Konten dari Pengguna

Makan sebagai Gaya Hidup atau Kebutuhan Hidup di Era Globalisasi

Arif muazam
Mahasiswa Pascasarjana S3 Fakultas Biologi UGM
24 September 2024 15:28 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arif muazam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Makanan dan gaya hidup sehat menjadi topik yang semakin relevan di kalangan masyarakat, terutama di tengah tren globalisasi yang mempengaruhi pola makan dan perilaku sehari-hari. Saat ini, banyak orang, terutama generasi muda, terjebak dalam gaya hidup yang lebih mengedepankan kemudahan dan kecepatan, seperti konsumsi makanan cepat saji, yang sering kali membawa dampak negatif bagi kesehatan. Makan dan minumlah namun jangan berlebihan, makan makanan yang tidak hanya enak dilidah namun menyehatkan jasmani dan ruhani, yaitu makanan yang halal dan toyyib.
ADVERTISEMENT
Gaya Hidup Modern dan Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji telah menjadi bagian dari gaya hidup modern, terutama di kalangan remaja. Kecenderungan untuk memilih makanan ini sering kali didorong oleh faktor kemudahan dan aksesibilitas. Namun, makanan cepat saji umumnya tinggi kalori, lemak jenuh, dan garam, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas dan penyakit jantung. Selain itu, budaya konsumsi yang berlebihan ini sering kali mengabaikan nilai-nilai gizi yang penting bagi tubuh. Rasa yang enak, gurih terutama generasi muda mudah membuat ketagihan, sehingga lupa asupan gizi dan vitamin dari sayuran dan buah buahan. Padahal moto 4 sehat 5 sempurna sejak dahulu sudah didengungkan, namun sekarang seolah dianggap sepele. Bahkan, minuman beraneka warna lupa minum air putih sudah menjadi kebiasaan, akibatnya banyak kawula muda yang cuci darah dimasa belia mereka, nauzubillah...
ADVERTISEMENT
Nasi Pulen dan Kesehatan Diri
Di sisi lain, nasi pulen, yang merupakan makanan pokok di banyak budaya Asia termasuk Indonesia, memiliki nilai gizi yang lebih baik dibandingkan dengan makanan cepat saji. Nasi pulen kaya akan karbohidrat kompleks yang memberikan energi tahan lama. Namun, penting untuk memperhatikan cara penyajian dan bahan pendampingnya agar tetap sehat. Misalnya, menghindari penggunaan minyak berlebih atau menambahkan sayuran segar sebagai pelengkap dapat meningkatkan nilai gizi dari hidangan tersebut. Nasi dicerna tumbuh selama kurang lebih 4 jam. Sehingga kadar gula dalam nasi relatif kurang dapat terdekomposisi dengan baik apabila kurang berolahraga, dan aktivitas fisik yang sedikit, bahkan akan menumpuk menjadi kalori berlebih, menjadi obesitas, dan berbagai jenis penyakit akan bersarang dalam tubuh. Apabila itu terjadi penyesalan tiada guna. Malam hari seharusnya konsumsi nasi sudah digantikan dengan buah buahan dan sayuran, adapun jika mau makan bagus sebelum dilakukan sore hari menjelang maghrib. Penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus bukan hanya dari faktor keturunan, namun ada pemicu atau faktor "x" diantaranya konsumsi nasi berlebih dan perilaku tidak sehat yang mengikutinya. Lebih baik mencegah daripada mengobati.
sorgum hitam lokal dengan nama terdaftar Bonteb Gunungkidul asupan gizi micronutrien tinggi, pulen, dan kaya antioksidan koleksi foto pribadi 2024
Sorgum Hitam sebagai Alternatif Sehat
ADVERTISEMENT
Sorgum hitam muncul sebagai salah satu alternatif makanan sehat bergizi tinggi. Sorgum adalah salah satu jenis tanaman pangan terbesar ke5 didunia setelah Padi, Gandum, Jagung, Barley. Sorgum merupakan biji-bijian yang kaya akan serat, vitamin B kompleks, dan tinggi kandungan antioksidan. Konsumsi sorgum dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan serta mengurangi risiko penyakit kronis. Bahkan dapat mengobati penderita Diabetes Melitus, obesitas tinggi dan penyakit degeneratif lainnya. Karena, sorgum memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi putih, sehingga lebih baik untuk pengaturan kadar gula darah.
