Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cerita di balik suksesnya Air Asia bersama Tony Fernandes
11 Juli 2019 0:46 WIB
Tulisan dari annisaramalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak kenal dengan Air Asia, maskapai penerbangan international yang menawarkan penerbangan dengan harga terjangkau, sebuah Low cost carrier terbaik di dunia versi Skytrax, selama 11 tahun bertutut-turut.
ADVERTISEMENT
Tapi siapa sangka, sebuah maskapai sebesar Air Asia pun pernah jatuh nyaris bangkrut. Perjalanan Air Asia dengan saham yang terpuruk kemudian bangkit oleh tangan Tony Fernandes, CEO dan Co-Founder dari Air Asia.
Tentunya kita, saya merasa penasaran, apasih rahasia seorang Tony Fernandes, yang dapat merubah sebuah maskapai yang terlilit hutang, menjadi perusahaan yang dipertimbangkan dunia saat ini.
"Berani Bermimpi" itulah yang Ia pegang sejak usia 13 tahun hingga saat ini menjalanankan bisnis Air Asia dan QPR FC.
Beruntung saya dapat hadir dan langsung menyaksikan Tony Fernandes CEO dan Co-Founder dari Air Asia, berbagi inspirasi mengenai mimpinya yang Ia pegang teguh dan hingga merubahnya menjadi seorang miliader yang diperhitungkan dunia di usianya yang ke-55 tahun.
ADVERTISEMENT
Inspirasi sekaligus ini menjadi jargon "Dare To Dream" di acara peluncuran Buku autobiografi Tony Fernandes yang berjudul "Flying High: Kisahku Membangun Air Asia", di Ballroom Ritz Carlton, Pasific Place, Kamis (4/7).
Sebagai keynote speaker malam itu, membuat saya semakin amazed dengan pembawaan Tony yang humble dan lucu. Satu jam Tony memaparkan perjalanannya membangun Air Asia, tidak terasa bosan karena diselingi gurauan-gurauan ringan dari Tony.
"Do what you want to do and Don't Forget to have FUN!!" seru Tony pada hadirin yang hadir malam itu. Lakukan yang ingin kita lakukan, ujar Tony yang besar pada lingkungan keluarga Dokter namun, menolak menjadi Dokter karena bukan itu Profesi yang disukainya.
ADVERTISEMENT
Salah satu tips Tony yang membuat saya salut adalah bagaimana Ia mengungkapan pentingnya "People" di dalam perjalanan bisnisnya. Ini menjadikan Tony berbeda dari CEO lainnya. Bagaimana Ia turun menemui para pekerjanya, mendekatkan diri dengan mereka, agar mereka bersemangat dalam bekerja.
Optimisme dan bijak dalam penyelesaian krisis juga salah tips yang Tony bagi kepada kami. Seperti saat tragedy Air Asia 2014 silam, dimana Tony turut serta turun ke lapangan , menemui keluarga korban dan memberikan dukungan terbaik bagi mereka dan juga para All Star (karyawan Air Asia), serta ikut mengawal proses pencarian.
Tidak hanya menginspirasi, sosok Tony Fernandes pun memberikan banyak kejutan yang membuat suasana hari itu semakin Meriah. Mulai dari mengajak para penanya maju ke depan bernyanyi dan bergoyang dangdut. Dulu-duluan naik kepanggung lalu joget yang paling heboh, ditanya mau terbang kemana. Dan tentu saja kejutan berikutnya tiket Air Asia yang dibagikan cuma-cuma dan bebas minta ke mana saja, mulai dari Hawaii, hongkong, Taipei hingga Jepang.
ADVERTISEMENT
Sosok seorang Tony Fernandes patut diacungi jempol, seorang "near-from-home" heroes. Buku ini berbeda dari buku autobiografi orang sukses lainnya. Buku ini seperti perjalanan naik turun seorang Tony yang dikemas menjadi tulisan novel yang menarik. Patut dibaca, sangat menginspirasi. Keberaniannya memiliki sebuah mimpi besar dapat menjadi pelajaran bagi kita yang membacanya.