Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Makna Pemilu 2024 bagi Suku Anak Dalam di Hutan Pedalaman Sumatera
28 Mei 2024 9:51 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ariq Naufal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Suku Anak Dalam adalah kelompok masyarakat adat kecil yang tinggal jauh di kawasan hutan Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi. Istilah Anak Dalam mengacu pada Orang Kubu dan Orang Rimba yang tinggal di pedalaman, jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Mereka merupakan kelompok masyarakat yang sampai kini masih mempertahankan adat istiadat dan tradisi dari nenek moyangnya. Sebagai masyarakat adat yang tinggal jauh di dalam hutan, mereka kesulitan untuk memberikan hak pilihnya.
ADVERTISEMENT
Pemilu 2024 merupakan perayaan demokrasi bagi masyarakat Indonesia. Pemilu serentak dilaksanakan pada tanggal 14 Februari untuk memilih calon Presiden dan Wakil Presiden serta calon anggota parlemen di setiap daerah pemilihan. Sedangkan pemilu serentak untuk memilih calon kepala daerah yang dipaketkan dengan wakil kepala daerah akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024.
Namun jauhnya antara Suku Anak Dalam dan akses informasi membuat masyarakat tersebut kesulitan. Karena mereka hidup selaras dengan alam, mereka mempunyai pengetahuan ilmu seputar hutan dan tumbuhan. Mereka mewarisi dari leluhurnya tentang bagaimana cara mengelola hutan agar tetap terjaga dan untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya. Tidak dengan hal yang berkaitan dengan pemilu.
Sebagai warga negara Indonesia, tentunya mereka mempunyai hak untuk memilih. Namun banyak kendala yang mereka hadapi, termasuk seringkali tidak dapat mengetahui calon mana yang akan dipilih. Selain itu, surat suara yang memiliki foto hanya terdapat pada surat suara Presiden dan Wakil Presiden serta surat suara DPD. Surat suara lainnya menampilkan nama calon dan partai saja. Suku Anak Dalam yang masih minim sosialisasi akan sangat sulit mengidentifikasi masing-masing calon secara tepat.
ADVERTISEMENT
Inilah tantangan yang harus dihadapi oleh Suku Anak Dalam. Dalam kehidupan masyarakat yang jauh dari kata modernisasi, pentingnya pemilu mungkin tidak akan langsung dirasakan terhadap mereka oleh karena dampaknya yang tidak meluas di dalam negeri sampai ke pedalaman hutan. Padahal mereka juga merupakan warga negara Indonesia yang telah diberikan hak yang sama untuk memilih dan berpartisipasi dalam proses demokrasi.
Peran pemerintah sangat penting disini untuk dapat memberikan pendikan dan juga fasilitas yang memadai supaya dapat meningkatkan partisipasi dari Suku Anak Dalam. Suara mereka jugalah akan menentukan arah bangsa kedepannya. Suara mereka penting untuk memastikan keterwakilan mereka di pemerintahan.
Untuk mencapai tingkat partisipasi yang tinggi terhadap Suku Anak Dalam, pemerintah atau penyelenggara pemilu dituntut mampu untuk dapat memberikan pendekatan langsung yang dapat dirasakan oleh mereka. Pendekatan itu seperti halnya dengan memberikan sosialisasi pemilu melalui pendekatan terhadap budaya mereka. Pada saat melakukan pendekatan tersebut, diperlukan kemahiran dari petugas yang mampu memberikan komunikasi yang baik kepada Suku Anak Dalam sehingga bahasa yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan dapat dipahami kepada mereka. Suku Anak Dalam masih sangat jauh dalam hal pendidikan sebab masih sedikit dari mereka yang bisa membaca dan menulis. Mereka terkadang dibantu oleh sesama warga disana yang sudah lancar membaca.
ADVERTISEMENT
Tempat yang berada di pedalaman hutan juga merupakan tantangan dalam menyelenggarakan pemilu di tempat tinggal Suku Anak Dalam. Penyelenggara pemilu harus berkomitmen untuk dapat mengantarkan kotak suara sampai ke tujuan karena apabila ia tidak menjalankan amanah, maka kotak suara tersebut mungkin tidak akan sampai sehingga tidak hak pilih mereka dapat terabaikan.
Dengan adanya partisipasi dari Suku Anak Dalam, masyarakat disana dapat merasa diperhatikan dan diakui sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Partisipasi tersebut juga dapat menciptakan kesan positif kepada pemerintah terhadap mereka. Kesan itu juga kelak dapat membuka dialog dua muka antara pemerintah dan Suku Anak Dalam terhadap kasus-kasus yang mereka alami untuk dapat dicarikan solusinya oleh pemerintah. Sebab jika tidak adanya hak pilih dari mereka, maka pemerintah juga akan acuh terhadap Suku Anak Dalam. Tapi jika adanya partisipasi aktif dari mereka, pemerintah dapat terdorong untuk memperhatikan keadaan Suku Anak Dalam dengan memenuhi kebutuhan dan keluhan mereka. Karena suara dari mereka juga merupakan suara yang harus didengarkan dan dilayani oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya adalah bahwa pentingnya pemilu bagi Suku Anak Dalam tidak hanya untuk menggunakan hak pilihnya, tapi juga untuk mewakili mereka di negara Indonesia yang bersistem demokrasi.