Konten dari Pengguna

Pindah Agama dan Toleransi

Astrid Maharani
Mahasiswa UIN KH.Abdurrahman Prodi Komunikasi Penyiaran Islan
30 September 2023 10:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Astrid Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Toleransi beragama merupakan sikap saling menghormati, saling menghargai setiap keyakinan orang, tidak memaksakan kehendak, serta tidak mencela ataupun menghina agama lain dengan alasan apapun. Di Indonesia toleransi terhadap umat beragama sangat tinggi. Masyarakat tidak membedakan seseorang karena agamanya.
ADVERTISEMENT
Seperti di desa Karangsari kecamatan Karanganyar Kabupaten Kajen. Di desa tersebut ada beragam agama seperti Islam, Kristen, dan Katholik. Namun walaupun ada banyak keberagaman agama masyarakat di desa karangsari tetap rukun, saling membantu dan menjaga antar sesama. Dengan keberagaman agama ini pastinya tidak luput dari permasalahan seseorang berpindah agama. Seseorang berpindah agama memang sering kali dikucilkan baik di keluarga maupun dimasyarakat. Namun di desa karangsari berbeda, meskipun ada yang pindah agama tali silaturahmi masih tatap berjalan. Karena pada dasarnya kita makhluk sosial akan selalu membutuhkan satu sama lain. Fenomena pindah agama pun sebenarnya terjadi karena faktor sosial itu sendiri. Interaksi sosial menjadi salah satu faktor dari adanya masyarakat yang berpindah agama. Hal itu karena warga desa karangsari dengan beragam agama membuat masyarakatnya melakukan interaksi dengan berbagai orang yang berbeda agama. Hal adanya interaksi ini membuat satu sama lain memahami apa saja kebiasaan dan kegiatan yang dilakukan orang-orang yang berbeda agama dengannya.
sumber : maps desa Karangsari, Gereja Katholik
zoom-in-whitePerbesar
sumber : maps desa Karangsari, Gereja Katholik
Seperti contoh di desa karangsari ada seseorang yang beragama Kristen, dia hidup dilingkungan yang sama dengan para orang muslim dan pastinya akan berinteraksi langsung dengan mereka. karena adanya interaksi sosial ini orang Kristen jadi memahami dan terbiasa dengan kegiatan orang Islam tanpa merasa terganggu. Seperti saat hari raya Islam mereka akan merayakan bersama dengan orang Kristen, dan hal-hal itulah yang membuat pemikiran dan keyakinan orang Kristen itu berubah hingga ia memilih masuk Islam. Alasan orang berpindah agama itu bisa dari pengaruh lingkungannya. Namun tak hanya itu, ada juga dari faktor pernikahan. Di desa Karangsari tidak ada tradisi pernikahan beda agama, jika seseorang berbeda agama menikah maka salah satu harus berpindah agama. Sama halnya yang dialami wanita di desa karangsari, beliau berpindah agama dari Islam ke katholik karena faktor menikah. Pada awalnya memang beliau sudah beri nasihat untuk tidak berpindah agama oleh ibunya, tetapi lambat laun ibunya memberikan kebebasan pada anaknya untuk memilih pilihan yang menurutnya terbaik. Walaupun beliau telah pindah agama, perlakuan keluarga serta orang orang di lingkungannya masih sama. Tidak ada perbedaan perilaku meskipun ia telah berpindah agama. Di desa karangsari hubungan persaudaraan tetap terjaga tanpa memandang latar belakang seseorang. Toleransi antar umat beragama sangat tinggi, mereka tidak membeda-bedakan seseorang.
ADVERTISEMENT
sumber: maps Desa Karangsari, Gereja Kristen Jawa Immanuel
Pada dasarnya pindah agama memang hak asasi bagi manusia, sebagaimana yang ada pada UUD 45 Pasal 28E. Setiap individu memiliki hak untuk mencari kebenaran dan kenyamanan dalam agama yang mereka pilih, dan pindah agama dapat menjadi bagian penting dari transformasi dan pertumbuhan pada diri seseorang. Toleransi terhadap orang yang pernah pindah agama adalah sikap terbuka dan menghormati pilihan agama seseorang. Setiap individu memiliki hak untuk memilih keyakinan agama yang mereka yakini sesuai dengan kepercayaan dan pengalaman pribadi mereka. Toleransi berarti menghargai kebebasan beragama dan mengakui bahwa perubahan keyakinan agama bisa menjadi bagian dari perjalanan spiritual seseorang.
sumber: maps desa Karanganyar, Masjid An-Noor
Dalam menjalankan toleransi terhadap orang yang pernah pindah agama, penting untuk menghindari prasangka dan diskriminasi. Menghormati hak individu untuk beragama sesuai dengan pilihannya adalah prinsip dasar dalam membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis. Sikap terbuka, dialog yang saling menghormati, dan saling mendengarkan adalah kunci toleransi agama dan membangun hubungan yang baik antarindividu yang memiliki perbedaan keyakinan. Toleransi juga melibatkan pengakuan bahwa setiap individu memiliki hak untuk mengubah keyakinan agama mereka sepanjang proses tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran dan kebebasan. Dalam masyarakat yang toleran, orang yang pindah agama tidak boleh dihakimi, diasingkan, atau diperlakukan dengan tidak adil karena perubahan keyakinan mereka. Penting untuk diingat bahwa toleransi bukan berarti setuju atau mengadopsi keyakinan orang lain, tetapi lebih kepada menghormati hak individu untuk memiliki keyakinan yang berbeda. Dengan mempraktikkan toleransi terhadap orang yang pernah pindah agama, kita dapat membangun masyarakat yang inklusif, saling menghormati, dan berdampingan dalam keberagaman. Jadi tak seharusnya alasan pindah agama menjadi permasalahan dalam bertoleransi, masyarakat perlu berfikir luas dan maju jika toleransi perlu kita jaga sebagaimana juga sebagai makhluk sosial.
ADVERTISEMENT