Konten dari Pengguna

Lapisan Anti Korosi Alami dari Ekstrak Tumbuhan

Astuti
Dosen Fisika FMIPA Universitas Andalas
30 September 2024 12:23 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Astuti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Korosi yang sering terjadi pada logam (Sumber: Freepik.com)
zoom-in-whitePerbesar
Korosi yang sering terjadi pada logam (Sumber: Freepik.com)
ADVERTISEMENT
Korosi atau karatan pada logam seperti besi dan baja, merupakan proses yang sangat sulit dihindari, terutama pada daerah dataran rendah yang dekat dengan pantai. Korosi terjadi ketika logam bereaksi dengan oksigen dan air yang terdapat di udara sekitar. Hal ini menyebabkan degradasi yaitu penurunan atau kerusakan kualitas logam, sehingga logam menjadi rapuh dan umur pakai jadi lebih singkat. Kerugian finansial cukup besar ditinjau dari kerusakan pada infrastruktur, peralatan industri, hingga transportasi yang harus terus-menerus diperbaiki atau diganti akibat korosi.
ADVERTISEMENT
Teknik konvensional untuk menekan efek korosi pada industri biasanya dengan menggunakan bahan kimia sintetis sebagai inhibitor korosi (seperti kromat dan fosfat) untuk mencegah oksidasi logam. Namun, bahan-bahan ini memiliki dampak buruk terhadap lingkungan, karena beracun dan sulit terurai secara alami. Seiring dengan meningkatnya kesadaran tentang kelestarian lingkungan, banyak penelitian beralih mencari bahan-bahan alami yang berfungsi sebagai inhibitor korosi, salah satunya melalui pemanfaatan ekstrak tumbuhan.
Potensi Tumbuh-tumbuhan sebagai Inhibitor Korosi
Inhibitor korosi merupakan bahan kimia yang ditambahkan pada lingkungan sekitar logam untuk mengurangi atau memperlambat laju korosi. Inhibitor korosi bekerja dengan membentuk lapisan pelindung pada permukaan logam sehingga mencegah interaksi langsung antara logam dan agen korosif seperti oksigen, air, atau ion tertentu.
ADVERTISEMENT
Berbagai tumbuh-tumbuhan mengandung senyawa aktif yaitu komponen kimia yang memiliki efek biologis atau farmakologis pada organisme sehingga juga sering dimanfaatkan sebagai bahan dasar obat-obatan. Senyawa ini dapat berupa flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin, yang dikenal memiliki sifat antioksidan.
Flavonoid merupakan senyawa dengan kemampuan antioksidan yang kuat sehingga dapat menghambat reaksi redoks pada permukaan logam dan menetralkan radikal bebas serta ion-ion logam aktif yang terlibat dalam proses korosi. Tanin dapat menciptakan lapisan pelindung pada permukaan logam sehingga mencegah kontak langsung dengan agen korosi. Saponin bersifat sebagai surfaktan alami yang dapat mengurangi tegangan permukaan dan mencegah penetrasi air ke permukaan logam.
Studi eksperimental menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan seperti daun jambu biji, kelor, lidah buaya, dan mahkota dewa mampu menurunkan laju korosi pada logam dalam berbagai lingkungan korosif, seperti asam sulfat dan natrium klorida. Ekstrak tumbuhan ini bekerja dengan cara membentuk lapisan pelindung yang mencegah terjadinya oksidasi pada permukaan logam.
ADVERTISEMENT
Tumbuh-tumbuhan yang Berpotensi sebagai Inhibitor Korosi
1. Daun Jambu Biji (Psidium guajava)
Daun jambu biji dikenal kaya akan senyawa flavonoid dan tanin yang berperan penting dalam mencegah oksidasi logam. Hastuti, Aldio, dan Nugroho (2022) melaporkan hasil penelitian mereka, bahwa ekstrak daun jambu biji mampu mengurangi laju korosi pada pipa galvanis dalam lahan gambut. Ekstrak daun jambu biji, termasuk tanin, secara efektif dapat menghambat korosi besi dalam asam klorida (Tambun dkk. (2015). Efek perlindungan ini disebabkan oleh pembentukan lapisan pasif yang melindungi permukaan logam agar tidak bereaksi dengan oksigen.
