Dari Perempuan #UntukPerempuan

Di media sosial seminggu lalu ramai sekali berita tentang Audrey, anak SMP yang di-bully ramai-ramai oleh anak SMA, sampai aparat daerah dan walikotanya turun tangan, bahkan satu Indonesia menandatangani petisi #SaveAudrey

Terlepas dari benar-tidaknya kehebohan kasus tersebut, sebenarnya saya senang.

Saya senang karena sudah banyak masyarakat yang melek sama kasus bully dan menganggap hal itu harus diperangi (walau ada beberapa reaksi netizen yang amat saya sayangkan, misal mem-bully balik atau menyumpahi pelaku).

Mengapa kasus bully, khususnya pada perempuan marak terjadi? Sialnya kalau pelaku bully juga seorang perempuan. :(

"Perempuan itu mudah mendapat dukungan dari lawan jenisnya dibanding dari sesama perempuan." kata Baim, Suami dari Artika Sari Devi Putri Indonesia 2004, di acara Women Soiree yang saya hadiri sebulan lalu.

Saya akui itu ada benarnya, kok! Contohnya di lingkungan terkecil kita aja seperti: keluarga, lingkungan kantor, atau teman pergaulan. Sering nggak sih kalian (para perempuan) merasa disikut oleh perempuan lain di tempat kerja atau dianggap remeh teman sendiri? Kalau nggak pernah, selamat! Kalian ada di lingkungan yang positif.

Kalau saat ini kalian ada di posisi yang tidak mengenakan tersebut, selamat juga! Kalian tidak sendiri, kok! Ada kami, para perempuan, yang siap mendukung kalian.

Coba deh nonton video ini dulu

Udah terharu, belom?

Terima kasih loh Shopee sudah menginisiasi Campaign #UntukPerempuan ini. Dari video di atas kita seharusnya paham perempuan butuh dukungan, tidak cuma dari lawan jenisnya tetapi juga dari perempuan lainnya karena hal itu berarti sekali.

Kebalikan dari bullying dan sifat meremehkan yang dapat menurunkan mental seseorang, dukungan dari perempuan #UntukPerempuan bisa jadi booster seseorang untuk lebih berani menghadapi situasi buruk dan optimis menghadapi kegagalan.

Jangan sampai kita harus mengalami kejadian di atas dulu baru kita sadar kalau dukungan untuk perempuan itu teramat berharga.