Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDGs di Gili Asahan, Lombok
24 November 2022 21:58 WIB
Tulisan dari Anggia Rita Andriana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia termasuk negara yang mengalami kondisi kritis lingkungan, pendidikan yang belum merata, kesehatan yang kurang dan sanitasi yang buruk. Hal tersebut menjadi alasan besar bahwa Indonesia membutuhkan peran pemuda yang mempunyai usia produktif, yakni mahasiswa dalam membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan.
ADVERTISEMENT
Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya untuk membangun masyarakat agar memiliki inisiatif atau kesadaran dalam melakukan aktivitas sosial guna membenahi situasi dan kondisi suatu daerah. Hal ini termasuk dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs merupakan agenda global yang berisi 17 tujuan dan 169 target pembangunan yang harus dicapai sebelum 2030. Melalui gerakan kecil, Mahasiswa yang berperan dalam upaya pembangunan berkelanjutan diusahakan mampu menjadikan suatu daerah menjadi lebih baik dengan adanya beberapa program kerja melalui pemberdayaan masyarakat yang berfokus dalam bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, pariwisata dan ekonomi.
Di Gili Asahan, Lombok, Nusa Tenggara Barat terdapat kehidupan masyarakat yang termasuk dalam kategori daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Gili Asahan merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di Desa Batu Putih, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat. Pulau ini memiliki keindahan yang sangat memanjakan mata, mulai dari wisata pantai, hutan, bukit, hingga Kuliner yang memanjakan lidah. Namun sangat disayangkan, pulau yang indah ini masih sangat tertinggal, sehingga perlu adanya peran dan kepedulian dari pemuda Indonesia untuk mendobrak semangat kepada anak-anak Gili Asahan, terutama terkait pentingnya pendidikan. Karena pendidikan adalah kunci utama untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pemberdayaan masyarakat di Gili Asahan, Lombok, Nusa Tenggara Barat diselenggarakan oleh Student Action (Non-Govermental Organitation) yang diikuti oleh 50 delegasi atau pemuda dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satu delegasi Student Action adalah Anggia Rita Andriana, Mahasiswi Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Pemberdayaan dan pengabdian masyarakat ini terlaksana dengan baik pada Juli 2022 dan disambut hangat oleh masyarakat Gili Asahan. Berikut ini adalah beberapa program kerja pengabdian Masyarakat yang berfokus pada empat bidang SDGs di Gili Asahan, Lombok, Nusa Tenggara Barat:
1. Pendidikan Karakter dan Sekolah Alam
Karakter merupakan point utama dalam sebuah pendidikan. Sehingga, karakter seseorang harus dibentuk terlebih dahulu agar mau belajar, setelah itu baru kita memberikan pendidikan seperti Matematika, Sains dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Di Gili Asahan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, semangat belajar anak-anaknya sangat luar biasa, namun sangat disayangkan fasilitas pendidikannya masih sangat rendah. Terdapat 25 siswa sekolah dasar dengan menggunakan dua ruang kelas sederhana. Selanjutnya, untuk sekolah menengah, anak-anak di Gili Asahan harus menyebrangi pulau setiap harinya. Disamping itu, beberapa anak biasanya tinggal di pesantren untuk melanjutkan pendidikannya. Seluruh delegasi atau volunteer yang ikut serta mengabdi di Gili Asahan memberikan beberapa edukasi seperti Fun Go Green, English For Fun, One Stop Fun Reading, Mari Mengaji, Talk Parenting and Sharing terkait Pentingnya pendidikan.
2. Pemeriksaan dan Konsultasi Kesehatan Gratis
Rendahnya akses pelayanan kesehatan di Gili Asahan, Lombok, Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu target volunter student action untuk meminimalisir hal tersebut dan memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait kesehatan, seperti edukasi stunting dan pencegahannya, edukasi food believe dan edukasi MPASI. Antusias masyarakat Gili Asahan sangat luar biasa untuk mengikuti pelayanan kesehatan gratis. Semangat yang besar dari para warga membuat semua volunteer semakin bersemangat dalam mensukseskan program kerja.
ADVERTISEMENT
3. Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Pariwisata
Keindahan Gili Asahan tentu sudah tidak diragukan lagi. Meski Gili Asahan tidak sefavorit Gili Trawangan, namun banyak hal yang akan menjadikan Gili Asahan menjadi lebih berkembang. Salah satunya tentu dari segi pariwisata. Keindahan pulau ini selalu menarik perhatian tourism untuk berwisata. Adanya wisatawan dalam dan luar negeri yang berlibur di Gili Asahan menarik ide volunteer untuk merealisasiakan program kerja dalam pengembangan ekonomi seperti kerupuk, membuat kopi dan membuat abon tongkol disertai merk “Gili Asahan” yang menandakan bahwa kerupuk tersebut adalah oleh-oleh Gili Asahan. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui UMKM masyarakat Gili Asahan.
