Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa Indonesia: Krisis Identitas dan Migrasi ke Singapura
18 Desember 2023 14:22 WIB
Tulisan dari Ardy Winanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia telah menjadi ladang subur bagi pertumbuhan intelektualitas dan aspirasi. Namun, belakangan ini, terdapat dinamika yang menarik dalam kaitannya dengan mahasiswa Indonesia yang memilih untuk bermigrasi ke Singapura.
ADVERTISEMENT
Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Silmy Karim membagikan fakta menarik terkait dengan fenomena banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) terutama mahasiswa pindah menjadi warga negara Singapura. "Saya lupa kalau enggak 100, 1.000 orang mahasiswa Indonesia di Singapura menjadi warga negara Singapura setiap tahun. Bersaing kita rebut orang-orang hebat, pintar," ujar Silmy dalam Festival Gen Z 2023 by CentennialZ, dikutip dari Detik, Minggu (9/7/2023).
Di balik langkah yang tampaknya berani ini, tersembunyi krisis identitas yang menarik untuk ditelusuri.
Identitas Mahasiswa Indonesia
Mahasiswa Indonesia terlibat dalam pencarian jati diri mereka di tengah-tengah revolusi teknologi, perubahan sosial, dan ekonomi yang cepat. Mereka mencari identitas yang bukan hanya terkait dengan aspek pribadi, tetapi juga yang mencerminkan pengakuan akan pencapaian mereka. Namun, banyak dari mereka menghadapi tantangan besar dalam menemukan tempat di tengah kompleksitas dan dinamika Indonesia saat ini.
ADVERTISEMENT
Migrasi sebagai Jawaban atas Krisis Identitas
Migrasi ke Singapura menjadi pilihan menarik bagi sebagian mahasiswa. Singapura terkenal sebagai pusat bisnis, teknologi, dan inovasi. Peluang karier yang lebih luas, pengakuan akan keahlian, serta stabilitas ekonomi menjadi magnet kuat yang menarik bagi mereka yang mencari identitas baru di luar perbatasan.
Namun, migrasi ini bukanlah keputusan yang mudah. Di balik janji peluang, mahasiswa harus menghadapi tantangan integrasi budaya, persaingan yang ketat, biaya hidup yang tinggi, serta rasa kehilangan akan ikatan dengan tanah air dan budaya Indonesia.
Tantangan Identitas yang Meresap
Krisis identitas ini bukan hanya soal peluang karier. Ini juga tentang bagaimana mahasiswa Indonesia merasakan perubahan yang terjadi di sekitar mereka. Ketidakpuasan terhadap sistem pendidikan, keterbatasan akses terhadap fasilitas, dan kurangnya pengakuan atas pencapaian mereka di Indonesia menjadi pemicu bagi migrasi ini.
ADVERTISEMENT
Solusi yang Menyeluruh
Migrasi ke Singapura mungkin tampak sebagai solusi, tetapi tidak selalu menjadi jawaban atas krisis identitas ini. Pendidikan dan pembenahan sistem di Indonesia, pengakuan atas prestasi, serta kesempatan yang merata bagi mahasiswa untuk berkembang bisa menjadi langkah awal dalam mengatasi krisis identitas ini.
Migrasi mahasiswa Indonesia ke Singapura adalah cermin dari krisis identitas yang terjadi di negeri sendiri. Ini menandakan bahwa tantangan kritis yang dihadapi oleh mahasiswa membutuhkan solusi yang lebih menyeluruh. Pembenahan dalam sistem pendidikan, pengakuan atas prestasi, serta penciptaan peluang yang merata bagi mahasiswa adalah langkah-langkah yang harus dipertimbangkan untuk menangani krisis identitas ini. Sebab, identitas sejati seharusnya ditemukan di dalam diri, tanpa harus mengorbankan ikatan dengan tanah air dan budaya asli.
ADVERTISEMENT