2. Kelor (Moringa oleifera)
Daun kelor mengandung senyawa saponin dan flavonoid, yang dapat berfungsi sebagai inhibitor korosi alami. Beberapa penelitian menemukan bahwa ekstrak kelor efektif dalam mengurangi laju korosi baja dalam larutan asam sulfat. Saponin dalam kelor membentuk lapisan yang mengurangi penetrasi air dan oksigen ke permukaan logam. Yusuf, Rahmaniah, dan Rani (2023) menyatakan bahwa perendaman besi hollow dalam ekstrak daun kelor selama beberapa hari dapat menekan laju korosi.
ADVERTISEMENT
3. Daun Rambutan (Nephelium lappaceum)
Daun rambutan mengandung senyawa organik seperti tanin, flavonoid, dan fenol sehingga dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor korosi alami. Senyawa ini mampu melekat pada permukaan logam dan membentuk lapisan pelindung yang mencegah kontak langsung antara logam dengan lingkungan. Secara eksperimen, ekstrak daun rambutan dapat menekan korosi pada pelat besi yang berada dalam air payau (Andira dkk., 2022) dan air laut (Akbar dkk., 2021).
Selain ketiga jenis inhibitor alami di atas, masih banyak sekali jensi tumbuh-tumbuhan yang berpotensi besar untuk menekan laju korosi. Beberapa contoh inhibitor korosi alamai lainnya yaitu ekstrak dari daun karamunting (Nisa, 2018), daun tembakau (Setiawan, Mayangsari, dan Dermawan, 2018), daun teh (Yanuar, Pratikno, dan Titah, 2017), kulit buah langsat (Husodo dkk., 2021), biji alpukat (Jefrimon dkk.. 2024), dll.
ADVERTISEMENT
Kelebihan Penggunaan Inhibitor Korosi Alami
Inhibitor alami yang berasal dari tumbuhan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan senyawa-senyawa yang dihasilkan lebih mudah terurai dibandingkan dengan bahan kimia sintetis. Inhibitor ini juga tidak meninggalkan limbah beracun yang dapat mencemari lingkungan. Bahan baku untuk pembuatan inhibitor korosi dari tumbuhan umumnya mudah diperoleh dan lebih murah dibandingkan dengan bahan kimia sintetis sehingga dapat menekan pengeluaran dalam menjaga kualitas logam.
Daftar Pustaka:
1. Daun Jambu Biji (Psidium guajava)
Daun jambu biji dikenal kaya akan senyawa flavonoid dan tanin yang berperan penting dalam mencegah oksidasi logam. (Hastuti, Aldio, and Nugroho 2022) melaporkan hasil penelitian mereka, bahwa ekstrak daun jambu biji mampu mengurangi laju korosi pada pipa galvanis dalam lahan gambut. Ekstrak daun jambu biji, termasuk tanin, secara efektif dapat menghambat korosi besi dalam asam klorida (Tambun et al. 2015). Efek perlindungan ini disebabkan oleh pembentukan lapisan pasif yang melindungi permukaan logam agar tidak bereaksi dengan oksigen.
ADVERTISEMENT
2. Kelor (Moringa oleifera)
Daun kelor mengandung senyawa saponin dan flavonoid, yang dapat berfungsi sebagai inhibitor korosi alami. Beberapa penelitian menemukan bahwa ekstrak kelor efektif dalam mengurangi laju korosi baja dalam larutan asam sulfat. Saponin dalam kelor membentuk lapisan yang mengurangi penetrasi air dan oksigen ke permukaan logam. (Yusuf, Rahmaniah, and Rani 2023) menyatakan bahwa perendaman besi hollow dalam ekstrak daun kelor selama beberapa hari dapat menekan laju korosi.
3. Daun Rambutan (Nephelium lappaceum)
Daun rambutan mengandung senyawa organik seperti tanin, flavonoid, dan fenol sehingga dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor korosi alami. Senyawa ini mampu melekat pada permukaan logam dan membentuk lapisan pelindung yang mencegah kontak langsung antara logam dengan lingkungan. Secara eksperimen, ekstrak daun rambutan dapat menekan korosi pada pelat besi yang berada dalam air payau (Andira et al. 2022) dan air laut (Akbar et al. 2021).
ADVERTISEMENT
Selain ketiga jenis inhibitor alami di atas, masih banyak sekali jensi tumbuh-tumbuhan yang berpotensi besar untuk menekan laju korosi. Beberapa contoh inhibitor korosi alamai lainnya yaitu ekstrak dari daun karamunting (Nisa 2018), daun tembakau (Setiawan, Mayangsari, and Dermawan 2018), daun teh (Yanuar, Pratikno, and Titah 2017), kulit buah langsat (Husodo et al. 2021), biji alpukat (Jefrimon et al. 2024), dll.
