Konten dari Pengguna

Museum Sonobudoyo: Keindahan Sejarah di Tengah Yogyakarta

Anggelina Salma
Mahasiswa Universitas Amikom Purwokerto
21 Desember 2024 16:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Anggelina Salma tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika Jogja adalah kota dengan seribu cerita, maka Museum Sonobudoyo adalah lembaran emas di dalamnya. Terletak di dekat Alun-Alun Utara Yogyakarta, museum ini adalah salah satu destinasi yang wajib dikunjungi oleh pecinta sejarah dan budaya. Dibangun pada tahun 1935, museum ini merupakan peninggalan Yayasan Java Instituut, sebuah lembaga yang bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa, Madura, Bali, dan Lombok.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Ketika melangkah masuk, saya langsung merasa seperti masuk ke lorong waktu. Suasana Jawa kuno begitu terasa, dimulai dari arsitektur khas Joglo yang megah hingga suasana tenang yang menyelimuti. Setiap sudut bangunan ini memancarkan kehangatan tradisi yang begitu mendalam.
ADVERTISEMENT
Koleksi di Museum Sonobudoyo sangat beragam. Mulai dari wayang kulit, gamelan, senjata tradisional seperti keris, hingga keramik kuno yang konon berusia ratusan tahun. Bagi saya, ini lebih dari sekadar koleksi benda mati; ini adalah bukti nyata peradaban yang pernah berjaya di masa lalu. Melihatnya membuat saya merasa kecil di tengah luasnya sejarah.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Salah satu momen yang paling mengesankan adalah ketika saya melihat koleksi arca dari zaman Hindu-Buddha. Detail ukiran pada setiap arca begitu indah, membuat saya berpikir tentang betapa hebatnya seniman pada masa itu yang menciptakan karya seni tanpa teknologi canggih seperti sekarang.
Selain koleksi fisiknya, museum ini juga menawarkan diorama yang menggambarkan kehidupan masyarakat Jawa tempo dulu. Saya sempat terpaku di depan diorama pasar tradisional, yang begitu hidup meskipun hanya berupa replika. Setiap detailnya terasa nyata, mulai dari pedagang yang menjajakan dagangan hingga aktivitas tawar-menawar yang riuh.
ADVERTISEMENT
Museum ini juga menyimpan koleksi naskah kuno yang menjadi bukti literasi tinggi masyarakat Nusantara pada masa lampau. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah serat-serat kuno beraksara Jawa. Saya membayangkan, betapa banyak pengetahuan yang tersembunyi dalam lembaran-lembaran ini, menunggu untuk terus dilestarikan.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Saya menyadari bahwa museum bukan hanya tempat untuk melihat benda-benda lama. Museum adalah ruang untuk merenungi perjalanan panjang sebuah peradaban, termasuk bagaimana identitas kita dibentuk oleh masa lalu. Museum Sonobudoyo mengajarkan saya banyak hal, terutama tentang pentingnya melestarikan warisan budaya.
Mengunjungi Museum Sonobudoyo juga memberikan pengalaman yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga pikiran. Saya sempat berpikir, tempat seperti ini adalah surga kecil bagi para penikmat sejarah. Di sini, setiap benda memiliki cerita yang menanti untuk diceritakan.
ADVERTISEMENT
Bagi wisatawan atau warga lokal yang menginginkan pengalaman berbeda di Jogja, museum ini sangat saya rekomendasikan. Tempat ini menawarkan lebih dari sekadar koleksi benda-benda kuno; ia menawarkan perjalanan ke masa lalu, di mana kita bisa belajar dan menghargai asal-usul budaya kita.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Saat melangkah keluar dari Museum Sonobudoyo, saya merasa bukan hanya membawa cerita dari masa lalu, tetapi juga sebuah pengingat tentang betapa berharganya warisan budaya kita. Tempat ini bukan hanya menyimpan sejarah, tetapi juga memelihara identitas bangsa yang mungkin sering terlupakan di tengah modernisasi.
Jika Anda mencari pengalaman yang mampu menyentuh hati dan membuka wawasan, Museum Sonobudoyo adalah jawabannya. Di sini, setiap sudut adalah kisah, setiap artefak adalah pelajaran, dan setiap langkah adalah perjalanan ke masa lalu. Karena sejarah bukan sekadar untuk dikenang, tetapi untuk dijaga agar terus hidup dalam jiwa kita.
ADVERTISEMENT