Konten dari Pengguna

Eksistensi Pariwisata di Tengah Masa Pandemi

Muhammad Bagus Pratomo
Mahasiswa Prodi Teknik Industri Universitas Airlangga
12 Juni 2022 7:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Bagus Pratomo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bali (Foto : Muhammad Bagus Pratomo)
zoom-in-whitePerbesar
Bali (Foto : Muhammad Bagus Pratomo)
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 yang melanda Bangsa Indonesia saat ini telah berhasil melumpuhkan berbagai sektor kehidupan dalam masyarakat. Berbagai aktivitas di luar ruangan mulai dibatasi, penurunan pendapatan terus dirasakan, dan kepanikan terus membayangi setiap orang ketika akan melakukan aktivitas di luar rumah. Covid-19 telah hadir dan hampir merubah seluruh tatanan kehidupan manusia di dunia ini sejak tahun 2019. Berawal dari Tiongkok menjadi hampir seluruh negara di dunia yang berperang dalam melawan penyebaran Covid-19. Sehingga kehadiran virus ini dianggap sebagai teror yang mengerikan bagi seluruh masyarakat di dunia. Pemerintah Negara Indonesia sendiri juga telah memberlakukan berbagai kebijakan yang dinilai tepat guna menangani penyebaran kasus Covid-19. Pasalnya bukan hanya satu atau dua orang saja yang meninggal akibat terpapar virus tersebut namun hampir ratusan bahkan jutaan orang kehilangan nyawa karena terpapar Covid-19.
ADVERTISEMENT
Sementara itu eksistensi pariwisata di masa pandemi ini terus mulai ditonjolkan di hampir semua pariwisata yang ada di Indonesia sebagai upaya meningkatkan perekonomian pariwisata di Indonesia. Adanya pandemi ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap wisata di Indonesia. Penerapan social distancing pada masa awal pandemi ini membuat pariwisata tidak diperbolehkan untuk beroperasi dan wisatawan dilarang untuk beraktivitas di luar rumah. Tempat pariwisata yang tidak beroperasi menyebabkan pendapatan pengusaha berkurang dan tingkat pengangguran semakin bertambah. Adapun tingkat pengunjung yang menurun dan sebagian besar pengunjung adalah warga lokal menyebabkan dampak di beberapa wisata menjadikan pemilik wisatanya terpaksa menutup usahanya. Kunjungan warga lokal yang terus menurun di masa pandemi ini membuat para pengusaha pariwisata menerapkan strategi baru untuk terus berusaha menunjukkan eksistensi dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-sehari.
ADVERTISEMENT
Salah satu pulau yang sangat merasakan dampak dari pandemi Covid-19 adalah Bali. Bali menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia yang memiliki pesona dan kecantikan tersendiri sehingga mampu menarik banyak wisatawan asing dan lokal untuk berkunjung. Seperti yang diketahui bahwa keragaman budaya dan agama sangat kental ketika kita berkunjung ke pulau tersebut. Dapat dikatakan bahwa Pulau Bali merupakan surganya pariwisata. Namun saat pandemi ini pulau tersebut menjadi sangat sepi oleh pengunjung bahkan banyak masyarakat Bali yang turut mengalami kesulitan ekonomi akibat usahanya sepi pengunjung. Beberapa hotel-hotel di Bali pun banyak yang menjadi tak terawat. Dengan demikian, dampak dari pernyataan diatas tidak hanya dirasakan oleh para pengusaha saja, tetapi juga oleh pemerintah. Hal ini dikarenakan salah satu pendapatan negara adalah dari pariwisata yang beroperasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Seiring berjalannya waktu, pemerintah memberikan peraturan yang meringankan dan memiliki dampak positif terhadap para pengusaha pariwisata. Adanya peraturan yang memperbolehkan pariwisata beroperasi kembali namun dengan mengikuti protokol kesehatan memberikan solusi dan pencerahan bagi para pengusaha. Beberapa pengusaha menyatakan bahwa cara mewujudkan eksistensi dalam pariwisata ini dengan terus memberikan ide-ide baru yang membuat warga lokal tetap tertarik. Contohnya ada pada wisata kuliner di Desa Wisata Sangeh, Badung, Bali yang menciptakan ide-ide baru yang menarik para wisata namun tetap dengan harga yang ekonomis. Ide-ide baru ini diwujudkan dengan menciptakan produk makanan khas Bali salah satunya yaitu Sate Babi Bledor yang disuguhkan secara tradisional. Ide tersebut ternyata sangat diterima oleh warga lokal disemua kalangan sehingga lambat laun dapat membantu meningkatkan pendapatan.
ADVERTISEMENT
Beberapa tempat wisata di Bali pun sedikit demi sedikit mulai bangkit dengan menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada saat ini. Berbagai upaya terus dikeluarkan oleh masyarakat sekitar dan pemerintah guna menarik kembali wisatawan lokal dan asing dalam berkunjung ke Bali dan seluruh tempat wisata lainnya di Indonesia. Tentunya dengan hal tersebut para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif sangat senang karena mereka dapat bangkit dari keterpurukan selama ini. Selain itu pula upaya yang tengah dilakukan ini dapat sekaligus menjadi acuan untuk meningkatkan pariwisata yang berkualitas. Adapun salah satu strategi pemasaran yang dilakukan untuk mewujudkan eksistensi pariwisata yaitu dengan memanfaatkan media sosial yang ada.Media sosial adalah salah satu media komunikasi yang dapat dijangkau oleh semua orang dan sebagai tempat untuk memposting yang ingin dilihatkan oleh masyarakat luas. Media sosial ini berperan besar dalam mengenalkan sebuah produk kepada masyarakat tanpa harus bertatap muka. Hal yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial adalah memposting produk makanan dan tempat wisata secara menarik disertai informasi penting pada caption dengan tujuan masyarakat yang melihat dapat mengetahui apa yang sedang dipasarkan sekaligus menarik minat wisatawan. Melalui media sosial ini telah memberikan dampak langsung terhadap pengusaha selain pemasaran dari mulut ke mulut.
ADVERTISEMENT