Konten dari Pengguna

Konflik Israel-Palestina: Sebuah Pertikaian Abadi

Bagas Zesi Eka Prasetya
Mahasiswa hubungan internasional universitas kristen Indonesia
28 Oktober 2023 8:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bagas Zesi Eka Prasetya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi bendera Palestina dan Israel | foto: istockphoto.com
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi bendera Palestina dan Israel | foto: istockphoto.com
ADVERTISEMENT
Konflik Israel-Palestina merupakan konflik 2 negara yang sulit diatasi. Sejarah konflik ini dapat dilihat pada awal abad ke 19, ketika gerakan Zionisme mulai berkembang di Eropa. Zionisme merupakan gerakan Nasionalisme Yahudi yang bertujuan untuk mendirikan negara Yahudi di Tanah Israel. Palestina tidak menyetujui aksi tersebut. Akibatnya Mereka merasa bahwa wilayahnya telah dirampas oleh Israel. Dan itulah yang membuat mereka terjajah oleh negara Israel.
ADVERTISEMENT
Pada awal Oktober terjadi sebuah ledakan di Wilayah Israel yang dilakukan oleh Hamas. Pandangan dunia terhadap organisasi ini terbagi dua. Beberapa Pihak mengatakan bahwa Hamas merupakan sekelompok teroris-teroris yang ada di dunia. Sedangkan, beberapa Pihak mengatakan bahwa Hamas ini merupakan tokoh penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Setelah Hamas menyerang wilayah Israel, Israel tidak terima dengan Serangan Hamas ini dan membalas serangan Hamas dengan melakukan serangan udara ke wilayah Gaza. Serangan udara Israel menargetkan berbagai fasilitas milik Hamas, termasuk markas militer, tempat penyimpanan senjata, dan pusat komando.
Serangan ini juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur Jalur Gaza termasuk, rumah, sekolah, dan rumah sakit. Lalu, Hamas tidak mau kalah dan menyerang balik lagi dengan meluncurkan lebih banyak roket ke wilayah Israel.
ADVERTISEMENT
Akibat terjadinya perang ini, banyaknya korban jiwa yang tewas dan terluka. Di pihak Palestina, Israel telah dituduh melakukan pembunuhan dan penyiksaan terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak.
Sedangkan di Pihak Israel, serangan roket yang diluncurkan oleh kelompok-kelompok Hamas, telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan di Israel.
Konflik Israel-Palestina ini menjadi isu yang guncangan dunia internasional. Dunia terpolarisasi di banyak kubu. Ada negara-negara yang pro terhadap Palestina seperti Rusia, Korea Utara, Tiongkok, dan negara-negara Arab. Sedangkan negara pro Israel seperti Amerika Serikat, Ukraina, Inggris, Jerman, dan kebanyakan negara-negara Eropa.
Hubungan antar negara-negara mengenai konflik Israel Palestina seringkali terpolarisasi. Negara-negara yang mendukung Israel dan negara-negara yang mendukung Palestina sering kali berselisih tentang cara terbaik untuk menyelesaikan konflik.
ADVERTISEMENT
Perbedaan pandangan ini telah menyebabkan ketegangan dan konflik di antara negara-negara. Misalnya, Amerika Serikat dan negara-negara Arab sering kali berselisih tentang kebijakan mereka terhadap Israel. Hal ini telah menyebabkan ketegangan dalam hubungan bilateral antara kedua kelompok negara.
Terjadinya perang antara Palestina dan Israel, membuat timbulnya pertanyaan terhadap peran Organisasi Internasional di dalam konflik yang sedang berlangsung. Sejauh ini, organisasi Internasional yang sudah mengambil langkah adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa. PBB yang sudah banyak berusaha dengan berbagai upaya agar terjadinya perdamaian. Tetapi, konflik antara Israel-Palestina tetap saja berlanjut hingga kini.
Ilustrasi ruang sidang majelis umum PBB | foto: istockphoto.com
Ada beberapa upaya yang di lakukan PBB untuk menyelesaikan konflik salah satunya yaitu PBB melakukan permintaan ekonomi terhadap Israel agar berhenti melakukan pembangunan perumahan illegal. Upaya yang sudah dilakukan PBB terhadap Israel ini justru tidak mendapatkan jalan keluar untuk menyelesaikan konflik karena israel yang masih belum meninggalkan wilayah kependudukan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Uni Eropa, mereka menyerukan penyelesaian konflik Israel-Palestina secara adil dan damai, berdasarkan prinsip-prinsip Hukum Internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB. Uni Eropa juga telah menyerukan Israel untuk menghentikan serangannya ke Jalur Gaza dan Hamas untuk menghentikan serangan roketnya ke Israel.
Gambar bendera Hamas | foto: istockphoto.com
Perkembangan konflik saat ini, Israel dan Hamas sepakat untuk gencatan senjata pada tanggal 25 Oktober 2023, setelah berhari hari konflik yang menyebabkan ribuan orang tewas, termasuk banyak warga sipil. Gencatan senjata ini disepakati setelah negosiasi berlangsung.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan Penyelidikan Independen atas serangan Israel Ke Jalur Gaza pada tanggal 25 Oktober 2023. PBB mengatakan bahwa serangan Israel telah menyebabkan kerusakan yang signifikan di Jalur Gaza dan menimbulkan penderitaan bagi warga Palestina. Penulis : Yesica Angelia, Florencha Griffin, Virginie Merilen, Mikha Arasy, Windi Duha
ADVERTISEMENT