Konten dari Pengguna

Clubbing: Menguras Uang, Menguras Moral, Menguras Kesehatan

Andrew Padang
Seorang penulis pemula yang ingin menyebarkan pengalaman hidup yang dapat berguna untuk khalayak
5 Desember 2024 15:38 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andrew Padang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kegiatan clubbing (Sumber : https://www.shutterstock.com/image-photo/krabi-thailand-april-13-2024-lively-2467271843)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kegiatan clubbing (Sumber : https://www.shutterstock.com/image-photo/krabi-thailand-april-13-2024-lively-2467271843)
ADVERTISEMENT
Ada sebuah club dengan nama Lil tiger Club, di PIK. Club ini memiliki peraturan dimana hanya yang dari kalangan gen z yang boleh masuk, berarti yang boleh masuk hanya anak muda dibawah umur 30 tahun. Hal ini mengingatkan saya saat masa SMA. Saat saya masih duduk di bangku kelas 12 SMA, Kelas saya sepakat untuk pergi ke Yogyakarta selama beberapa hari untuk melakukan study tour. Pada malam hari kedua di sana, beberapa teman saya berencana menyelinap keluar dari penginapan untuk pergi ke klub malam. Awalnya, niat mereka hanya sekadar untuk bersenang-senang, berdansa, dan mencoba minum alkohol. Namun, akhirnya mereka terbawa suasana dan menikmati atmosfer clubbing lebih dari yang mereka rencanakan.
ADVERTISEMENT
Di klub malam, mereka mulai memesan minuman keras yang harganya cukup mahal tanpa mempertimbangkan dampaknya. Mereka asyik berjoget dengan gerakan yang sebenarnya kurang pantas di tempat umum. Teman saya yang paling terpengaruh kita sebut saja sebagai Sandy. Sandy benar-benar terbawa suasana sampai dia lupa bahwa uang yang dia bawa seharusnya digunakan untuk keperluan lain seperti membeli cemilan dan oleh-oleh. Pengaruh alkohol membuat dia kehilangan kontrol. Sandy terus menghabiskan uangnya malam itu, hampir semuanya habis tanpa berpikir panjang. Sementara itu, kami yang tidak ikut ke klub harus tetap terjaga hingga larut malam, menunggu mereka kembali karena khawatir akan keselamatan mereka. Ketika mereka akhirnya tiba di penginapan, jelas terlihat bahwa mereka mabuk berat. Mereka berjalan tidak stabil, berbicara tak jelas, dan bahkan muntah-muntah di kamar mandi. Padahal, kami harus berangkat pagi-pagi menuju destinasi berikutnya, namun mereka dalam kondisi yang sangat tidak bugar.
ADVERTISEMENT
Dampak dari pengalaman tersebut tidak hanya pada uang yang dihabiskan, tetapi juga pada kesehatan mereka. Selama sisa perjalanan study tour, Sandy merasa tidak enak badan, mengalami sakit kepala, mual, dan kelelahan akibat terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Ditambah lagi, karena hampir semua uangnya sudah habis, dia terpaksa meminjam uang dari teman-teman lainnya hanya untuk membeli makanan kecil atau kebutuhan lainnya. Rencana untuk membeli banyak oleh-oleh untuk keluarga di rumah akhirnya harus berubah; dia hanya bisa membeli sedikit karena keterbatasan uang.
Pengalaman ini membuat saya semakin sadar bahwa clubbing dapat membawa banyak dampak buruk, tidak hanya dari segi moral tetapi juga dari segi keuangan dan kesehatan. Pergi ke klub sering kali menempatkan orang, terutama anak muda, dalam situasi yang kurang sehat. Di sana, godaan untuk melakukan hal-hal yang mungkin legal secara hukum tetapi bertentangan dengan norma masyarakat sangat besar. Sebagai contoh, tindakan berdansa dengan gerakan yang tidak pantas atau mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar menjadi hal yang sering terjadi. Ketika seseorang mabuk, seperti yang dialami oleh teman saya, mereka cenderung kehilangan kendali atas akal sehat dan batasan moral mereka. Perilaku yang mungkin di luar klub dianggap tidak sopan, di dalam klub justru terlihat normal karena pengaruh lingkungan yang mendorong perilaku semacam itu.
ADVERTISEMENT
Jika kebiasaan ini dibiarkan terus berlanjut, bisa jadi hal tersebut akan memengaruhi sikap dan cara pandang seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang bisa jadi lebih terbiasa melanggar norma-norma kehidupan yang selama ini mereka hormati. Klub malam sering menciptakan lingkungan yang mempromosikan kebebasan perilaku, tetapi jika tidak dijaga, orang bisa dengan mudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas, termasuk seks bebas.
Selain masalah moral, kesehatan juga menjadi hal yang dikorbankan saat pergi ke klub malam. Minuman keras atau alkohol sering kali menjadi hal utama yang dikonsumsi dalam jumlah banyak di tempat-tempat seperti itu. Banyak penelitian yang menunjukkan dampak buruk dari konsumsi alkohol, terutama jika diminum berlebihan. Ditambah lagi, waktu clubbing yang biasanya berlangsung hingga larut malam mengganggu pola tidur seseorang, yang dalam jangka panjang bisa berpengaruh buruk terhadap kesehatan jantung. Musik yang diputar dengan volume keras dan pencahayaan yang gelap dengan lampu-lampu yang berkedip mengikuti irama juga memberikan beban berlebih pada sensor pendengaran dan penglihatan kita. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan pada pendengaran dan penglihatan jika dilakukan terus-menerus.
ADVERTISEMENT
Tak hanya dari segi moral dan kesehatan, clubbing juga memberikan dampak yang buruk bagi keuangan. Di klub malam, hampir semua hal, terutama minuman keras, biasanya dijual dengan harga yang jauh lebih mahal. Banyak orang yang pergi ke sana sering kali tidak sadar telah menghabiskan uang dalam jumlah besar hanya dalam satu malam. Ketika seseorang sudah dalam kondisi mabuk, mereka cenderung terus menghabiskan uang tanpa mempertimbangkan batasan keuangan mereka. Hal inilah yang terjadi pada teman saya tadi, yang hampir menghabiskan semua uangnya hanya dalam satu malam tanpa berpikir panjang, padahal uang tersebut seharusnya digunakan untuk kebutuhan lain yang lebih penting.
Pergi ke klub malam juga dapat menumbuhkan kebiasaan boros. Padahal, sebagai anak muda, kita seharusnya mulai belajar mengatur keuangan dengan bijak. Uang yang seharusnya dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat dan mendukung masa depan, malah habis untuk kesenangan sesaat. Akibatnya, saat ada kebutuhan mendesak atau penting lainnya, kita justru kekurangan atau hanya memiliki uang pas-pasan.
ADVERTISEMENT
Meskipun clubbing mungkin terlihat menyenangkan di awal, kegiatan ini bisa menjadi bumerang bagi anak muda. Dari segi moral, klub malam sering kali menjadi tempat di mana batasan etika dan nilai-nilai sosial dilupakan, terutama di bawah pengaruh alkohol. Dari segi keuangan, pergi ke klub juga dapat menyebabkan kita menjadi boros dan menghabiskan uang tanpa hasil yang jelas. Sebaiknya, kita mencari kegiatan lain yang lebih bermanfaat dan mendukung pengembangan diri, daripada terjebak dalam kesenangan sesaat yang dapat merugikan masa depan kita.