Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pupuk Hayati Jamur Trichoderma: Solusi Ramah Lingkungan untuk Pertanian
18 Agustus 2024 13:13 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Anjani Nisfa Ramadhana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sonoharjo, 04 Agustus 2024 – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024 telah melaksanakan kegiatan di Desa Sonoharjo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Salah satu fokus utama dari program ini adalah menangani isu maraknya penggunaan pupuk kimia di kalangan petani setempat dan memperkenalkan solusi alternatif yang lebih ramah lingkungan yaitu pupuk hayati dari Trichoderma.
ADVERTISEMENT
Masalah Penggunaan Pupuk Kimia di Desa Sonoharjo
Penggunaan pupuk kimia di Desa Sonoharjo telah menjadi praktik umum di kalangan petani yang bertujuan untuk meningkatkan hasil panen dan produktivitas tanaman. Pupuk kimia, yang mengandung bahan aktif seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, memang memberikan hasil yang cepat dengan memperbaiki kekurangan nutrisi dalam tanah. Namun, dampak jangka panjang dari penggunaan pupuk kimia menimbulkan sejumlah masalah lingkungan dan kesehatan yang serius.
Pencemaran tanah dan air merupakan salah satu dampak utama dari pupuk kimia, yang menyebabkan eutrofikasi di perairan dan mengganggu ekosistem akuatik. Selain itu, penggunaan pupuk kimia dapat mengakibatkan penurunan kualitas tanah, merusak struktur tanah, mengurangi keanekaragaman mikroorganisme tanah, dan menurunkan kesuburan tanah secara keseluruhan. Dari segi kesehatan, residu pupuk kimia yang tertinggal pada hasil pertanian berpotensi mencemari makanan dan air minum, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan, keracunan, dan masalah kesehatan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Solusi Ramah Lingkungan: Pengenalan Trichoderma
Menanggapi permasalahan ini, mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 memperkenalkan Trichoderma sebagai solusi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Trichoderma adalah jamur endofit yang dapat ditemukan pada jaringan daun, akar, dan kayu gubal tanaman. Jamur ini menawarkan berbagai keuntungan bagi tanaman dan lingkungan sekitarnya.
Keunggulan Trichoderma untuk Pertanian
1. Pengendalian Patogen Tanaman: Trichoderma secara signifikan menekan pertumbuhan mikroorganisme patogen yang sering menyebabkan penyakit tanaman. Penyakit umum seperti busuk akar, rebah semai, layu, dan busuk buah dapat dikendalikan dengan menggunakan Trichoderma. Dengan demikian, jamur ini membantu menjaga kesehatan tanaman dan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia.
2. Pemacu Pertumbuhan Tanaman: Trichoderma berfungsi sebagai agen pemacu pertumbuhan tanaman dengan memperbaiki kesehatan akar dan meningkatkan penyerapan nutrisi. Ini berkontribusi pada laju pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan hasil panen yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
3. Agen Dekomposisi Alami: Jamur ini juga memainkan peran penting dalam proses dekomposisi bahan organik. Trichoderma mempercepat pembusukan bahan organik, meningkatkan kesuburan tanah secara alami dan mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih sehat.
4. Bioremediasi Tanah: Trichoderma berfungsi sebagai agen hayati bioremediasi, membantu membersihkan tanah dari kontaminan organik. Dengan demikian, Trichoderma menciptakan kondisi tanah yang lebih bersih dan sehat untuk pertumbuhan tanaman, serta mengurangi pencemaran lingkungan.
Implementasi dan Dukungan KKN TIM II UNDIP
Kegiatan dimulai dengan melakukan pemaparan materi,yang kemudian dilakukan sesi tanya jawab. Antusias para Ibu-Ibu terlihat dari banyaknya yang bertanya mengenai manfaat pupuk dari Trichoderma untuk mengatasi masalah-masalah pada tanaman holtikultura mereka seperti tanaman hias dan tanaman sayuran. Setelah itu, mahasiswa KKN UNDIP melakukan demonstrasi pembuatan pupuk dari Trichoderma. Demonstrasi dimulai dengan cara pemindahan jamur ke media beras untuk pertumbuhan Trichoderma dan cara pembungkusan yang benar. Selanjutnya Ibu-Ibu diberi kesempatan untuk bisa melakukan praktik langsung pembuatan pupuknya dengan didampingi oleh mahasiswa KKN UNDIP. Dengan penjelasan yang komprehensif dan demonstrasi langsung, Ibu-Ibu diharapkan dapat mengadopsi Trichoderma sebagai alternatif pupuk kimia yang lebih ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Salah satu Ibu PKK, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat terutama bagi kami Ibu-Ibu yang suka menanam tanaman hias dan tanaman sayuran di kebun” ujarnya.
Dengan adanya pengenalan dan penerapan Trichoderma, diharapkan Desa Sonoharjo dapat menjadi contoh keberhasilan dalam mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh pupuk kimia dan beralih ke praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Penulis : Anjani Nisfa Ramadhana (Bioteknologi Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) : Dr. Drs. Priyono, M.Si
Lokasi : Desa Sonoharjo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri