Konten Media Partner

Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung Minta Pemda Tertibkan Antrean Kendaraan di SPBU

15 Desember 2021 13:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bangka Belitung Amri Cahyadi ST MM.
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bangka Belitung Amri Cahyadi ST MM.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari terakhir antrean panjang kendaraan bermotor masih menghiasi kawasan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Provinsi Bangka Belitung. Sehingga ketertiban dan ketentraman masyarakat pengguna jalan raya sedikit terganggu.
ADVERTISEMENT
Antrean panjang kendaraan di SPBU tersebut terjadi lantaran kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bangka Belitung Amri Cahyadi ST MM menyarankan agar pemerintah untuk segera mengambil sikap melakukan penertiban, hal tersebut terkait dengan Perda Nomor 17 Tahun 2016.
“Hari ini, contoh masih terjadi antrean panjang kendaraan bermotor di SPBU-SPBU. Menyangkut ketertiban dan ketentraman umum ini menjadi urusan wajib pemerintah, pemerintah daerah harus segera melakukan penertiban, tidak boleh dibiarkan," ungkap Amri Cahyadi.
Selain itu, ia berharap agar masyarakat dapat bersikap bijak dalam membeli BBM, terutama saat menggunakan jalan raya, tak hanya itu, menurutnya, pemerintah daerah juga harus segera bertindak cepat guna menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Tolong dong kita berlaku bijak, kita beli secukupnya. Kemudian ada porsi jalan raya itu bukan hanya untuk pengerit dan bahu jalan mana saja yang boleh parkir. Dampak dari mengerit akan mengganggu ketertiban masyarakat, itu ada aturan dan sanksinya. itulah kenapa saya menyosialisasikan perda tersebut," terang Amri.
Amri berharap, dengan adanya penyebarluasan Perda nomor 17 tahun 2016, minimal masyarakat di Desa Baturusa Kecamatan Merawang ikut berperan serta dalam menjaga ketertiban dan ketentraman bermasyarakat.
“Walaupun stok sudah mulai bertambah sesuai konfirmasi dari Pertamina. Tetapi jika dipenuhi antrean pengerit, dikhawatirkan stok tidak cukup. Kalau untuk kebutuhan kendaraan bermotor secara umum saya rasa cukup," pungkas Amri.(*)