Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
BMM dan BMI Gelar Wisuda 204 Siswa Penerima Manfaat Beasiswa Cikal Muamalat
17 Agustus 2022 8:01 WIB
Tulisan dari Baitulmaal Muamalat (BMM) tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jakarta, 13 Agustus 2022 – Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitulmaal Muamalat (BMM) dan Bank Muamalat Indonesia menggelar wisuda bagi para siswa penerima manfaat program Beasiswa Cikal Muamalat (BCM) dengan tema “Menjadi Pelajar Indonesia yang Berprestasi dan Berkarakter” pada Sabtu (13/08) secara daring dengan total wisudawan yakni 204 pelajar yang berasal dari 40 sekolah maupun pesantren, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat di berbagai wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Wisuda tersebut dihadiri oleh Dr. KH.M. Asrorun Ni’am Sholeh, M.A. selaku Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Riksa Prakoso selaku Chief of Human Capital Officer Bank Muamalat Indonesia, Novi Wardi selaku Direktur Eksekutif BMM, Jahidin selaku Kepala Divisi Pendayagunaan dan Pendistribusian BMM, Kepala Sekolah Mitra Program Beasiswa Cikal Muamalat dan seluruh penerima beasiswa BCM di seluruh Indonesia
ADVERTISEMENT
Program BCM merupakan wujud dari bentuk pertanggungjawaban BMM dalam mengelola dana zakat, amanah dari Bank Muamalat. Riksa Prakoso dalam sambutannya mengatakan “Alhamdulillah Bank Muamalat Indonesia bersama dengan Baitulmaal Muamalat ikut aktif dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Pada kesempatan ini BMI dan BMM berkolaborasi melalui program Beasiswa Cikal Muamalat, BCM, yang sudah dimulai sejak tahun 2019 sampai saat ini. Program BCM ini merupakan program pendayagunaan zakat untuk mustahik di bidang pendidikan dari jenjang SD sampai SMA dengan tujuan membantu siswa dari kalangan tidak mampu untuk mengenyam pendidikan yang layak serta menyiapkan mereka untuk memiliki kematangan spiritual dan kecakapan akademis juga memutus keterbelakangan.”
Lebih lanjut Asrorun Niam dalam orasi pendidikan yang disampaikan sebagai rangkaian acara tersebut menyampaikan bahwa “Tidak boleh ada anak-anak Indonesia yang berada di dalam usia belajar tetapi dia tidak memperoleh hak belajarnya hanya karena persoalan keterbatasan akses. Komitmen untuk memastikan bahwa anak usia belajar harus memperoleh layanan pembelajaran sudah menjadi komitmen founding father dan menjadi cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Komitmen proklamasi adalah komitmen membebaskan diri dari keterbelakangan, perbudakan dan kebodohan. Maka atas berkat rahmat Allah Subhanahu wa ta'ala, komitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, telah dituangkan di dalam konstitusi kita, di dalam UUD 1945 terlebih pasca amandemen, bahwa anak usia belajar harus memperoleh haknya dan ini sejalan dengan prinsip Islam bahwa pendidikan itu bagian dari hak yang sekaligus tanggungjawab setiap individu mulai dari lahir hingga kematian kita, tidak ada kata putus untuk belajar,”.
ADVERTISEMENT
Jahidin juga mengungkapkan bahwa tujuan BCM adalah membantu anak Indonesia yang putus sekolah agar bisa menyelesaikan pendidikannya hingga tuntas dan tidak hanya sebatas bantuan finansial yang diberikan tetapi juga pembinaan rutin oleh para pendamping dalam rangka menemukan potensi para siswa penerima manfaat sehingga mampu menjadi pelajar yang berprestasi dan berkarakter.
Program BCM sendiri merupakan wujud komitmen BMM dalam merespon problematika keterbatasan ekonomi agar tak lagi menjadi penghambat anak-anak Indonesia untuk mendapat pendidikan yang berkualitas dan juga program ini turut berkontribusi dalam mencapai poin ke-4 SDGs yaitu pendidikan berkualitas”