Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Terima Kasih, Bidanku!
23 Juni 2021 18:42 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:10 WIB
Tulisan dari Yayasan Balita Sehat Indonesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Devi Handayani, Pregnancy Care Project Officer FMCH Indonesia
Setiap tanggal 24 Juni, Indonesia memperingati Hari Bidan Nasional. Momentum ini juga adalah perayaan berdirinya Ikatan Bidan Indonesia (IBI) pada 24 Juni 1951. Dilansir dari ibi.or.id, IBI merupakan organisasi profesi bidan di Indonesia. Wadah para bidan dalam mencapai tujuan melalui kebijakan peningkatan profesionalisme anggota guna menjamin masyarakat mendapatkan pelayanan berkualitas. Selain itu, Hari Bidan Nasional juga dimanfaatkan sebagai tolok ukur peningkatan kualitas bidan. Sebagai salah satu mitra utama keluarga, terutama ibu dan anak, bidan memiliki peran yang sangat penting.
ADVERTISEMENT
“Ikuti Data: Berinvestasi pada Bidan” merupakan tema yang diangkat secara internasional pada tahun ini dan rasanya sangat sesuai dengan konteks nasional kita. Peran bidan yang sangat penting dimulai dari hal promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, tak pelak membuat memang kita seharusnya banyak berinvestasi pada bidan. Bidan diakui sebagai tenaga kesehatan profesional yang bertanggung jawab, yang bekerja serta menjalin kemitraan dengan perempuan dalam memberikan continuum of care. Bidan memiliki peran penting dalam meningkatkan akses perempuan terhadap pelayanan kebidanan berkualitas yang menjadi fokus upaya global termasuk Indonesia untuk mewujudkan hak setiap perempuan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik selama kehamilan, persalinan, dan kesehatan reproduksi perempuan termasuk keluarga berencana serta bayi dan balita.
Terlebih di masa pandemi, bidan menjadi salah satu garda terdepan dalam memastikan layanan kesehatan yang berkualitas. Bahkan lebih jauh, di situasi yang menghimpit pun bidan memegang peranan penting dalam memastikan ibu dan anak mencapai kesehatan yang utuh. Cara paling mudah berinvestasi pada bidan, FMCH Indonesia lakukan melalui program Kelas Ibu Hamil Bahagia. Program ini disusun untuk para ibu hamil yang kami dampingi berdasarkan model kurikulum yang telah kami susun dan diimplementasikan oleh para bidan dampingan sekaligus mitra kami. Program ini sudah kami lakukan sejak 2014 berlokasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Sudah lebih dari 600 ibu hamil bergabung dan memperoleh dampak yang luar biasa bagi buah hati dan keluarga mereka.
Dampak tersebut antara lain, jumlah kunjungan antenatal mengalami peningkatan dari sebelumnya 91,3% kini 94,2%, kemudian sebanyak 98,6% ibu mengakui bahwa mereka telah mengonsumsi tablet zat besi selama kehamilan, serta sebanyak 58% ibu melahirkan di puskesmas, dan 67% peserta sudah memberikan ASI ekslusif untuk bayinya. (FMCH Indonesia, 2017)
ADVERTISEMENT
Namun di samping ibu hamil sebagai penerima manfaat langsung, sejatinya yang juga kami sasar adalah para bidan. Melalui program ini kami berinvestasi pada mereka dengan cara mendampingi dan membimbing mereka agar bisa menjadi bidan yang kompeten. Melalui Pregnancy Care FMCH Indonesia, para bidan dampingan kami dibekali dengan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas bidan, menambah keterampilan, mengasah keahlian yang telah mereka miliki serta memberikan informasi terkini seputar kebidanan dan juga kehamilan. Beberapa materi yang diberikan diantaranya, kesehatan mental ibu hamil, persalinan yang aman, serta menyusui.
Di samping itu, dukungan lain yang kami berikan adalah dengan adanya intensif bagi para bidan kami. Insentif ini adalah sebuah upaya kami untuk mendukung finansial mereka, meskipun mereka sudah mendapatkan balas jasa melalui Dana Desa, tetapi hal itu tidak seberapa dibanding dengan tugas dan tanggungjawab mereka. Pemberian insentif ini juga menjadi motivasi kepada bidan selama bekerja.
ADVERTISEMENT
Secara umum, penghasilan bidan di Indonesia masih perlu perhatian khususnya Bidan Desa. Oleh karenanya, besar harapan agar pemerintah dapat terus meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan para bidan, sehingga para bidan dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat. Dengan adanya bidan yang kompeten dan sejahtera, kesehatan ibu dan anak yang utuh akan menjadi ganjaran yang setara. Apalagi salah satu hal yang cukup disorot saat ini adalah terkait Angka Kematian Ibu dan Bayi. Target SDGs 2030 Angka Kematian Ibu (AKI) hanya mencapai 70/100.000 KH serta Angka Kematian Bayi (AKB) harapannya capai 12/1000 KH. Dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2020, Kemenkes RI mencanangkan untuk memaksimalkan konteks pendekatan promotif dan preventif sebagai strategi menekan AKI dan AKB. Target ini menantang namun bukan berarti tidak bisa dicapai.
Bidan memegang peranan penting dalam membantu pemerintah memaksimalkan usaha tersebut. Oleh karenanya penting untuk berinvestasi pada bidan atas sumbangsih besarnya pada pencapaian derajat kesehatan utuh bagi ibu dan anak. Tak lupa penting juga rasanya di momentum Hari Bidan Nasional 2021 ini kita ucapkan dengan segenap hati, Terima Kasih, Bidanku, atas dedikasi dan pelayanan yang kalian berikan bagi bangsa ini.
ADVERTISEMENT
Penulis: Devi Handayani, Pregnancy Care Project Officer FMCH Indonesia
Editor: Brigita Rumung, Media and Communications Officer FMCH Indonesia