Potensi Sorgum masa depan
Sorgum memiliki potensi dikembangkan di Indonesia, karena relatif mudah dalam budidayanya serta tidak membutuhkan input hara yang banyak, bahkan sorgum relatif tahan dengan perubahan iklim yang ekstrem yang terjadi beberapa tahun ini. Dapat dipanen berkali kali dan seluruh bagian sorgum dapat dimanfaatkan mulai dari bijinya sebagai bahan pangan pengganti nasi putih, gandum, daun dan batang sebagai pakan ternak, dapat juga diambil air gulanya, digunakan untuk bioethanol dan lain sebagainya. Bahkan secara nasional apabila sorgum dikembangkan secara serius akan menekan laju impor gandum, dimana data terkini impor gandum Indonesia gandum Januari-Agustus 2024 mencapai 8,44 juta ton atau senilai US$ 2,56 miliar nilai yang fantastis kan?sorgum semoga dapat kepercayaan ditengah tengah masyarakat kita aaamiin....
Daun sorgum selain biji, batang sorgum lokal kaya dengan matrix gula, dapat diolah sebagai bioethanol, kecap, gula kristal, daunnya pun di sukai hewan ternak foto koleksi pribadi
Upaya optimasi dan peningkatan sorgum lokal
ADVERTISEMENT
Lidah tidah bisa kita pungkiri, taste dan preferensi konsumen tidak dapat kita tinggalkan dalam upaya peningkatan dan produksi bahan pangan agar diterima dikalangan bawah, menengah ataupun kalangan atas bahakan lingkup nasional dan global. Upaya perakitan tanaman pangan sorgum yang pulen, memiliki taste yang enak, kadar amilose rendah dibawah 5%, kaya antioksidan dan tinggi micronutrien seperti Fe, Zn, Ca dan vitamin B kompleks telah dimulai dan dalam pengembangan dan riset terpadu. Gunungkidul yang terkenal kering namun menyimpan eksotisme wisata yang mendunia ternyata memiliki berbagai varietas lokal sorgum hitam, inilah yang akan kita kembangkan sebagai tetua persilangan dan sebagai donor gen waxy, harapannya dapat berkembang dan bermanfaat untuk manakan tradisional, makanan nasional bahkan mendukung wisata lokal dan menaikkan devisa negara serta mengurangi impor gandum.
Tampilan malai sorgum bonteb Gunungkidul sebagai donor gen waxy masa depan, produksi tinggi inshaallah lebih dari 5 ton/Ha, next plant breedding project, koleksi pribadi
Penutup
ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi tren gaya hidup modern ini, penting bagi individu untuk lebih bijak dalam memilih makanan. Mengganti makanan cepat saji dengan pilihan yang lebih sehat seperti nasi pulen atau sorgum hitam dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Kesadaran akan pentingnya pola makan sehat harus ditanamkan sejak dini agar generasi mendatang dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik dan terhindar dari berbagai penyakit akibat pola makan yang tidak sehat. Menerapkan gaya hidup sehat bukan hanya tentang memilih makanan yang tepat tetapi juga tentang menciptakan kebiasaan positif dalam keseharian kita
Daftar Pustaka
A Muazam et al 2024 Morphological diversity of local sorghum cultivars (Sorghum bicolor (L.) Moench) from Gunungkidul,Yogyakarta, IndonesiaIOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci. 1377 012091
ADVERTISEMENT
Anonim https://www.chubb.com/id-id/articles/personal/gaya-hidup-modern.html
Awika J M, and Rooney L W 2004 Phytochemistry 65(9) 1199-221
Humaniora.https://epaper.mediaindonesia.com/detail/sorgum-alternatif-pangan-bernutrisi-dan-ramah-lingkungan
Jihan Qori Alifah. Gaya hidup remaja masa kini. https://lifestyle.okezone.com read/2023/08/10/612/2861638/gaya-hidup-remaja-masa-kini-bangun-tidur-cari-gadget.
Xiong Y, Zhang P, Warner R D and Fang Z 2019 Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety 18(6) 2025–46
Zizah. Trend gaya hidup remaja di era globalisasi. https://www.forma-surabaya.com/trend-gaya-hidup-remaja-di-era-globalisasi/