Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pemaksimalan Mood Percepat Pemulihan Hewan Rehabilitasi Pasca Kekerasan Seksual
2 Juni 2022 16:01 WIB
Tulisan dari azhar burhanuddin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus Kekerasan seksual pada hewan selalu menuai kecaman publik. Mulai dari kasus orang utan sebagai budak seks, pemerkosaan biawak hingga pencabulan terhadap kucing. Korban akan mengalami rasa trauma mendalam dan berdampak pada kondisi fisik dan psikis. Kondisi tersebut mengakibatkan stres dan akan membuat daya tahan tubuh hewan turun. Hewan yang menjadi korban akan terlihat murung sekaligus mengalami ketakutan apabila bertemu dengan manusia secara langsung. Oleh karena itu, penanganan pemulihan harus dilakukan dengan hati-hati dan diawasi tenaga profesional.
ADVERTISEMENT
Pemenuhan Indikator Kesejahteraan Hewan dalam Rehabilitasi
Langkah pemulihan harus segera dilakukan pasca kejadian. Karena rasa stress yang berlebihan akan membuat proses pemulihan berlangsung lebih lama. Rehabilitasi dilakukan dengan upaya karantina oleh badan rehabilitasi yang telah terverifikasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan diharuskan memiliki tenaga professional yang terampil. Untuk menghindari trauma manusia, pendekatan secara tidak langsung perlu dilakukan. Yaitu melalui proses kamuflase keeper, sehingga hewan tidak dapat mengidentikasi keeper sebagai manusia. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan menutupi bahu. Dalam UU No. 41 tahun 2014 tentang peternakan dan kesehatan hewan menekankan bahwa setiap hewan yang hidup harus terpenuhi dalam 5 indikator kesejahteraan hewan. Yaitu bebas dari rasa sakit, bebas dari rasa lapar, bebas dari rasa takut dan stres, bebas dari rasa tidak nyaman, serta bebas mengekspresikan diri dalam tingkah laku alamiah. Dengan memperhatikan indikator tersebut, upaya pemulihan dapat dilakukan dengan pendekatan medis melalui pengobatan fisik. Sedangkan non-medis diberikan melalui pemberian terapi terapeutik secara bertahap. Hal tersebut bertujuan agar rasa trauma hewan berkurang dan membuat mood hewan menjadi positif. Sehingga, hewan akan lebih tenang dalam pemberian terapi-terapi berikutnya.
ADVERTISEMENT
Mood Naik, Hewan Lebih Cepat Pulih
Mood dijabarkan sebagai gambaran perasaan yang mendalam dari hewan. Luaran mood dapat dilihat secara visual melalui perasaan positif dari wajah bahagia dan negatif melalui gambaran wajah sedih maupun marah. Kondisi mood positif dari terpenuhinya kesejahteraan hewan akan memberikan peranan penting dalam mempercepat pemulihan hewan. Produktivitas alamiah hewan akan berangsur normal secara bertahap.