Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Musik Klasik Bisa Bikin Pintar?
30 November 2022 20:16 WIB
Tulisan dari atikahmarwahni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Musik merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan masyarakat saat ini, pasalnya musik sudah menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari. Semua yang kita rasakan dapat diekspresikan melalui musik. Misalnya saja saat kita merasa sedih, musik bisa membantu kita merasa lebih baik. Atau saat kita merasa bahagia, musik juga bisa membantu kita untuk mengekspresikan rasa bahagia itu.
ADVERTISEMENT
Musik diyakini dapat memberikan rasa bahagia tersebut. Sebab musik yang kita dengarkan, nantinya akan disalurkan ke otak lalu diteruskan ke jantung yang berguna untuk menyamakan irama atau beat lagu yang kita dengarkan, kemudian timbullah rasa nyaman dalam diri kita sebagai pendengar.
Dewasa ini, sudah banyak kita ketahui berbagai macam genre musik, salah satunya adalah musik klasik. Musik klasik merupakan musik yang lahir dari budaya Eropa sekitar tahun 1750 an. Dalam perkembangannya, musik klasik tentunya memiliki tokoh-tokoh penting yang berperan didalamnya. Tokoh-tokoh tersebut adalah Johann Sebastian Bach, Ludwig van Beethoven, Wolfgang Amadeus Mozart, dan masih banyak tokoh lainnya. Terdapat ciri yang bisa membedakan musik klasik dengan genre musik lainnya, yaitu musik klasik biasanya mempunyai tempo yang lambat, tempo ini dimulai dari lembut kemudian keras (Crescendo) ataupun sebaliknya. Karya musik klasik dari komposer diatas masih sering didengar oleh masyarakat hingga saat ini. Seperti musik karya Mozart yaitu "Symphony No.40", "Piano Sonata No.16 in C Major". Dan karya Beethoven yaitu "Moonlight Sonata", "Fur Elise" , "6th Symphony", dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Dalam Jurnal Seni Musik, menurut Dharmawan, dari beberapa genre musik jika disandingkan dengan aliran musik lainnya, yang mempunyai khasiat tersendiri ialah musik klasik. Maka dari itu, banyak masyarakat percaya bahwa musik klasik bisa menjadikan tubuh serta pikiran menjadi lebih rileks. Karena itulah musik klasik banyak digunakan dalam proses pembelajaran sebab dapat membantu pendengarnya menjadi lebih berkonsentrasi.
Namun sayangnya, banyak masyarakat yang salah mengartikan fungsi dari musik klasik. Beberapa dari mereka beranggapan bahwa musik klasik dapat membuat kita menjadi lebih pintar. Anggapan ini timbul sebab masyarakat mengira bahwa setelah mendengarkan musik klasik pada saat kita belajar, kita menjadi lebih pintar. Nyatanya, musik klasik tidak berkaitan langsung dalam mencerdaskan otak manusia. Kecerdasan yang dimaksud disini adalah lebih cepat memahami materi yang sedang dipelajari ataupun mengingat lebih cepat materi tersebut.
ADVERTISEMENT
Musik klasik dapat dijadikan sebagai media relaksasi untuk meredam ataupun mengurangi ketegangan dan kecemasan yang tengah kita hadapi dalam proses belajar. Sebab jika kita merasa cemas dan tegang saat proses belajar, itu akan mengurangi daya ingat jangka pendek kita. Untuk meredam hal tersebut kita bisa menjadikan musik klasik sebagai solusi. Musik klasik juga bisa dijadikan sebagai pendamping dalam belajar untuk memunculkan rasa tenang dan nyaman.
Dalam Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, musik klasik tidak dapat memengaruhi upaya meningkatkan daya ingat jangka pendek pada remaja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa musik klasik tidak dapat meningkatkan kecerdasan otak manusia namun dapat membantu pendengar agar merasa rileks dan lebih berkonsentrasi dalam proses belajar.
Hal ini pun dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa kelompok yang diberikan musik klasik pada proses pembelajarannya, menunjukkan peningkatan daya konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan musik klasik pada proses pembelajarannya.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Easy Ways, terdapat beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kecerdasan otak. Cara ini berkaitan dengan gaya hidup dan perilaku. Misalnya seperti mengatur pola makan dengan memakan makanan yang bergizi dan mengandung omega 3. Kandungan ini dapat ditemukan dalam makanan yang kita makan sehari-hari, seperti ikan, sayuran, beras merah, dan buah-buahan. Melakukan meditasi juga dapat membantu otak menjadi lebih tajam. Meditasi yang dimaksudkan disini misalnya seperti melakukan yoga dan sebagainya. Membiasakan diri untuk rutin membaca juga dapat mengasah otak kita, sebab dengan membaca otak kita akan menjadi lebih aktif dan hal itu akan mencegah kita dari penurunan daya ingat.
Nyatanya musik klasik tidak berpengaruh langsung terhadap otak kita. Musik klasik dan genre musik lainnya lebih berpengaruh langsung pada kondisi emosional kita. Karena hal itulah musik klasik cocok untuk dijadikan pendamping ketika kita belajar. Sebab musik klasik bisa memberikan efek tenang, enjoy, dan fokus sehingga kita bisa lebih memahami materi yang kita pelajari.
ADVERTISEMENT
Walaupun musik klasik tidak mempunyai kaitan langsung dengan otak kita, namun musik klasik perlu melewati otak kita terlebih dahulu untuk bisa memberikan rasa nyaman dan enjoy tersebut. Dilansir dari merdeka.com, menurut Catherine Jackson, seorang psikolog klinis berlisensi dan ahli saraf bersertifikat yang berbasis di Chicago, mendengarkan musik klasik dapat meningkatkan pelepasan neurotransmitter dopamine yang membuat otak kita merasa lebih baik, mengurangi stres dan sebagai hasilnya, membantu kita merasa lebih rileks. Ia menambahkan, “Ketika kita mendengarkan musik, suasana hati kita membaik dan kita merasa lebih bahagia.”
Faktanya, musik klasik tidak membuat kita pintar, akan tetapi musik klasik dapat memengaruhi kondisi fisiologis kita. Dalam Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha, terdapat penelitian mengenai pengaruh musik klasik terhadap lansia penderita hipertensi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa alunan musik klasik yang diberikan pada lansia penderita hipertensi ternyata berpengaruh dalam menurunkan stress dan menurunkan tekanan darah sistolik pada lansia penderita hipertensi. Hal itu dapat terjadi karena menurut Kustap (2008), denyut jantung dan tempo musik yang didengar itu berkaitan, sebab makin lambat tempo musik yang didengarkan, denyut jantung juga akan semakin lambat sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan tekanan darah.
ADVERTISEMENT
Tahukah kalian saat ini banyak ahli yang menggunakan musik klasik sebagai media terapi? Menurut Suryana dari Prosiding Seminar Kesehatan Perintis, terapi musik merupakan suatu proses yang terencana dan bersifat preventif dalam usaha penyembuhan terhadap penderita yang mengalami hambatan dalam pertumbuhannya. Seperti yang dilansir dari Seminar Kesehatan Perintis tahun 2018, menjelaskan bahwa terapi musik klasik yang diberikan kepada pasien post operasi memengaruhi intensitas nyeri pada pasien tersebut. Dan banyak para ahli lainnya yang menggunakan terapi musik klasik ini sebagai upaya tindakan untuk pasiennya.