Masyarakat Gili Asahan sangat antusias dan semangat bersama Tim Student Action dalam berupaya meningatkan perekonomian. Masyarakat Gili Asahan yang dahulunya sehari hari banyak bekerja sebagai nelayan, seharusnya bisa memanfaatkan hasil tangkapannya untuk diolah dan dijual ke luar pulau atau pun dijadikan sebagai oleh-oleh khas Gili Asahan. Namun seiring berjalannya waktu, hasil tangkapan ikan yang didapat nelayan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ikan yang musiman, membuat penghasilan nelayan menjadi tidak menentu. Hal tersebut menjadi alasan besar bagi para nelayan untuk beralih pekerjaan di village milik orang asing. Indonesia belum benar-benar merdeka. Di pulau-pulau kecil seperti ini terbukti jelas, bahwa masyarakat Indonesia belum menjadi tuan di tanahnya sendiri. Bahkan masyarakat bekerja dengan orang asing yang sudah membeli sebagian besar lahan di pulau tersebut, sehingga masyarakat Indonesia (Gili Asahan) tidak bisa mendirikan villa sendiri karena kekurangan lahan. Sangat disayangkan, seharusnya jika masyarakat Gili Asahan mempunyai wawasan luas terkait pengelolaan lahan dan pariwisata, mungkin hal demikian tidak akan terjadi. Di sinilah terbukti bagaimana pentingnya pendidikan diperankan.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Masyarakat Gili Asahan memilih untuk bekerja bersama orang asing, seperti bekerja di villa, menjaga parkir kapal para investor dan mengembangkan UMKM di Gili. Masyarakat Gili Asahan juga akan melanjutkan pengembangan UMKM dengan berjualan kerupuk, Abon dan kopi yang telah dirancang bersama oleh TIM Student Action untuk dijadikan produk oleh-oleh Gili Asahan. Masyarakat juga akan mengusahakan supaya bisnis tersebut bisa berkelanjutan.
4. Pelestarian Alam dan Eksplore Wisata
Keindahan Gili Asahan yang menarik perhatian pengunjung harus tetap terjaga kebersihannya, agar tetap nyaman. Untuk itu, volunteer student action membuat Sapta Pesona, tujuannya untuk meningkatkan kesadaran, rasa tanggung jawab masyarakat dan pengunjung. Sapta Pesona merupakan salah satu program kerja divisi lingkungan, para volunteer juga melakukan sosialisasi dan pelatihan penguatan mengenai bank sampah, hal tersebut dilakuan untuk mengedukasi anak-anak agar lingkungan Gili Asahan tetap bersih dan nyaman.
ADVERTISEMENT
Setelah semua program kerja ter-realisasikan, beberapa delegasi berhasil berjalan kaki mengelilingi Gili Asahan. Rasa syukur dan senang menjadi kebahagiaan tersendiri bagi delegasi atau volunteer bisa menginjakkan kaki di pulau indah ini. Pulau indah tanpa aliran listrik, kehidupan yang sederhana serta mampu menentramkan jiwa para pengunjung hingga ingin tetap tinggal dan menetap di gili. Upaya volunteer (relawan) dalam mewujudkan tujuan Sustainable Development Goals adalah sebuah langkah kecil untuk Indonesia yang lebih baik. Sebagai generasi muda yang akan potensi potensi, raganya masih bugar, pikirannya masih segar, ide sedang berpijar-pijar, masih semangat-semangatnya untuk belajar, memang seharusnya di isi dengan aktivitas yang benar dan pintar, tidak cukup jika hanya disibukkan dengan aktifitas yang wajar dan pakem. Mahasiswa harus melek terhadap kondisi Indonesia saat ini. Amat sangat disayangkan, jika pemuda hanya sibuk menghabiskan waktu untuk scrolling media sosial. Melalui kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Student Action menjadi salah satu langkah yang tepat dalam merealisasikan ide pemuda untuk indonesia yang lebih baik dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Program Pemberdayaan masyarakat mampu membuka pemikiran para delegasi untuk semakin sadar dan semakin bersemangat untuk terus berkontribusi pada negeri. Mengenal Indonesia lebih dalam, menyusuri pelosok desa dan pulau yang masih miris akan fasilitas pendidikan dan perlunya dorongan dari generasi muda untuk terciptanya generasi yang lebih berkualitas dan cerdas.
Setelah program pemberdayaan masyarakat selesai, Tim Student Action juga mengunjungi beberapa tempat wisata di lombok, seperti Desa Sade, Bukit Seger dan menyaksikan Pesona Sirkuit Mandalika. Perjalanan kami selama pengabdian sangat menyenangkan. Menjadi seorang volunteer atau relawan adalah hal yang membahagiakan, kehadirannya dibutuhkan, perannya dirasakan, hidupnya penuh manfaat sehingga orang-orang sekitar banyak mendekat untuk belajar dan menggapai asa bersama-sama. Bersama berdampak untuk Indonesia, berkontribusi dalam upaya perwujudan pembangunan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT