Bagaimana Perempuan Menyuarakan Ekspresi Kreatifnya Melalui Seni?

Ilustrasi perempuan yang menyuarakan ekspresi kreatifnya melalui seni, yaitu melukis (unsplash.com/Subhkaran Singh) https://unsplash.com/photos/woman-in-black-and-brown-floral-long-sleeve-shirt-holding-painting-of-man-in-blue-denim--pHEflDEpLo

Seni adalah salah satu cara manusia untuk mengekspresikan diri, perasaan, pikiran, dan pandangan mereka tentang dunia. Seni juga dapat menjadi media untuk menyampaikan pesan, kritik, atau aspirasi kepada masyarakat. Dalam konteks perempuan, seni dapat menjadi sarana untuk menyuarakan ekspresi kreatif mereka yang seringkali terabaikan, terpinggirkan, atau didiskriminasi oleh budaya patriarki yang mendominasi.

Perempuan memiliki potensi kreatif yang sama dengan laki-laki, namun mereka sering menghadapi hambatan dan tantangan dalam mengembangkan dan menunjukkan kreativitas mereka. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini antara lain adalah kurangnya kesempatan, dukungan, pengakuan, dan representasi bagi perempuan dalam bidang seni. Selain itu, perempuan juga harus berjuang melawan stereotip, stigma, dan norma sosial yang membatasi ruang gerak dan ekspresi mereka.

Namun demikian, banyak perempuan yang tidak menyerah dan terus berkreasi melalui seni. Mereka menggunakan seni sebagai alat untuk mengeksplorasi identitas, mengungkapkan emosi, menyampaikan aspirasi, mengkritik ketidakadilan, dan menuntut kesetaraan. Mereka juga menggunakan seni sebagai cara untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan inspirasi dengan perempuan lainnya. Dengan demikian, seni menjadi salah satu bentuk perlawanan dan pemberdayaan bagi perempuan.

Salah satu contoh perempuan yang menyuarakan ekspresi kreatif mereka melalui seni adalah Perempuan Pengkaji Seni (PPS), sebuah kelompok seniman perempuan di Jawa Timur yang bergerak dalam bidang seni rupa. PPS merupakan salah satu ekosistem kesenian bagi perempuan di Jawa Timur yang berusaha untuk ikut menyuarakan narasi akan isu-isu yang dihadapi oleh perempuan dan kesetaraan. PPS tidak hanya membicarakan seni untuk seni saja tetapi juga menjadi bagian dari masyarakat yang bersuara lewat seni.

PPS menggunakan berbagai media seni rupa seperti lukisan, patung, instalasi, fotografi, video, dan wayang kardus untuk mengekspresikan gagasan-gagasan mereka tentang perempuan dan kesetaraan. Mereka juga melakukan berbagai kegiatan seperti pameran, diskusi, workshop, webinar, dan orasi untuk menyebarkan pesan-pesan mereka kepada publik. Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh PPS adalah International Women’s Day Surabaya 2022 yang bertema "Lawan Diskriminasi Gender #SetaraKitaBerdaya".

International Women's Day (commons.wikimedia.org/Matt Hrkac) https://commons.wikimedia.org/wiki/File:International_Women%27s_Day_2021_Melbourne_March_%2851014689858%29.jpg

Melalui kegiatan ini, PPS ingin menunjukkan bahwa perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki dalam bidang seni. Mereka juga ingin menginspirasi perempuan lainnya untuk berani berekspresi dan berkarya melalui seni. Selain itu, PPS juga ingin mengajak masyarakat untuk menghargai dan mendukung karya-karya seni perempuan sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa.

Dari contoh PPS di atas, kita dapat melihat bahwa perempuan dapat menyuarakan ekspresi kreatif mereka melalui seni dengan cara-cara yang bervariasi dan inovatif. Perempuan tidak hanya menjadi objek atau konsumen seni tetapi juga menjadi subjek atau produsen seni. Perempuan tidak hanya mengikuti arus atau tren seni tetapi juga menciptakan arus atau tren seni baru. Perempuan tidak hanya pasif atau diam tetapi juga aktif atau berbicara.

Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa seni adalah salah satu cara yang efektif dan efisien bagi perempuan untuk menyuarakan ekspresi kreatif mereka. Seni dapat menjadi jembatan yang menghubungkan perempuan dengan diri mereka sendiri, dengan perempuan lainnya, dan dengan masyarakat. Seni juga dapat menjadi senjata yang melawan diskriminasi, ketidakadilan, dan ketimpangan yang dialami oleh perempuan. Seni juga dapat menjadi pilar yang menopang perempuan untuk berdiri tegak dan berdaya.