Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sastra, Budaya dan Bangsa
10 November 2024 9:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Aulia Fahridza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan berbangsa dan berbudaya, kita tak luput dari yang namanya sastra. Sastra berarti ungkapan peristiwa, ide, gagasan serta nilai-nilai kehidupan yang diamanatkan di dalamnya. Sastra mempersoalkan manusia dalam segala aspek kehidupan yang terkait dengan kehidupan sosial, budaya, dan interaksi antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Ini mencakup berbagai aspek seperti norma, nilai, tradisi, adat istiadat, agama, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Sehingga melalui suatu karya, kita dapat mengenal manusia dan budayanya dalam kurun waktu turun-temurun.
ADVERTISEMENT
Bangsa yang terdiri dari beragam budaya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, di dalamnya sudah terlahir sastra dalam kurun waktu yang lama. Tentunya, dalam setiap budaya terdapat sebuah norma, nilai, tradisi, serta adat istiadat yang berlaku, yang harus kita taati dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar sebuah identitas Indonesia yang beragam tetap terjaga hingga akhir hayat.
Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha dan Khonghucu. Dari keenam agama yang ada di Indonesia, kita sebagai penganut salah satu agama di dalamnya pun sudah diajarkan untuk bagaimana saling menghargai perbedaan. Baik itu dalam beribadah, maupun dalam aspek-aspek keagamaan yang dianut. Sastra selalu mengalir disekeliling kita. Dengan cukup meyakini bagaimana ajaran-ajaran yang kita dapatkan dalam kehidupan beragama, kita sudah disebut bersastra. Dengan begitu sastra tidak akan pernah mati.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan kehidupan sosial? Tentunya, sastra erat kaitannya dengan kehidupan sosial umat manusia di Indonesia. Dalam kehidupan sosial, kita selalu dituntut untuk menjadi pribadi yang mengedepankan kebersamaan maupun kerjasama. Untuk menjalin sikap tersebut, diperlukan pemahaman-pemahaman sosial melalui norma-norma sosial yang berlaku. Jika pemahaman sudah tertanam di dalam diri sendiri, maka tidak sulit juga untuk diterapkan.
Sastra juga erat kaitannya dengan budaya dan bahasa. Setidaknya kita pasti pernah menyanyikan satu atau dua lagu yang berasal dari daerah Jawa Barat, Sulawesi, ataupun Aceh. Melalui lagu daerah tersebut, kita menjadi dapat pengetahuan baru, dimana bahasa itu banyak sekali rupanya. Namun, apakah dengan bahasa yang banyak rupanya itu menjadi hambatan bagi kita sebagai warga negara untuk berkomunikasi ataupun bersosialisasi di masyarakat? Jawabannya tentu saja tidak. Melalui sastra juga, kita bisa mempelajari banyak bahasa baru, budaya baru ataupun adat istiadat dari suatu daerah tertentu. Kita juga pasti sering mendengar cerita rakyat yang beredar di masyarakat, seperti cerita Lutung Kasarung, Danau Toba, dan masih banyak lagi. Melalui karya tulis tersebut, secara tidak langsung, sastra mengajak masyarakat Indonesia untuk melihat sebuah keberagamaan maupun perbedaan budaya yang ada di masyarakat tanpa mengurangi nilai yang berlaku di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu manfaat yang bisa kita capai melalui sastra itu sendiri adalah, kita mampu melihat sastra sebagai media pemersatu Bangsa. Melalui sastra, kita banyak mengenal budaya, agama dan aspek kehidupan lainnya yang sebelumnya tidak kita ketahui. Dengan sastra, kita bisa menjaga keutuhan dan kelestarian Bangsa kita yang beragam ini. Kita jadi lebih menghargai sebuah perbedaan dan keberagaman yang ada di Indonesia melalui kehadiran sastra. Serta, melestarikan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.