Konten dari Pengguna

Kegembiraan di Tengah Ketertinggalan

19 Maret 2018 22:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari anisa zulva tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan merupakan sarana utama pembentukan generasi penerus bangsa. Semakin maju kualitas pendidikan, maka semakin maju pula negara tersebut. Guna meningkatkan layanan pendidikan yang berkualitas, pemerintah juga membutuhkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Tidak meratanya pendidikan juga mengakibatkan kualitas masyarakat Indonesia tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Padahal pendidikan merupakan faktor utama dalam membangun karakter bangsa dan faktor untuk menggerakkan perekonomian suatu bangsa
ADVERTISEMENT
Kegembiraan di Tengah Ketertinggalan
zoom-in-whitePerbesar
Tujuan dari road trip kumparan & yamaha ini adalah menyalurkan sumbangan berupa dana untuk membantu adik-adik kita di Pulau Salura. Pendidikan di Pulau salura sangat memprihatinkan, disana hanya ada sekolah dasar dan menengah, tenaga pengajarpun bisa di hitung jari. Tapi disisi lain, walaupun pendidikan anak-anak di pulau kecil ini tertinggal, mereka tetap menunjukan kegembiraan dari kepolosan wajah mereka. Bayangkan saja, team road trip kali ini berkunjung di hari minggu pukul 11:00 dan mereka sudah tiba disekolah pukul 06:00 bahkan ada yang dari subuh. Aku salut mendengar cerita mereka tentang antusiasnya menyambut kedatangan kami, merekapun sangat kompak mengenakan seragam putin merah.
Kegembiraan di Tengah Ketertinggalan (1)
zoom-in-whitePerbesar
Saat aku tanya cita-cita mereka, mereka menjawab "aku mau jadi dokter, mau jadi guru, aku polisi, aku pembalap dll". Hatiku bergetar mendengar impian mereka, aku hanya bisa mendoakan mereka agar kelak mereka bisa menggapai cita-cita indahnya.
ADVERTISEMENT
Kegembiraan di Tengah Ketertinggalan (2)
zoom-in-whitePerbesar
Dinding kayu yang rapuh, jendela pecah, atap bocor. Aku tidak bisa membayangkan jika aku sekolah ditempat seperti itu, hanya gengsi dan rasa malu yang aku punya, aku tidak pernah melihat kebawah, tidak pernah puas dengan apa yang aku dapat.
Dengan berkunjung ke sekolah sederhana ini aku belajar bahwa bukan dimana kita bersekolah, bukan apa fasilitas yang kita dapat, bukan tentang ketenaran yang bersifat sementara tapi tentang semangat belajarlah yang perlu ditanam. Hanya ada satu obat menghilangkan keangkuhan, yaitu dengan melihat kebawah dan perbanyak bersyukur.