Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNAND Inspiratif: Pelatihan Kader Aksi Nyata Berantas Stunting

Arlan Febrian
Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat-FKM UNAND
13 Agustus 2023 21:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Arlan Febrian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dokumentasi akhir kegiatan pelatihan kader kesehatan di Kantor Wali Nagari Duku oleh Mahasiswa KKN-PPM Universitas Andalas (05/08/2023)
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi akhir kegiatan pelatihan kader kesehatan di Kantor Wali Nagari Duku oleh Mahasiswa KKN-PPM Universitas Andalas (05/08/2023)
Jika berbicara terkait kader kesehatan, maka semua akan terbesit di benak kita adalah relawan dan garda terdepan di lingkungan masyarakat dalam bidang kesehatan. Sebagai salah satu aspek penting dalam Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM), kader kesehatan merupakan penggerak masyarakat untuk berpartisipasi memberdayakan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan, kegiatan kader kesehatan diantaranya kesehatan ibu dan balita, anak usia sekolah dan remaja, usia produktif dan perbaikan gizi masyarakat. Kader kesehatan menjadi jembatan antara masyarakat dengan fasilitas kesehatan, sebagai saluran penyampaian informasi kesehatan serta tempat untuk memberikan dukungan dan edukasi kepada masyarakat. Kader kesehatan menjadi perpanjangan tangan Puskesmas dalam menjalankan peran Posyandu menyangkut pengamatan status gizi dan tumbuh kembang melalu kegiatan yang rutin menimbang berat badan dan tinggi badan bayi dan balita. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya deteksi masalah gizi dan stunting pada anak.
Sejalan dengan perannya yang sangat penting dalam memberdayakan masyarakat melalui kesehatan, maka dibutuhkan semacam pelatihan kepada para kader untuk yang berguna untuk refreshing atau menyegarkan kembali keterampilan dan pengetahuan kader sehingga meningkatkan kualitas dari suatu pelayanan Posyandu. Hal ini diungkapkan oleh Sukiarko (2007) penyebab terjadinya gizi buruk pada anak dan ibu hamil disebabkan tidak berjalan Posyandu sebagaimana fungsinya dan ketidaksesuaian tersebut juga disebabkan oleh masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan kader.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Andalas Tahun 2023 di Nagari Duku Kecamatan Koto XI Tarusan berkolaborasi dalam integrasi program bersama Puskesmas Barung-Barung Balantai untuk melaksanakan Pelatihan Kader sebagai upaya meningkatkan kemampuan kader dalam mengatasi masalah kesehatan di lapangan.
Dokumentasi Pembukaan Pelatihan Kader Kesehatan oleh Mahasiswa Universitas Andalas, Puskesmas Barung-Barung Balantai dan Pemerintah Nagari Duku Kec. Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan (05/08/2023)
Pada program kerja yang dilaksanakan tersebut, kelompok KKN-PPM Universitas Andalas mengangkat tema Membangun Nagari Kuat dan Mandiri melalui Berantas Stunting. Tema tersebut diimplementasikan melalui pelatihan kader kesehatan posyandu yang terdiri dari 6 posyandu dan 30 kader. Berdasarkan penuturan pemateri dari Puskesmas Barung-Barung Balantai, Irena Leilani. S.Gz, luaran yang diharapkan yaitu kader posyandu dapat mengelola dan melaksanakan kegiatan minimal di Posyandu atau 5 Program Posyandu diantaranya kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi dan pencegahan dan penanggulangan diare.
ADVERTISEMENT
Dokumentasi Pelatihan Kader Kesehatan di Nagari Duku Kec. Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan (05/08/2023)
Pada rangkaian pelatihan tersebut, kader diberikan materi terkait tugas-tugas kader posyandu dan manajemen posyandu. Dengan pemberian materi tersebut, kader posyandu memahami persiapan penyelenggaraan posyandu. Selanjutnya, kader posyandu diberikan bekal terkait kegiatan pelayanan minimal pada bayi dan balita, ibu hamil dan ibu nifas/menyusui. Seperti, cara penimbangan bayi dan balita yang tepat dan benar, pemberian makanan tambahan bagi anak dan ibu kurang gizi atau Kurang Energi Kronis (KEK) serta pemberian kapsul vitamin A.
Pada sesi pelatihan kader juga menerapkan mix methode yang artinya pemateri memberikan ceramah dan curah pendapat serta studi kasus. Sehingga kader kesehatan sangat antusias dalam mendengar dan memberikan pendapat. Pemateri dari Puskesmas Barung-Barung Balantai juga memberikan pencerahan terkait penyimpangan luaran yang seharusnya diterima oleh masyarakat khususnya anak bayi dan balita. Selanjutnya, dalam pelatihan kader juga diberikan semacam studi kasus terkait KMS dan monitoring tumbuh kembang anak seperti perhitungan umur, penafsiran KMS serta pengisian grafik pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
Sesi terakhir sekaligus penutup pada pelatihan kader kesehatan posyandu yaitu sesi curah pendapat antara Puskesmas Barung-Barung Balantai yang membawahi Nagari Duku sebagai wilayah kerja Puskesmas dan kader kesehatan Posyandu. Harapan dari Puskesmas Barung-Barung Balantai kepada Pemerintah Nagari adalah dilaksanakannya secara rutin pelatihan kader dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader. Sebagai gambaran, pelatihan kader kesehatan posyandu di Nagari Duku Kec. Koto XI Tarusan telah lama tidak dilaksanakan terhitung dua tahun terakhir dan kegiatan tersebutpun diselenggarakan oleh Mahasiswa KKN sebelumnya. Serta tersedianya alat ukur berat badan dan tinggi badan yang memadai. Sedangkan dari kader kesehatan posyandu, juga mengungkapkan hal yang sama berkaitan dengan pelatihan dan sarana dan prasarana di setiap posyandu.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk pelaksanaan program kerja dari kelompok KKN-PPM Mahasiswa Universitas Andalas tahun 2023, pelatihan kader kesehatan posyandu sukses dilaksanakan meskipun banyak kekurangan dari segi waktu dan pelaksanaan. Namun harapannya melalui salah satu kegiatan oleh Mahasiswa KKN-PPM UNAND 2023 diharapkan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nagari (MUSRENBANGNAG) berikutnya pelatihan kader kesehatan posyandu menjadi kegiatan rutin dan terjadwal. Sebagai informasi tambahan untuk pembaca, Nagari Duku menjadi locus stunting yaitu lokasi khusus penanganan kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Barung-Barung Balantai. Sebab Pada dasarnya, dunia akan semakin berkembang dan ilmu pengetahuan akan ikut berkembang juga serta dibutuhkan anak-anak negeri yang kuat dan mandiri untuk meneruskan cita-cita bangsa di masa depan.
ADVERTISEMENT