdampak pada aspek kesehatan, fenomena ini menyebabkan adanya percepatan dalam aspek digitalisasi secara global, menciptakan budaya baru, menggeser budaya yang sudah ada, dan mengguncang lanskap ekonomi di berbagai sektor. Dilakukannya kebijakan pembatasan sosial dan lockdown yang diterapkan di banyak negara memaksa individu serta organisasi untuk dapat menemukan cara baru dalam bersosialisasi, belajar, bekerja, dan dalam memenuhi kebutuhan. Adanya perubahan tersebut kemudian memunculkan solusi untuk menjaga keberlangsungan aktivitas sosial dan ekonomi, seperti pendidikan daring, E-commerce, dan konsep work from home (kerja jarak jauh). Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan E-commerce dalam pusat data dan sistem informasi sekretariat jenderal kementerian perdagangan bahwa “gross merchandise value” atau nilai barang yang dijual melalui pasar pelanggan ke pelanggan di Indonesia mengalami kenaikan sejak tahun 2019 hingga tahun 2023 yang bernilai lebih dari $62 miliar. Hal ini didorong karena adanya kenaikan pada pengguna e-commerce yang pada tahun 2023 terdata terdapat 58,63 juta pengguna.
ADVERTISEMENT
Perubahan yang terbentuk dari fenomena ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi memiliki dampak jangka panjang khususnya terhadap cara manusia berinteraksi dengan teknologi. Sebelumnya, digitalisasi berkembang lambat dan hanya terdapat di sektor-sektor tertentu. Namun, saat ini teknologi merupakan kebutuhan utama di berbagai sektor. Implikasinya terlihat di sektor tradisional seperti UMKM yang sebelumnya tidak terlalu menggunakan digital saat ini diharuskan untuk memanfaatkan platform daring untuk bisa tetap relevan. Dalam aspek ekonomi, adopsi teknologi digital bukan hanya membantu mempertahankan produktivitas tetapi juga membantu peningkatan efisiensi operasional di berbagai industri. Pandemi Covid-19 menunjukkan kemampuan unik manusia sebagai “niche constructor” yang merupakan sebuah konsep dalam antropologi yang menggambarkan manusia secara aktif membentuk dan mengubah lingkungannya. “Niche digital” terbentuk karena perubahan yang ada terkait dengan batasan fisik yang terlihat dalam penggunaan aplikasi Zoom untuk menunjang kegiatan pembelajaran dan kebutuhan pekerjaan serta adopsi e-wallet yang digunakan untuk transaksi non tunai, dan adanya peningkatan penggunaan media sosial sebagai sarana hiburan serta sosialisasi dan penyebaran informasi.
ADVERTISEMENT
Perubahan ini membawa tantangan baru yaitu berkaitan dengan kesenjangan digital yang memiliki akses dan yang tidak dan adanya risiko homogenisasi budaya akibat terdominasinya platform global. Sejalan dengan tantangan yang ada, perubahan ini juga membawa peluang khususnya di bidang ekonomi digital dan inovasi teknologi.
Pandemi Covid-19 bukan hanya dinilai sebagai krisis yang merugikan, tetapi bisa dinilai sebagai titik balik yang menantang manusia untuk dapat beradaptasi, berinovasi, dan membentuk ulang dunia di tengah gempuran perubahan yang ada. Dalam hal ini, manusia tidak hanya bertahan tetapi juga berperan dalam menciptakan ekosistem baru yang membawa konsekuensi besar di bidang budaya, ekonomi, serta interaksi sosial.
Perubahan Budaya di Era Digital
Pandemi mengubah budaya khususnya cara orang bekerja secara drastis dan menciptakan konsep kerja jarak jauh yang memungkinkan karyawan bekerja secara lebih fleksibel, meningkatkan keseimbangan antara kerja dan kehidupan “work life balance”. Ini sejalan dengan banyaknya kafe yang mengadopsi konsep “work-friendly” dengan menyediakan fasilitas seperti Wi-Fi berkecepatan tinggi, stopkontak di setiap meja, serta suasana nyaman yang dirancang untuk mendukung kebutuhan pekerja jarak jauh. Kafe-kafe ini kini bukan hanya tempat bersantai, tetapi juga menjadi ruang kerja alternatif yang semakin diminati, terutama oleh generasi muda dan pekerja kreatif. Konsep ini juga berdampak dengan adanya penurunan biaya operasional perusahaan dan memungkinkan adanya kolaborasi lintas batas melalui teknologi. Mayoritas pekerja indonesia saat ini lebih menyukai sistem kerja hybrid (wfo dan wfh) dan hanya 9% diantaranya berminat wfo. Meskipun dengan perubahan ini terdapat sisi kenyamanan dan membuka peluang, tetapi banyak individu yang mengalami “digital fatigue” akibat terlalu banyak terpapar dengan layar.
