Konten dari Pengguna

Islam di Asia Tenggara

Aulia Rachmanita Putri
Mahasiswa Pendidikan Sejarah, Universitas Jember
31 Maret 2022 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aulia Rachmanita Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Penyebaran Islam di kawasan Asia Tenggara menggunakan jalur perdamaian.

Sumber : Foto keluarga di Masjidil Haram
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Foto keluarga di Masjidil Haram
ADVERTISEMENT
Beberapa kajian dan pendapat mengatakan bahwa Islam yang berada di kawasan Asia Tenggara memiliki karakteristik serta watak nya sendiri yang menjadikan dirinya sebagai ‘Jantung Dunia Muslim’. Memiliki julukan demikian disebabkan karena proses adaptasi dengan keadaan atau kondisi lokal yang pada akhirnya membentuk sebuah dinamika Islam Asia Tenggara yang khas, yang mana proses adaptasi ini berbeda dengan yang terjadi di kawasan lain seperti adaptasi Islam di Afrika, Timur Tengah serta wilayah lainnya. Dari beberapa kajian menyebutkan bahwa, karakteristik khas Islam yang dimiliki oleh Asia Tenggara ialah watak Islam mereka yang lebih kearah toleran, ramah serta kedamaian.
ADVERTISEMENT
Pendapat terkait hal tersebut juga dipaparkan oleh Thomas W Arnold dalam bukunya yang berjudul “The Preaching of Islam”, yang mana Arnold pun mengatakan bahwa penyebaran serta perkembangan historis Islam di kawasan Asia Tenggara dilaksanakan atau dijalankan dengan jalur damai. Kemudian pendapat dari Azyumardi Azra dalam bukunya juga berbicara mengenai hal tersebut, ia mengatakan bahwa penyebaran Islam yang berada di kawasan Asia Tenggara sangat berbeda dengan ekspansi Islam di wilayah atau kawasan lainnya, seperti di kawasan Timur Tengah, lalu kawasan Afrika, serta kawasan Afrika. Yang mana di wilayah tersebut lebih condong menggunakan Fath (atau Futuh), yakni pembebasan yang dalam praktiknya sering melibatkan kekuatan militer. Maka dikawasan tersebut proses penyebaran Islam lebih pada menggunakan kekerasan dan kekuatan militer mereka. Namun Fath (atau Futuh) yang dilakukan di wilayah-wilayah tadi tidak selamanya berupa pemaksaan penduduk setempat dalam usaha memeluk agama Islam.
ADVERTISEMENT
Dan hal ini sangat berkebalikan di kawasan Asia Tenggara. Pada kawasan Asia Tenggara dalam usaha melakukan penyebaran agama Islam, tidak perlu dan tidak pernah menggunakan kehadiran kekuatan militer atau yang disebut sebagai Futuh. Perlu di garis bawah, bahwa penyebaran Islam yang ada di kawasan sekitar Asia Tenggara ini yang lebih kearah jalan damai dan tentram. Islam di kawasan Asia Tenggara ini juga lebih kearah anggapan Islam yang “jinak” serta “lunak”, di samping itu Islam Asia Tenggara juga lebih toleran dan akomodatif terhadap praktik keagamaan, budaya, tradisi serta kepercayaan lokal dikawasan Asia Tenggara. Sikap akomodatif ini lah yang dapat ditemui di wilayah Nusantara khususnya pulau Jawa, di pesantren Jawa terdapat pendekatan seperti pendekatan tasamuh, ta'awun serta tawasuth, yang mana memberikan ruang ekspresi atau ruang dialog bagi kalangan komunitas yang telah ada saat itu untuk menerima dan mempelajari agama baru di Nusantara. Jika dibandingkan dengan penyebaran Islam yang berada di kawasan Timur tengah, di sana sangat menggambarkan penyebaran Islam yang lebih ke arah jalur kekerasan dan sangat agresif.
ADVERTISEMENT
Dan tidak heran bahwa Islam di Asia Tenggara memiliki banyak sekali variasi karakter ke-islaman. Variasi karakter ke-islaman di Asia Tenggara antara lain : Jawa, Melayu, Aceh, Banten, Sunda, Banten, Patani, Brunei, Mindanau dan masih banyak jenis karakter ke-islaman lainnya. Hingga pada akhirnya terdapat tiga wilayah yang menjadikan Islam sebagai agama mayoritas mereka diantaranya yakni :
• Indonesia
• Malaysia
• Brunei Darussalam
Namun terdapat pula beberapa wilayah yang menjadikan Islam sebagai agama minoritas seperti : Kamboja, Thailand Selatan, Singapura, Filipina dan juga Myanmar.
Sumber :
Azra, Azyumardi. 2004. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII. Jakarta: Prenada Media Grup