Konten Media Partner

Seorang Guru di Pangkalpinang Aniaya Siswa SD karena Sajadahnya Jatuh Tersenggol

3 Maret 2020 17:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabag Ops Polres Pangkalpinang, Kompol Jadiman Sihotang saat ditemui awak media.
zoom-in-whitePerbesar
Kabag Ops Polres Pangkalpinang, Kompol Jadiman Sihotang saat ditemui awak media.
ADVERTISEMENT
SU, seorang guru yang mengajar di SMP Albina Kota Pangkalpinang harus berurusan dengan pihak Polres Pangkalpinang. Ia dilaporkan oleh MA karena menduga anaknya yang masih duduk di kelas 6 SD dianiaya oleh SU.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Kamis, (27/2/2020) usai salat asar atau sekira pukul 15.30 WIB.
Dalam laporan pihak kepolisian, MA mengatakan insiden penganiayaan tersebut terjadi usai salat asar. Saat itu SU sedang keluar dari masjid dan ada anak-anak yang menyenggolnya hingga sajadah yang dipegangnya jatuh.
"Selanjutnya, SU menendang anak di sekitar, namun tidak ada yang kena. Selanjutnya dicari sasaran yang dekat yaitu anak saya. Anak saya ditangkap, dipukul, ditempeleng. Sempat menutup muka. Lalu anak saya juga ditendang," kata MA, Selasa (3/3/2020).
Akibat peristiwa penganiayaan tersebut korban MZ mengalami bengkak, memar di kening dan memar di paha sebelah kanan. Korban pun menjalani visum untuk dilaporkan ke Polres Pangkalpinang.
"Sudah divisum, dan buat laporan polisi saat ini ditangani oleh PPA, kami sudah diambil keterangan dan akan kronologisnya," lanjut MA.
ADVERTISEMENT
Terpisah, saat dihubungi Kabag OPS Polres Pangkalpinang Kompol Jadiman Sihotang laporan dugaan penganiayaan ini masih dalam pemeriksaan saksi-saksi.
"Sudah diterima laporannya, Kamis (27/3/2020) dari orang tua korban, masih dalam pemeriksaan saksi-saksi dan penyidik akan memanggil pelaku untuk dimintai keterangan," kata Sihotang.
Dijelaskan Sihotang, kronologis peristiwa terjadi pada saat korban berpapasan dengan pelaku di jalan menuju masjid, tiba-tiba pelaku bersenggolan dengan anak pelapor hingga sajadah pelaku terjatuh.
"Lantaran emosi pelaku menendang ke arah belakang, namun tidak mengenai korban. Lalu pelaku menghampiri korban lagi dan memukul korban menggunakan tangan ke arah kening secara bertubi-tubi. Menendang korban ke arah paha sebelah kanan," ujar Sihotang.
Ilustrasi pemukulan. Foto: Pixabay