Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Penyebab Zika dan Berbagai Risiko Penularannya
5 Juli 2022 8:21 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Artikel Kesehatan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagian besar kasus yang terjadi, penyakit zika masih berskala kecil dan tidak dianggap sebagai ancaman besar terhadap kesehatan manusia. Namun, persebaran zika mulai mengancam masyarakat global semenjak mewabah di benua Amerika, terutama Brasil pada tahun 2015.
Selain itu, infeksi virus zika yang rentan terjadi pada ibu hamil ini juga memerlukan perhatian lebih. Sebab, infeksi virus ini berhubungan dengan keguguran dan mikrosefali.
Menurut situs Cleveland Clinic, mikrosefali adalah kelainan kongenital yang menyebabkan ukuran kepala bayi lebih kecil dari yang seharusnya. Bayi dengan mikrosefali dapat tumbuh normal. Namun, pada sebagian besar kasus dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan, seperti gangguan motorik, bicara, hingga intelektual.
Pembahasan berikut ini akan mengulas secara lengkap tentang apa penyebab seseorang terinfeksi virus zika, sekaligus risiko penularannya. Selengkapnya ada di bawah ini.
Penyebab Zika dan Risiko Penularannya
Berdasarkan buku Pengendalian Penyakit yang Ditularkan Binatang karangan Ririh Yudhastuti, penularan virus zika umumnya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes, yakni Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang telah terinfeksi. Nyamuk jenis ini aktif di siang hari dan dapat hidup di dalam maupun di luar ruangan.
ADVERTISEMENT
Jika nyamuk Aedes mengisap darah orang yang terpapar zika, nyamuk-nyamuk tersebut dapat menularkan virus zika ke orang berikutnya. Selain lewat gigitan nyamuk, penelitian terbaru membuktikan bahwa virus zika dapat disebarkan melalui hubungan seksual, transfusi darah, serta seorang ibu kepada bayi yang sedang dikandungnya.
Tak hanya itu, mengutip buku Wabah dan Pandemi yang ditulis oleh Meera Senthilingam, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena virus zika, yaitu:
1. Ibu Hamil
Bahaya terbesar dari serangan virus ini justru muncul pada ibu hamil. Sebab, ibu hamil yang positif terjangkit virus zika, kemungkinan bisa menularkan virus tersebut pada janin dalam kandungannya.
Jika virus tersebut sampai menyerang ibu hamil, kemungkinan bisa berdampak pada kerusakan jaringan otot dan sistem saraf, termasuk sistem saraf pusat di otak dari janin.
ADVERTISEMENT
2. Hubungan Seksual Tanpa Pengaman
Virus zika juga dapat menyebar melalui hubungan seks, setelah biasanya seseorang melakukan perjalanan ke daerah di mana penyakit zika sedang mewabah.
Kasus pertama yang membuktikan bahwa zika bisa ditularkan lewat hubungan seks adalah pada Juli 2016 di New York. Saat itu, otoritas kesehatan Amerika Serikat melaporkan, jika seorang wanita menularkan virus zika ke seorang pria melalui seks tanpa pengaman.
3. Pergi ke Daerah yang Terinfeksi
Sebagian kasus penyebab virus zika dikaitkan dengan aktivitas perjalanan ke daerah yang sedang terinfeksi. Oleh sebab itu, Centers for Disease Control telah menerbitkan peringatan perjalanan terkait peta penyebaran virus zika.
Berikut ini daftar persebaran daerah penyakit zika yang tergolong sebagai kejadian luar biasa (KLB):
Adapun negara-negara persebaran penyakit zika yang memiliki status transmisi aktif, di antaranya:
ADVERTISEMENT
Upaya Mencegah Penyakit Zika
Setelah mengetahui daftar negara apa saja yang berpotensi menyebarkan virus zika, cara terbaik untuk mencegah penyakit satu ini adalah tidak bepergian ke negara atau daerah tersebut, terutama jika sedang hamil.
Namun, jika seseorang terpaksa harus pergi ke wilayah tersebut, cara pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:
Sementara itu, untuk mencegah gigitan nyamuk penyebab virus zika, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:
ADVERTISEMENT
(VIO)