Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Revolusi Karim Benzema, dari Pelayan ke Predator Mematikan
7 April 2022 21:28 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Anwar Saragih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Karim Benzema sebenarnya tidak siap secara mental, ketika diperkenalkan sebagai pemain Real Madrid. Perbedaan budaya, bahasa dan tekanan memperkuat tim besar membuatnya sempat gusar.
ADVERTISEMENT
Apalagi ia diklaim sebagai bagian dari proyek Los Galacticos (Pemain Bertabur Bintang) jilid 2 Real Madrid setelah terpilihnya Florentino Perez yang menggantikan Ramon Calderon sebagai Presiden Real Madrid tahun 2009. --Ia sendiri yang memberi pengakuan itu pada Media Spanyol bernama Marca pada sebuah wawancara eksklusif pada Oktober 2020.
Alasannnya, Benzema didatangkan dari Klub Prancis Lyon bersamaan dengan kehadiran Xabi Alonso dari Liverpool, Kaka dari Ac Milan dan Cristiano Ronaldo dari Manchester United di musim panas tahun 2009.
Tuntutan Real Madrid pada Benzema hanya satu : rebut gelar Juara Liga Champions yang terakhir kali dimenangkan Los Merengues tahun 2002. Pun baik Xabi, Kaka dan Cristiano sudah terlebih dulu memenangkan gelar paling prestisius di Eropa tersebut bersama klub mereka sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Terlebih di Real Madrid waktu itu sudah ada penyerang di posisi yang sama dengan Benzema. Ada Nistelrooy, Ada Higuain, Ada pula "Sang Pangeran" Raul Gonzalez. Artinya peluang gagal bersama Real Madrid sangat besar, ia bisa jadi salah satunya. Mengikuti para pendahulunya para penyerang bintang yang bisa dibilang gagal di Real Madrid pada era milenium, sebut saja : Cassano, Owen dan Baptista.
Satu-satunya alasan Benzema untuk optimis adalah karena ia sangat mengidolakan penyerang Brazil Ronaldo da Lima yang bermain untuk Los Galaticos dari tahun Juni 2002-Desember 2006. Juga terkait Ronaldo da Lima, bisa dibilang masih jadi perdebatan, apakah dia sukses atau gagal di Real Madrid karena satu-satunya gelar Major yang diraihnya hanya Juara Liga di Musim 2002-2003.
ADVERTISEMENT
Memang Ronaldo da Lima juga menjuarai Piala Interkontinental (Sekarang Piala Dunia Antar Klub) tetapi itu dianggap Real Madrid bukan piala prestisius. Yang jadi pembeda mungkin raihan El Phicici (Top Score) di akhir musim 2002-2003 yang menggapnya sukses di Real Madrid. Pun jika patokannya adalah kegagalan di Liga Champions maka Ronaldo da Lima juga layak bergabung bersama penyerang yang dianggap gagal pada Proyek Los Galaticos Jilid 1.
Untungnya Benzema mampu mengendalikan masalah kemampuan beradaptasinya di lingkungan Real Madrid. Pengalaman kecilnya sebagai keluarga pengungsi dari negara Afrika Aljazair di Prancis menempah mentalnya.
Ia lahir dan tumbuh di wilayah kumuh Kota Lyon Prancis. Hidup di lingkungan miskin dan ramai aktivitas kejahatan membuatnya pernah bergabung pada anak-anak yang orangtuanya adalah gangster (preman). Oleh ayahnya, Benzema kecil pernah didapati sedang mengisap rokok dan minum minuman keras. Usianya waktu itu masih 9 tahun.
ADVERTISEMENT
Ayahnya memutuskan mencari uang tambahan agar bisa mengeluarkan Benzema dari lingkungan yang dianggap tidak sehat untuk pertumbuhan anaknya. Benzema lalu di masukkan ke sekolah Katolik Lyon. Ia dimasukkan dalam asrama. Di sekolah barunya itu, ia yang seorang keturunan Imigran Muslim Afrika kerap mendapat diskriminasi. Penyebanya, sentimen "Black, Blank, Beur" (Kulit Hitam, Kulit Putih, Arab) menguat di Prancis.
Alasan Benzema disukai teman-temannya hanya sepakbola, melalui keahliannya mengolah bola, Benzema kecil mulai disenangi dilapangan. Hanya di lapangan bola. Karena setelahnya, ia tetap mendapatkan diskriminasi.
Perlahan bakat Benzema mulai dicium olah pencari bakat, ia mulai dilirik akademi klub Prancis Lyon. Di Lyon karir dan kemampuannya terus terasah. Gelar juara Liga Prancis, Top Score Liga Prancis dan Pemain Terbaik Liga Prancis adalah alasan mengapa dirinya mulai memperkuat tim kebanggaan Ibukota Spanyol Madrid.
ADVERTISEMENT
Hasilnya tentu saja adalah kontribusi Benzema memberi assist, membuka ruang dan memberi posisi penendang Penalti untuk Cristiano. Terbukti pula dengan capaian pencetak Gol Sepanjang Masa Klub Real Madrid bagi Cristiano yaitu 450 gol untuk 9 musim.
Akan tetapi, semenjak Cristiano pergi ke Juventus di musim panas 2018, Benzema mulai lebih bermain lebih ke dalam. Ia yang dulunya kerap dianggap pelayan yang membuka ruang dan menjadi pemantul bola kini mengubah posisi untuk lebih "egois" untuk tujuan mencetak gol. Menyempurnakan dirinya buka sekadar menerima umpan tapi bomber yang mematikan.
ADVERTISEMENT
Kini torehan gol Benzema di Real Madrid sudah berada di urutan nomor 3 sepenjang masa, mendekati capaian Raul Gonzalez dengan 323 gol untuk 17 musim bermain bersama Los Galaticos.
Benzema adalah penyerang yang selalu terlihat elegan di lapangan. Elegan dengan caranya berlari, membawa bola, mencetak gol dan selebrasi gol.
Waktu didatangkan 13 tahun yang lalu, ia hanya ditargetkan meraih satu piala untuk melengkapi gelar ke-10 Liga Champions untuk Real Madrid. Nyatanya Benzema telah mempersembahkan 4 piala Liga Champions (2014, 2016, 2017 dan 2018) untuk Los Merengues. Kini ia mengejar yang ke 5 untuk Piala Kuping Besar tersebut.
ADVERTISEMENT
Vamoosssssssss KARIMMMMMMMMMMMMMMMMM !!!!!!!