Konten dari Pengguna

Berawal dari Impian

Asep Totoh
Guru SMK Bakti Nusantara 666, Dosen Masoem University, Guru SMP Pasundan Rancaekek
3 November 2021 5:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Asep Totoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terdapat banyak karya atau prestasi besar manusia yang awalnya hanya sebuah impian belaka.
ADVERTISEMENT
Bagaimana kisah kekaisaran Turki Utsmani atau Ottoman dalam bahasa Inggris, berhasil mencatatkan sejarah besar dengan menaklukkan Konstantinopel pada 1453.
Begitu sangat sulitnya penaklukan Constantinopel sejak zaman khulafaur rasyidin, para penerus Nabi seperti Daulah Umayyah, Daulah Abasiyah, dinasti Mamalik, dan termasuk Mehmed II semua berambisi menaklukkan Romawi.
Penaklukan Konstantinopel dilakukan Turki Utsmani di bawah kepemimpinan Muhammad Al Fatih atau Sultan Mehmed II, dengan mengalahkan Kekaisaran Romawi Timur bukankah berawal hanya dari sebuah impian.
Ilustrasi Penaklukan Konstantinopel Foto: Shutterstock
Sebuah impian yang terus kita pikirkan dengan sungguh-sungguh akan mengaktifkan RAS atau Reticular Activating System. Reticular Activating System atau RAS merupakan bagian dari otak yang bisa menggerakkan semangat atau motivasi untuk melakukan sesuatu.
Kemampuan mengaktifkan atau aktifnya RAS ini akan mendorong seseorang untuk mengakumulasi energi DUIT; Doa, Usaha (Ikhtiar), Ikhlas-Istiqomah dan Tawakal menuju tercapainya atau terwujudnya impian tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian yang dilakukan Harvard University membuktikan bahwa kesuksesan seseorang 85 persen ditentukan sikap, dan 15 persen sisanya ditentukan  keterampilan dan intelektualitas. Sikap itu sendiri dibentuk  pikiran. Dengan kata lain, 85 persen kesuksesan dan kegagalan ditentukan kualitas pikiran.
Inilah bukti saintis atas firman Allah swt, jika “ Allah bersama persangkaan Hambanya”.
Dalam konteks bahasan ini, kesuksesan untuk dekat dengan Allah sangat dipengaruhi sejauh mana seseorang berpikir positif tentang Allah SWT.
Niscaya milikilah impian besar dan hebat, kemudian berdoa dan berikhtiar serta berserah diri dengan sungguh-sungguh untuk memantaskan diri agar Allah swt ridha mewujudkan impian kita.
** Asep Totoh - Dosen Ma'seom University, Kepala HRD Yayasan Pendidikan Bakti Nusantara 666 Cileunyi.
ADVERTISEMENT