Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Banjir dan Evakuasi: Mengapa Keputusan Tidak Selalu Mudah
19 Maret 2025 10:23 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Avianto Amri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Banjir yang melanda Jabodetabek pada awal Maret 2025 mengejutkan banyak warga dengan cepatnya kenaikan air, berbeda dari banjir besar tiga tahun sebelumnya, dimana banyak berita meliput mengenai tidak mudahnya proses evakuasi yang dilakukan untuk warga terdampak banjir. Seorang teman mengungkapkan bahwa banjir kali ini terjadi jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Kejadian ini menyoroti pentingnya memahami keputusan evakuasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Banyak yang membayangkan evakuasi sebagai keputusan sederhana—jika ada bahaya, segera pergi. Namun, realitasnya jauh lebih kompleks.
ADVERTISEMENT
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Evakuasi
Keputusan untuk evakuasi saat bencana dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi individu, komunitas, maupun sistem peringatan dini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa persepsi ancaman memainkan peran utama dalam pengambilan keputusan ini.
Persepsi Risiko dan Intensitas Bahaya
Studi di Jepang menggunakan data GPS dari lebih dari 1 juta pengguna ponsel setelah empat gempa besar menemukan bahwa probabilitas evakuasi meningkat signifikan pada intensitas seismik sekitar 5,5, menunjukkan bahwa semakin besar bahaya yang dirasakan, semakin tinggi kemungkinan orang untuk mengevakuasi diri.
Namun, dalam kasus banjir, banyak masyarakat yang meremehkan kecepatan kenaikan air, sehingga terlambat dalam mengambil keputusan evakuasi.
Faktor Sosial dan Ekonomi
Individu dengan tingkat pendidikan lebih tinggi cenderung lebih memahami instruksi evakuasi dan bertindak lebih cepat dibandingkan mereka yang memiliki keterbatasan akses informasi.
ADVERTISEMENT
Komunitas dengan ikatan sosial yang kuat lebih cenderung untuk saling mendukung dalam proses evakuasi, misalnya dengan berbagi transportasi atau saling membantu mengakses tempat aman.
Pengaruh Pengalaman Sebelumnya
Mereka yang pernah mengalami bencana serupa cenderung lebih waspada dan siap untuk mengevakuasi dibandingkan dengan mereka yang belum pernah mengalami situasi serupa.
Namun, dalam beberapa kasus, pengalaman sebelumnya yang tidak terlalu merugikan dapat menyebabkan rasa aman yang palsu, sehingga orang-orang menunda evakuasi karena merasa situasinya tidak akan lebih buruk dari yang pernah mereka alami.
Peran Sistem Peringatan Dini dan Informasi Resmi
Kepercayaan terhadap sistem peringatan dini sangat mempengaruhi keputusan evakuasi. Mereka yang mempercayai informasi dari otoritas resmi lebih mungkin untuk segera bertindak.
Sebaliknya, informasi yang tidak konsisten atau kurang jelas dapat menyebabkan kebingungan dan keterlambatan dalam evakuasi. Misalnya, istilah "siaga", "waspada", dan "awas" sering kali tidak dipahami dengan baik oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pentingnya Rencana Siap Siaga dan Tas Siaga Bencana
Dalam situasi banjir, baik mereka yang memilih untuk mengungsi maupun yang bertahan di rumah, memiliki rencana siap siaga yang tertulis dan tas siaga bencana sangatlah penting.
Rencana Siap Siaga yang Tertulis
Rencana siap siaga bukan sekadar teori, tetapi harus menjadi dokumen yang bisa diketahui dan dijalankan oleh seluruh anggota keluarga. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memiliki rencana siap siaga yang tertulis dapat membantu penghuni rumah bertindak lebih tenang dan sistematis, serta memastikan setiap anggota keluarga memahami apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi. Dengan adanya rencana ini, setiap anggota keluarga akan memiliki panduan yang jelas, sehingga dapat mengurangi kepanikan dan mempercepat proses evakuasi atau tindakan keselamatan lainnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa elemen kunci yang harus ada dalam rencana ini meliputi:
Dengan memiliki rencana ini, pengambilan keputusan saat bencana menjadi tenang dan lebih terarah.
Tas Siaga Bencana untuk Bertahan Hidup di Masa Krisis
Tas siaga bencana (Go-Bag) adalah perlengkapan esensial yang harus disiapkan sebelum bencana terjadi, baik bagi yang akan mengungsi maupun bertahan di rumah. Tas ini harus berisi dokumen penting dalam kantong kedap air, makanan siap saji dan tahan lama seperti rendang, abon, atau biskuit, serta air minum yang cukup untuk beberapa hari. Selain itu, powerbank berkapasitas besar sangat penting agar perangkat komunikasi seperti ponsel dan laptop tetap dapat digunakan selama 2-3 hari. Untuk menghadapi cuaca panas dan lembab, khususnya di wilayah Jabodetabek, kipas angin elektronik portabel dapat membantu menjaga kenyamanan. Jangan lupa membawa obat-obatan, perlengkapan P3K, senter, dan pakaian ganti.
ADVERTISEMENT
Tas siaga penting untuk disiapkan karena dalam situasi darurat, bantuan mungkin tidak langsung datang, dan warga perlu bertahan selama beberapa jam atau hari dengan sumber daya yang terbatas. Bagi mereka yang tetap bertahan di rumah, tas ini menjadi penyelamat hingga bantuan tiba.
Hak dan Kewajiban dalam Situasi Bencana
Penting untuk diingat bahwa setiap individu, baik yang memilih evakuasi maupun bertahan, memiliki hak atas bantuan kemanusiaan. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana mengatur bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat dari bencana, menyediakan informasi, dan memastikan akses terhadap bantuan kemanusiaan.
Dengan demikian, baik warga yang mengungsi maupun yang bertahan di rumah harus mendapatkan perlindungan dan bantuan yang memadai dari pemerintah dan organisasi kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Kesiapsiagaan akan Menyelamatkan Jiwa dan Material
Keputusan untuk evakuasi saat bencana adalah proses kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, dari persepsi risiko, pengalaman sebelumnya, kondisi sosial-ekonomi, hingga efektivitas peringatan dini. Namun, satu hal yang pasti: persiapan sejak dini dapat menyelamatkan nyawa dan material.
Dengan memahami lebih dalam bagaimana masyarakat memutuskan untuk evakuasi dan memastikan kesiapsiagaan melalui perencanaan dan perlengkapan yang tepat, kita dapat mengurangi dampak buruk dari bencana dan menyelamatkan lebih banyak nyawa di masa mendatang.
ADVERTISEMENT