Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Jalinan Cinta: Tantangan dan Peluang Pernikahan Beda Etnis
15 Oktober 2024 16:52 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari ASYIFA AZDKIAH HAQIQI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terdapat perbedaan dalam setiap etnis baik itu bahasa, agama, adat istiadat, karakteristik serta identitas masing-masing disetiap daerah dan itu merupakan bagian dari pelestarian budaya dalam suatu bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan agar tidak hilang begitu saja. Seiring dengan zaman yang semakin maju, tuntutan mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik pun semakin tinggi, sehingga masyarakat yang ada di tiap-tiap daerah seolah didesak kebutuhan untuk melakukan urbanisasi ke Kota yang jauh lebih baik. Mereka merasa daerah tempat tinggal mereka kurang baik dalam segi ekonomi sehingga, banyak yang memilih untuk pergi mencari pekerjaan di daerah lain ataupun sebaliknya. Dan banyak yang akhirnya memilih untuk menetap dan mendapatkan pendamping hidup yang memiliki budaya yang berbeda. Hal ini mengakibatkan banyaknya percampuran daerah atau lintas buadaya yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian tentunya akan ada peluang besar untuk terjadinya perubahan pola komunikasi dalam pernikahan antar etnis atau pernikahan beda budaya. Pernikahan tersebut mengandung norma dan aturan budaya yang kental, pada masing masing pasangan yang akan menikah atau sudah menikah, sehingga pola komunikasi yang dibangun dalam keluarga yang melakukan perkawinan antar etnis atau budaya ini, tentu akan berbeda dengan pola komunikasi orang orang yang memiliki budaya yang sama. Adanya perbedaan budaya maupun etnis yang ditandai dengan identitas dari masing-masing kelompok yang menyebabkan pernikahan antar etnis tidak mudah dilakukan. Banyak anggapan bahwa seseorang yang menikah dengan orang diluar sukunya akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengadakan penyesuaian dalam keluarga. Selanjutnya, jika seseorang melakukan pernikahan dengan pasangan yang berasal dari lingkungannya sendiri, maka tidak akan terjadi permasalahan dengan penyesuaian prosesnya. Selain itu dengan adanya perbedaan bahasa maka sering terjadi pelisiahan rumah tangga.
Sulitnya menjalin pernikahan berbeda budaya yang didasari oleh lingkungan adalah adanya beberapa pihak yang masih berfikir mengenai mitos yang sudah dikonsumsi oleh masyarakat setempat, orang orang yang berasal dari suku tersebut hanya boleh menikah dengan suku yang sama dan menganggap suku dari luar tidak cocok atau tidak pantas.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari penelitian Institut Agama Islam Negeri Purwokerto tahun 2016, pernikahan beda budaya adalah suatu pernikahan yang terjadi antara pasangan yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, di mana terdapat penyatuan pola pikir dan cara hidup yang berbeda, yang bertujuan untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dijelaskan, problem yang umumnya dihadapi pasangan beda budaya mayoritas sama, yakni dikarenakan sebelum pasangan mengikat janji suci, keduanya belum terlalu mempelajari lebih dalam mengenai latar belakang masing-masing sehingga timbul gesekan karena ketidaktahuan tersebut.
Hewstone & Giles (1986) dalam Liliweri (2009: 210) mengajukan empat simpulan tentang proses stereotip dan hubungannya dengan komunikasi yang salah satu poinnya mengatakan bahwa stereotip sering menghambat pola perilaku komunikasi kita dengan orang lain. Berangkat dari uraian tersebut “Bagaimana Pola Komunikasi dalam
ADVERTISEMENT