ADVERTISEMENT
Selain perubahan budaya, dampak yang terlihat terjadi pada pola konsumsi masyarakat, dimana saat ini masyarakat marak melakukan belanja online melalui platform e-commerce sehingga sedikit mengurangi ketergantungan pada toko fisik. Hal ini semakin didukung dengan adanya teknologi seperti algoritma big data yang semakin mempengaruhi preferensi konsumen dengan memberikan rekomendasi produk yang relevan dengan dipersonalisasi. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi ritel tradisional yang sulit bersaing khususnya dalam skala teknologi. Bisnis kecil yang baru membuka usaha nya banyak yang belum mampu beradaptasi dengan ekosistem digital yang kemudian harus menghadapi risiko-risiko berkompetisi dalam digital.
Transformasi budaya yang terjadi tidak hanya berkaitan dengan teknologi tetapi juga berkaitan dengan bagaimana cara masyarakat dalam memandang dan beradaptasi dengan sosial. Transformasi ini memperlihatkan kreativitas baru yang terbentuk di masyarakat, baik dilihat dari aspek ekonomi maupun sosial. Saat ini masyarakat memanfaatkan media sosial untuk bisa menjaga interaksi dan juga pelestarian budaya seperti pameran seni virtual dan workshop budaya secara daring baik dalam lingkup lokal maupun global. Hal ini memberikan gambaran bahwa konteks perubahan budaya tidak selalu berkaitan dengan dampak negatif, tetapi juga menjadi peluang untuk dapat mempertahankan serta mengembangkan nilai lokal.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi sebagai Niche Baru
Dalam lingkup Asia Tenggara, Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai GMV sebesar $82 miliar dan diprediksi akan mengalami peningkatan sampai dengan 15% pada tahun 2025. Perkembangan ekonomi digital di Indonesia sejalan dengan peningkatan penetrasi internet di Indonesia, dimana hal ini menggambarkan semakin banyak persentase penduduk Indonesia yang telah memiliki koneksi internet. Pandemi Covid-19 menjadi poin yang memulai adanya percepatan transformasi digital di berbagai sektor khususnya dalam hal konsumsi masyarakat, penutupan toko fisik yang diakibatkan oleh pembatasan sosial mendorong konsumen beralih ke belanja daring. Tercatat bahwa e-commerce merupakan salah satu media pengembangan UMKM yang menjadi kontributor utama dalam ekonomi digital Indonesia. E-commerce yang saat ini populer diantaranya Shopee, Lazada, Tokopedia, dan TikTok.
ADVERTISEMENT
Pada sektor pendidikan, penggunaan metode pembelajaran daring menjadi salah satu solusi dalam menjaga kontinuitas akademik di tengah pembatasan mobilitas. Platform pendidikan online seperti Zoom dan Google Classroom memberikan fasilitas membentuk interaksi antara siswa dan pengajar. Walaupun kehadiran solusi ini masih memiliki tantangan yaitu akses internet yang tidak merata di daerah terpencil. Konsep kerja jarak jauh juga banyak dilakukan oleh perusahaan maupun individu karena dengan mengadopsi penggunaan kerja jarak jauh ini meningkatkan fleksibilitas dan memangkas biaya operasional serta berdampak pada lingkungan yaitu adanya pengurangan emisi karbon dari perjalanan harian. Perubahan ini menggambarkan fleksibilitas manusia dalam menciptakan “niche digital” yang digunakan untuk mendukung aktivitas sosial dan ekonomi di tengah keterbatasan fisik.
Ke depan, penting bagi kita untuk terus memanfaatkan teknologi secara inklusif, memastikan bahwa setiap individu dan komunitas memiliki akses yang setara terhadap manfaat digitalisasi. Dengan demikian, kita tidak hanya bertahan di tengah perubahan, tetapi juga menciptakan dunia yang lebih adaptif, kreatif, dan berkelanjutan untuk masa depan.
ADVERTISEMENT
Referensi
Kristina Jessica. (2023, Agustus 10). Tren Sistem Bekerja Berubah Pasca Pandemi, Pekerja Indonesia Lebih Suka Hybrid. Tren Sistem Bekerja Berubah Pasca Pandemi, Pekerja Indonesia Lebih Suka Hybrid. https://goodstats.id/article/tren-sistem-bekerja-berubah-pasca-pandemi-pekerja-indonesia-lebih-suka-hybrid-ZSQyE
PERAN PLATFORM DIGITAL TERHADAP PENGEMBANGAN UMKM DI INDONESIA. (2024, January 23). INDEF. Retrieved December 6, 2024, from https://indef.or.id/wp-content/uploads/2024/01/Laporan-Final-Peran-Platform-Digital-Terhadap-Pengembangan-UMKM-di-Indonesia-INDEF.pdf
PERDAGANGAN DIGITAL (E-COMMERCE) INDONESIA PERIODE 2023. (n.d.). Satu Data Perdagangan. Retrieved December 6, 2024, from https://satudata.kemendag.go.id/ringkasan/produk/perdagangan-digital-e-commerce-indonesia-periode-2023
Siaran Pers: Menparekraf Sampaikan Lanskap Ekonomi Digital Indonesia dalam IAF 2024. (2024, September 3). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Retrieved December 6, 2024, from https://kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-menparekraf-sampaikan-lanskap-ekonomi-digital-indonesia-dalam-iaf-2024