Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gonta Ganti Bisnis Sejak SMA, dari Reseller hingga menjadi Produsen Gamis
7 April 2022 15:27 WIB
Tulisan dari Ayo Naik Kelas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
JAKARTA – Sejak usia 15 tahun, ketika duduk di bangku SMA kelas XI Fadilla Alifah telah meniti karier di dunia bisnis. Alasannya kala itu adalah karena ingin memiliki uang jajan sendiri, begitu ceritanya kepada tim Ayo Naik Kelas.
ADVERTISEMENT
“Jadi waktu aku kelas XI, ayahku sebagai tulang punggung keluarga meninggal dunia. Dari situ aku mikir, gimana ya caranya supaya aku tetap punya uang jajan, tanpa merepotkan ibu dan kakak –kakak aku. Aku itu sebenarnya anak bungsu, tetapi memang sudah dididik untuk bisa mandiri sejak kecil,”
Pada Desember 2014, dengan modal 300.000 rupiah dari THR lebaran, Ia pun mulai mencoba berbisnis fesyen dengan mencari peluang usaha melalui Facebook.
“Jadi waktu itu aku lihat-lihat di Facebook, terus ketemu ada usaha handsock yang emang belum banyak pesaingnya waktu itu dan aku menjual kembali handsock tersebut dengan sistem Pre-order. Alhamdulillah awal buka Pre Order sudah ada 60 pcs yang pesan, cuma pengirimannya dari daerah Padang,”
ADVERTISEMENT
Kala itu, ia tentu senang bukan kepalang dengan banyaknya pesanan yang ada. Namun, setelah memikirkan kembali ada banyak hal yang perlu diperhitungkan selain balik modal.
“Untuk handsock itu gak berlanjut lama ya, karena ongkir ga ter-cover. Lalu setelah itu aku cari-cari lagi bisnis yang lain,”
Beralih dari handsock, Ia pun kembali mencari peluang lain dan saat itu memasarkan produk feseyne brand lain dimulai dari menjadi marketer, reseller, agen hingga dipercaya menjadi distributor. Tetapi selama 4 tahun memasarkan produk orang lain, Ia pun memiliki keinginan lain.
“Setelah 4 tahun ikut menjual brand orang, aku mikir kayaknya enak punya brand sendiri, produksi sendiri bajunya dengan bahan yang kita mau dan bisa kita sesuaikan juga harganya dengan target pasar kita,” begitu terangnya.
ADVERTISEMENT
Hingga di tahun 2018, Ia memutuskan untuk memiliki brand fesyen muslim sendiri dengan nama Azzahra Store. Namun, sejatinya Fadillah sering melakukan pergantian nama toko sebelum akhirnya menemukan nama yang tepat yaitu Dialifah.
“Sebelum Dialifah tuh kita gonta ganti nama terus ya. Ada 4 kali kayaknya. Jadi alasannya pengen punya nama brand yang mudah diingat. Baru-baru ini, kita rebranding dengan nama Dialifah,” tuturnya.
Sampai saat ini, Fadillah masih terus berupaya membesarkan Dialifah, bahkan Ia juga menyebut para customer loyal Dialifah sudah mulai menanyakan baju Dialifah edisi lebaran. Selain loyal customer, penjualan Dialifah pun hingga kini mampu mencapai 50 pcs per bulannya.