Kelebihan Penggunaan Inhibitor Korosi Alami
Inhibitor alami yang berasal dari tumbuhan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan senyawa-senyawa yang dihasilkan lebih mudah terurai dibandingkan dengan bahan kimia sintetis. Inhibitor ini juga tidak meninggalkan limbah beracun yang dapat mencemari lingkungan. Bahan baku untuk pembuatan inhibitor korosi dari tumbuhan umumnya mudah diperoleh dan lebih murah dibandingkan dengan bahan kimia sintetis sehingga dapat menekan pengeluaran dalam menjaga kualitas logam.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka:
Akbar, Yopi Aji, Ishak Ishak, Zulnazri Zulnazri, Rozanna Dewi, and Rizka Nurlaila. 2021. “pemanfaatan ekstrak daun rambutan (nephelium lappaceum) sebagai inhibitor korosi pada plat besi (steel) dalam media air laut.” Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) 1 (3): 94. Https://doi.org/10.29103/cejs.v1i3.5702.
Andira, Rizzki, Zulnazri Zulnazri, Syamsul Bahri, Azhari Azhari, and Agam Muarif. 2022. “pemanfaatan ekstrak daun rambutan sebagai inhibitor korosi pada plat besi dalam media air payau.” Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) 2 (3): 11. Https://doi.org/10.29103/cejs.v2i3.6507.
Hastuti, Kurnia, Rieza Zulrian Aldio, and Yuda Nugroho. 2022. “Pengaruh Inhibitor Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava) Pada Laju Korosi Pipa Galvanis.” Metal Indonesia 43 (2): 55. Https://doi.org/10.32423/jmi.2021.v43.55-66.
Husodo, Nur, Mashuri -, Ahmad Fajar Reynaldi, Kyla Anisa Windarta, and Atria Pradityana. 2021. “Pemanfaatan Ekstrak Kulih Buah Langsat Sebagai Inhibitor Organik Korosi Pada Baja ST 37 Dalam Media IM H2S04.” Jurnal Nasional Aplikasi Mekatronika, Otomasi Dan Robot Industri (AMORI) 2 (1). Https://doi.org/10.12962/j27213560.v2i1.9124.
ADVERTISEMENT
Jefrimon, Jefrimon, Lidia Gusfi Marni, Intan Noviarni, and Resdiana Safitri. 2024. “Penggunaan Ekstrak Biji Alpukat (Persea Americana) Sebagai Inhibitor Korosi Pada Baja Tahan Karat.” Jurnal Kolaborasi Sains Dan Ilmu Terapan 2 (2): 28–37. Https://doi.org/10.69688/juksit.v2i2.29.
Nisa, Rodyatun. 2018. “studi laju korosi logam aluminium dengan penambahan inhibitor dari ekstrak daun karamunting (rhodomyrtus tomentosa) dalam larutan NaOH.” Jurnal Integrasi ProseS 7 (1). Https://doi.org/10.36055/jip.v7i1.2816.
Setiawan, Adhi, Novi Eka Mayangsari, and Denny Dermawan. 2018. “Pemanfaatan Ekstrak Daun Tembakau Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Baja Karbon Dan Aluminium.” CHEESA: Chemical Engineering Research Articles 1 (2): 82. Https://doi.org/10.25273/cheesa.v1i2.3432.
Tambun, Rondang, Harry P Limbong, Panca Nababan, and Nimrod Sitorus. 2015. “Kemampuan Daun Jambu Biji Sebagai Inhibitor Korosi Besi Pada Medium Asam Klorida.” Jurnal Kimia Dan Kemasan 37 (2): 73. Https://doi.org/10.24817/jkk.v37i2.1815.
ADVERTISEMENT
Yanuar, Ardi Prasetia, Herman Pratikno, and Harmin Sulistiyaning Titah. 2017. “Pengaruh Penambahan Inhibitor Alami Terhadap Laju Korosi Pada Material Pipa Dalam Larutan Air Laut Buatan.” Jurnal Teknik ITS 5 (2). Https://doi.org/10.12962/j23373539.v5i2.18938.
Yusuf, Muh., Rahmaniah Rahmaniah, and Sefrilita Risqi Adikaning Rani. 2023. “Uji Laju Korosi Dengan Menggunakan Inhibitor Daun Kelor Untuk Besi Hollow (Baja Galvalum) Dalam Medium Air HujaN.” Journal Online Of Physics 8 (3): 87–92. Https://doi.org/10.22437/jop.v8i3.25215.