Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tebak Tokoh: Sastrawan yang Turut Mendirikan Majalah Pujangga Baru
28 Februari 2018 15:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Apaan Tuh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sastrawan ini lahir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Timur, Hindia Belanda, 28 Februari 1911). Ia dikenal sebagai sastrawan Indonesia angkatan Poedjangga Baroe dan Pahlawan Nasional Indonesia. Dia lahir dalam lingkungan keluarga bangsawan Melayu (Kesultanan Langkat).
ADVERTISEMENT
Sejak remaja, ia sudah mulai menulis puisi. Ketika ia pertama kali melakukan perjalanan ke Jawa, ia mulai menggambarkan pengaruh dari budaya Melayu aslinya, Islam, Kekristenan, dan Sastra Timur, dalam 50 puisi, 18 puisi-prosa, dan berbagai karya lainnya, termasuk beberapa terjemahan. Pada 1932, bersama beberapa rekannya, seperti Sutan Takdir Alisyahbana dan Armijn Pane, ia turut mendirikan majalah sastra Poedjangga Baroe.
Hingga kematiannya, dia telah mewariskan 50 sajak asli, 77 sajak terjemahan, 18 prosa liris, 1 prosa liris terjemahan, 13 prosa, dan 1 prosa terjemahan. Jumlah keseluruhan karya itu adalah 160 tulisan. Sementara sebagian besar puisi-puisinya diterbitkan dalam dua koleksi, Nyanyi Sunyi (1937) dan Buah Rindu (1941).
Revolusi sosial yang meletus pada 3 Maret 1946 menjadi akhir bagi kehidupan sastrawan muda ini. Dia menjadi salah satu korban penangkapan yang dilakukan oleh pasukan Pesindo. Kala itu, pasukan Pesindo menangkapi sekitar 21 tokoh feodal, termasuk dirinya.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, sastrawan ini meninggal di Kwala Begumit, Binjai, Langkat, Indonesia, 20 Maret 1946 pada umur 35 tahun karena dihukum mati. Kemudian, dia diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 106/ tahun 1975, tanggal 3 November 1975.
Sudah bisakah kamu menebaknya? Coba tebak tanpa googling, ya!