Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kelas Ibu Hamil di Fenun dan Kualeu: Persalinan Aman dan Masa Nifas Nyaman
29 Januari 2021 10:16 WIB
Tulisan dari Yayasan Balita Sehat Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada bulan ini kami berhasil menyelanggarakan dua kelas ibu hamil bahagia perdana di tahun 2021. Kedua kelas ini berlangsung di dua desa, yakni Desa Fenun dan Desa Kualeu. Fenun juga Kualeu adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Akses fisik menuju kedua desa ini sangat menantang. Anda akan menjumpai jalan bebatuan nan licin, terutama di musim hujan seperti bulan Januari ini. Akses jalan yang menantang ini bukan menjadi kendala bagi kami juga bagi para bidan dampingan kami. Malah menjadi sebuah pecutan semangat bagi kami untuk terus memaksimalkan pelayanan.
Tiga Belas Ibu Hamil
ADVERTISEMENT
Tiga belas (13) adalah jumlah ibu hamil yang terlibat dalam kelas ibu hamil di Desa Fenun. Pada dasarnya kelas ibu hamil merupakan sebuah sesi kelas yang didesain oleh FMCH Indonesia untuk menyuarakan kampanye kehamilan yang bahagia. Kelas ini didasari oleh modul yang disusun oleh tim Pregnancy Care FMCH Indonesia. Modul ini disesuaikan dengan kebutuhan yang terbagi menjadi 5 sesi kelas. Sesi pertama kelas sudah dilakukan pada November 2020, lalu yang kedua pada Desember 2020. Bulan ini merupakan sesi ke-3 dari total keseluruhan kelas.
Fasilitator utama dalam kelas ini adalah para Bidan TKD yang kami dampingi dan sudah memperoleh pelatihan dari kami pula. Selain Bidan TKD, kegiatan ini juga dibersamai oleh Korwil NTT FMCH Indonesia. Pada pertemuan ketiga ini, materi yang dibawakan adalah “Persalinan Aman dan Masa Nifas Nyaman”.
ADVERTISEMENT
Kelas diawali dengan pre-test untuk mengetahui sejauh mana pemahaman para ibu sekaligus sebagai catatan bagi fasilitator. Setelahnya, bidan mulai mengawali kelas dengan bercerita tentang mitos seputar kehamilan. Mitos yang paling santer terdengar adalah bahwa (1) setelah melahirkan ibu tidak boleh makan ikan karena darah yang keluar akan berbau amis, (2) ibu nifas dan bayi dalam 40 hari tidak diperkenankan keluar rumah. Apakah Anda pernah mendengar mitos serupa?
Faktanya, mitos tersebut tidak benar. Pertama, dengan mengonsumsi ikan hal ini baik adanya. Sebagai salah satu sumber protein, ikan baik bagi kesehatan Ibu juga untuk meningkatkan kualitas ASI. Kedua terkait keluar rumah. Faktanya ibu tidak perlu takut, justru dengan keluar rumah terutama untuk menjemur bayi adalah hal yang wajib dilakukan. Sinar matahri pagi baik untuk mencukupi kebutuhan Vitamin D bayi. Di samping itu ibu dan bayi harus keluar rumah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bagi keduanya termasuk imunisasi sang buah hati.
ADVERTISEMENT
Selain diberi materi terkait persalinan dan masa nifas, para bidan juga melakukan pemeriksaan kesehatan, senam hamil, serta masak makanan sehat kaya nutrisi bersama. Para ibu merasa gembira karena memperoleh pengetahuan tambahan dari kelas ini. “Saya rasa bermanfaat sekali kelas ini. Jadi lebih tahu, apalagi saya dengar banyak sekali mitos hamil yang kadang buat saya was-was,” ungkap Mama Yuliana Otu. Di akhir kelas, kami mendistibribusikan booklet ‘Aku Bisa Hadapi Ini!’ seri ibu hamil yang kami produksi di masa pandemi ini. Sedangkan bidan membagikan biskuit serta susu bagi beberapa ibu yang terdeteksi mengalami kekurangan energi kronik.
Berlokasi di Pustu Kualeu
Tidak jauh berbeda dari kelas di Desa Fenun, kelas di Desa Kualeu juga memasuki sesi pertemuan ke-3. Tentu saja dengan materi yang sama seputar persalinan dan masa nifas. Di desa ini jumlah ibu hamil yang hadir sejumlah 12 ibu, ditambah dengan seorang bidan TKD juga seorang perawat TKD. Kelas ini berlangsung di Pustu (Puskesmas Pembantu) Kualeu.
ADVERTISEMENT
Kegiatan kelas ibu hamil bahagia di Kualeu berlangsung pada Rabu, 20 Januari 2021 sedari pukul 09.00-14.00 WITA. Meski pada hari itu hujan deras mengguyur desa, tidak menyurutkan semangat para peserta dan narasumber. Berbeda dengan di Fenun, di Kualeu kelas dimulai dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan para ibu, yaitu mengukur BB, TB, dan tekanan darah, serta kontrol dan konsultasi. Usai pemeriksaan dan peserta semakin banyak, kelas pun dimulai.
Bidan kami melakukan pemaparan berdasarkan modul pertemuan ke-3 yang disusun oleh tim Pregnancy Care, FMCH Indonesia. Selain juga membicarakan mitos kehamilan, Bidan juga menekankan 3 poin penting pada saat persalinan dan setelahnya. Ketiga poin tersebut, antara lain:
1. Persalinan akan lebih aman dan nyaman apabila dipersiapkan sedini mungkin, baik persiapan fisik, mental, hingga materi
ADVERTISEMENT
2. Masa nifas adalah masa paling kritis tetapi akan bisa dilewati dengan nyaman bila melakukan perawatan dan pemberdayaan diri
3. Mitos yang beredar adalah salah satu penghambat pemulihan masa nifas karena sejatinya tidak ada larangan khusus selama masa tersebut, pastikan selalu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan
Kegiatan di Desa Kualeu ditutup dengan Cooking Class. Mereka berhasil membuat bola-bola tahu kelor isi bakso, sedangkan di Desa Fenun, para ibu membuat mie ayam sehat. Setelah memasak hingga makan bersama, mereka melakukan senam hamil sederhana sebagai penutup rangkaian kelas ibu hamil pertemuan ke-3 di hari yang mendung itu. Ah! Tak lupa booklet yang sama ‘Aku Bisa Hadapi Ini!’ juga dibagikan pada para ibu. Kelas senam membuat tubuh mereka menjadi lebih rileks, hingga bisa pulang ke rumah dengan lebih baik. Namun lebih pentingnya pulang dengan membawa pengetahuan baru demi mempersiapkan persalinan yang aman dan masa nifas yang nyaman. (Brg/Comms)
ADVERTISEMENT
Kontributor: Koorwil NTT, Meti Kamlasi