Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Urgensi Toleransi Sebagai Landasan Kepemimpinan Pada OSIS
7 Oktober 2024 9:12 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari anggitadimas12 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta, 4 Oktober 2024 – Saat ini, isu toleransi masih hangat diperbincangkan di tengah masyarakat, baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan. Toleransi berperan penting dalam meningkatkan rasa persaudaraan antarindividu, serta menguatkan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat. Dengan adanya toleransi, proses mencapai kata mufakat akan menjadi lebih mudah, karena setiap pihak dapat saling menghargai perbedaan pendapat. Selain itu, toleransi juga berkontribusi pada penguatan iman di tengah keragaman, serta memfasilitasi pembangunan negara yang lebih harmonis dan inklusif. Dengan demikian, penerapan nilai-nilai toleransi akan mendukung terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memperkuat nilai-nilai toleransi dan menghargai perbedaan tersebut. Para mahasiswa dan Dosen Pascasarjana Manajemen Pendidikan Universitas Pamulang pada semester ganjil 2024/2025, telah melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SMPN 16 Jakarta. Tema yang disajikan adalah “PENGUATAN TOLERANSI MENGHARGAI PERBEDAAN SEBAGAI LANDASAN KEPEMIMPINAN PADA OSIS SMPN 16 JAKARTA”. Acara ini diikuti oleh seluruh anggota OSIS dan bertujuan untuk membangun sikap saling menghormati serta kerjasama di antara siswa.
Selama pelatihan, para siswa dan siswi diajak untuk melihat secara utuh, terkait makna dan peranan toleransi dalam kepemimpinan, terutama terkait perbedaan budaya, agama, dan pandangan. Dalam penjelasan ini diharapkan dapat membuka wawasan serta meningkatkan empati di kalangan siswa. Selain itu, para peserta juga dilatih untuk mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif dan solusi konflik yang konstruktif.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini berlangsung di aula sekolah dan dihadiri oleh pembicara dari mahasiswi Pascasarjana Manajemen Pendidikan Universitas Pamulang . Kegiatan PKM selain dihadiri oleh Kepala Sekolah, juga turut hadir Wakasek Kurikulum, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Sarana dan Prasarana, Pembina OSIS dan beberapa guru serta siswa siswi. Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMPN 16 Jakarta, Ibu Bintarti Widhaningrum, M.Pd., mengungkapkan pentingnya kegiatan ini sebagai bekal terhadap para siswa dan siswi untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
Salah satu peserta, Zulfa, menyatakan, “Saya sangat terkesan dengan mahasiswa pascasarjana yang mengisi materi dengan topik "Penguatan Toleransi Menghargai Perbedaan sebagai Landasan Kepemimpinan". Materi ini disampaikan dengan cara yang relevan dan mudah dipahami oleh peserta. Pembicara mampu menghubungkan nilai-nilai toleransi dengan peran mereka sebagai pemimpin di OSIS, menekankan pentingnya menghargai perbedaan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis. Keterlibatan aktif peserta dalam sesi ini menunjukkan betapa pentingnya topik tersebut bagi mereka, dan saya yakin materi ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan kepemimpinan mereka.
ADVERTISEMENT
Dengan kegiatan ini, diharapkan para siswa dan siswi OSIS SMPN 16 Jakarta dapat menjadi pionir dalam membangun budaya toleransi di sekolah, sehingga siswa-siswa dapat tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang tidak hanya kompeten, tetapi juga peka terhadap perbedaan. Dan juga sebagai penerus bangsa yang memiliki karakter moral berasaskan Pancasila dalam mendukung program pemerintah yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara, dan mengatasi ketimpangan maupun penyimpangan-penyimpangan sosial yang terjadi di lingkungan Masyarakat berbangsa dan bernegara sebagai bentuk tanggung jawab dan rasa cinta kepada negara Indonesia. Pelaksanaan penguatan toleransi menghargai perbedaan sebagai landasan kepemimpinan pada organisasi siswa intra sekolah bertujuan untuk membentuk karakter anak bangsa yang sesuai dengan amanat dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Terlebih di Tengah hiruk pikuk massivenya globalisasi diera society 5.0 untuk membentengi diri dari nilai-nilai buruk.
ADVERTISEMENT