Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pelestarian Seni Budaya Reog Dengan Musik Kekinian
9 Mei 2023 17:36 WIB
Tulisan dari Adren Sinkh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada satu lagu baru yang menarik untuk didengar yang diciptakan oleh Anthesianz, penyanyi yang memiliki suara yang khas dan tampilan kain tenun etnik atau wastra nusantara. Judul lagu tersebut adalah "Dancelion" yang terinspirasi dari filososfi seni tari reog yang memiliki spirit kebersamaan, kemegahan, dan keberanian. Tujuan lagu ini diciptakan adalah untuk kembali mengangkat seni taru reog ponorogo yang nyaris punah, sehingga generasi muda dapat melestarikannya dengan konsep seni kekinian.
ADVERTISEMENT
Cerita Reog Ponorogo berawal dari Raja Kelana Suwandana yang ingin melamar putri Kerajaan Kediri. Nama putri tersebut adalah Dewi Ragil Kuning atau Putri Sanggalangit. Ketika melakukan perjalanan untuk melamar sang putri, sang raja dicegah oleh Raja Kediri bernama Singabarong. Kehadiran Raja Kediri ini disertai pasukan tentara, yang terdiri dari hewan singa dan burung merak.
Sementara, Raja Kelana berpergian bersama wakilnya, Bujanganom dan pengawal raja yang disebut warok. Para pengawal raja ini memiliki kekuatan ilmu hitam yang mematikan lawan. Penampilan para warok memakai celana dan baju hitam. Warok membawa senjata cemeti dan pecut. Kedua kubu kerajaan kemudian saling bertarung mengeluarkan kesaktian. Selama berhari-hari pertarungan, akhirnya Raja Kediri dan Bantarangin saling berdamai. Raja Bantarangin kemudian meminang putrinya Dewi Ragil Kuning
ADVERTISEMENT
Perang yang terjadi antara merak dan singa melawan warok ini kemudian menjadi pertunjukan seni. Bisa dikatakan, Reog Ponorogo merupakan kesenian yang menceritakan perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Bantarangin. Reog Ponorogo modern biasanya dipentaskan dalam beberapa acara, seperti pernikahan, khitanan, dan hari-hari besar Nasional. Pementasannya terdiri dari beberapa rangkaian, yakni dua sampai tiga tarian pembuka.
Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6–8 pria dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6–8 gadis yang menaiki kuda. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang atau jathilan, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping.
Seni Reog Ponorogo merupakan cipta kreasi Indonesia, yang kaya akan budaya. Kesenian ini terbentuk karena adanya aliran kepercayaan secara turun temurun. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya, tanpa adanya garis keturunan yang jelas.
ADVERTISEMENT
Ayo, kita lestarikan karya seni reog!