Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Bahaya Tersembunyi di Balik Kerenyahan Kerupuk Puli
20 Juni 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Asriadi Masnar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kerupuk puli adalah camilan berbahan dasar tepung tapioka yang digemari karena teksturnya yang renyah dan rasanya yang gurih. Sejarah kerupuk puli berakar dari tradisi masyarakat Jawa, di mana kerupuk ini sering dijadikan pelengkap hidangan atau camilan ringan. Secara tradisional, kerupuk puli dibuat dengan mencampurkan tepung tapioka, air, garam, dan bumbu-bumbu alami seperti bawang putih dan ketumbar.
ADVERTISEMENT
Boraks: Si Pengawet Berbahaya
Boraks adalah senyawa kimia turunan dari asam borat yang sering disalahgunakan sebagai bahan tambahan pangan. Sifat boraks yang dapat meningkatkan kerenyahan dan memperbaiki tekstur makanan menjadi alasan utama penyalahgunaannya dalam industri pangan, termasuk dalam pembuatan kerupuk puli. Namun, boraks sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi, dapat menyebabkan kerusakan organ, gangguan reproduksi, hingga kanker.
Penggunaan Boraks dalam Kerupuk Puli
Penggunaan boraks dalam pembuatan kerupuk puli bertujuan untuk meningkatkan kerenyahan dan memperbaiki tekstur kerupuk. Boraks bereaksi dengan tepung tapioka, menghasilkan tekstur yang lebih renyah dan tampilan yang lebih menarik. Meskipun penggunaan boraks sebagai bahan tambahan pangan telah dilarang oleh pemerintah, praktik ini masih ditemukan di pasaran.
Kasus Peredaran Kerupuk Puli Berboraks di Jogja
ADVERTISEMENT
Dampak Boraks pada Kesehatan
ADVERTISEMENT
Solusi dan Alternatif
Untuk memproduksi kerupuk puli yang aman dan sehat, diperlukan bahan pengganti boraks yang tidak berbahaya, seperti baking powder atau soda kue. Metode pembuatan kerupuk puli juga harus diperhatikan, dengan menggunakan bahan-bahan alami dan proses yang higienis. Peran pemerintah dalam pengawasan dan regulasi bahan tambahan pangan sangat penting, dengan fokus pada izin edar produk sebelum dijual, disertai edukasi dan pembinaan kepada produsen.
Kerupuk puli memang camilan favorit masyarakat, namun penggunaan boraks sebagai bahan tambahan pangan sangat berbahaya bagi kesehatan. Diperlukan upaya bersama dari pemerintah, produsen, dan konsumen untuk mewujudkan produksi kerupuk puli yang aman dan sehat. Dengan edukasi, pengawasan, dan komitmen bersama, kita dapat menciptakan masa depan di mana camilan tradisional Indonesia dapat dinikmati tanpa risiko kesehatan.
ADVERTISEMENT