Konten dari Pengguna

Meksiko: Antara Investasi Dan Gejolak Sosial

Bagas Zesi Eka Prasetya
Mahasiswa hubungan internasional universitas kristen Indonesia
27 Oktober 2024 11:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bagas Zesi Eka Prasetya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi narkoba dan perekonomian | sumber: istockphoto
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi narkoba dan perekonomian | sumber: istockphoto
ADVERTISEMENT
Meksiko sebuah negara di Amerika Latin yang syarat akan budaya Spanyol, namun syarat pula akan budaya tradisional asli masyarakat meso Amerika atau suku mayoritas yang berada di negara tersebut, yakni suku Maya. Selain mengenai hadirnya dualisme budaya negara ini juga menghadapi berbagai dualisme di banyak bidang. Termasuk di antaranya adanya investasi yang mengisyaratkan kedamaian, tapi di sisi lain ada ada pula gejolak sosial yang menjadikan Mexico sedikit memiliki citra yang buruk di mata dunia. Seperti yang kita tahu Meksiko ialah negara yang masuk ke dalam negara berkembang sama seperti Indonesia, yang di mana bahkan Meksiko jika kita lihat perkembangannya sudah melangkah jauh dalam hal investasi asing di negaranya. Terlihat bahwa saat ini Meksiko mempunyai perjanjian perdagangan bebas dengan dua negara Amerika Utara yang lain yakni Amerika Serikat dan Kanada yang dikenal sebagai USMCA. Adanya perjanjian kerjasama perdagangan bebas yang mereka buat menjadikan aliran barang dari Meksiko menuju negara-negara tetangganya yang berada di utara semakin mudah. Selain hadirnya perjanjian investasi yang dilakukan oleh negara tetangganya, Meksiko pun baru-baru ini didatangi oleh sang Naga Asia atau yang dikenal dengan Tiongkok. Dilansir dari south China morning Post, menurut beberapa pengamat, transaksi Tiongkok di Meksiko selama paruh pertama tahun ini mencapai 1,43 miliar dolar AS atau setara 22 triliun rupiah. Jadi dengan kata lain Meksiko pada saat ini sedang merasakan durian runtuh karena investasi asing datang berbondong-bondong ke negara asal dari topi sombrero.
ADVERTISEMENT
ilustrasi hubungan Tiongkok dan Meksiko | sumber: istockphoto
Tetapi dibalik gacornya investasi di Meksiko, ada masalah lain yang timbul di Meksiko yakni gejolak sosial. Salah satu gejala sosial terbesar yang terjadi di negara topi sombrero tersebut ialah keberadaan kartel-kartel narkoba. sudah menjadi rahasia umum bahwa Meksiko menjadi salah satu surganya markas bagi beberapa kartal besar salah satunya kartel sinaloa yang pernah dipimpin oleh El Chapo. Imbas dari banyaknya kartel yang ada di Meksiko, ada sebuah kota di mana beberapa hal dikendalikan oleh mereka dan pernah menjadikan kota tersebut menjadi kota yang tidak aman untuk dikunjungi, yakni kota Culiacán. Akibat dari pergerakan serta dinamika sosial yang menjadi racun bagi negaranya sendiri ini, membuat Meksiko mendapatkan stigma yang negatif dari negara-negara lain karena orang-orang takut untuk berkunjung ke negara ini.
ilustrasi kartel narkoba | sumber: istockphoto
Jika kita menyambung dari awal maka perlu dipertanyakan juga apakah aman jika berinvestasi di Meksiko. Memang jika disodorkan pertanyaan ini akan terlihat keraguan orang-orang yang akan datang dan berinvestasi ke Meksiko. Walaupun negara ini memiliki dinamika dan gejolak sosial yang parah akibat adanya kartel narkoba, pemerintah negara tersebut juga gencar melakukan kegiatan perang terhadap kartel. Hal yang menjadi berita paling besar di Meksiko yakni ketika anak dari pimpinan kartel di sinaloa ditangkap oleh aparat Meksiko, karena dalam prosesnya memerlukan bentrokan yang sangat merugikan banyak orang.
ADVERTISEMENT
Dengan terjadinya penangkapan ini bisa dilihat sebagai bagaimana tekunnya pemerintahan negara itu dalam membasmi kartel narkoba. Serta jika melihat beberapa investasi yang terjadi serta adanya perjanjian perdagangan bebas. Bisa terlihat bahwa negara-negara terlibat memang sepenuhnya percaya akan jaminan keamanan yang ditawarkan oleh pemerintah negara. Karena perlu diingat investasi asing diperlukan bagi sebuah negara agar negaranya bisa maju dan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyatnya, namun hal itu harus dibarengi dengan keamanan serta kestabilan baik di tataran politik maupun di tataran sosial masyarakat.