Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Kericuhan di Sorong, Papua Barat: 4 Polisi dan 1 Jurnalis Terluka
27 November 2020 11:46 WIB
ADVERTISEMENT
Menjelang tanggal 1 Desember 2020 yang digadang-gadang merupakan hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM), kericuhan pecah di Kota Sorong, Papua Barat. Kericuhan terjadi di seputaran Jalan Jenderal Ahmad Yani Kompleks Pertokoan Yohan dan belakang Ramayana Mall Sorong, mulai pukul 09.00 WIT, pada Jumat (27/11).
ADVERTISEMENT
Pantauan Balleo News, aparat Kepolisian tampak secara terus-menerus menembakkan gas air mata kearah massa aksi yang dengan anarkis dan brutal melempar batu, botol kaca, kayu dan mercon ke arah aparat yang sedang berdiri membuat pagar betis, guna menghalau massa aksi keluar ke jalan raya.
Dalam aksi demo anarkis tersebut, tiga anggota Brimob Detasemen B Pelopor Sorong dan satu anggota Polres Sorong Kota menjadi korban akibat terkena lemparan batu dan botol. Keempat korban ini mengalami luka serius di bagian wajah, mulut dan dibagian tangan. Keempatnya dengan segera langsung dilarikan ke Rumah Sakit Oetojo milik TNI-AL yang berada tepat di depan lokasi kericuhan.
Selain aparat Kepolisian, satu orang wartawati Antara Foto yang bernama Olha Irianti Mulalinda yang sedang melakukan tugas peliputan dalam aksi kericuhan, juga turut menjadi korban karena terkena kelereng yang diketapel oleh massa aksi. Olha mengalami luka serius di bagian mata dan berdarah, karena kaca matanya pecah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Balleo News, kericuhan bermula dari massa aksi yang awalnya hendak melakukan aksi longmarch ke Kantor Wali Kota Sorong, untuk berunjuk rasa. Belum diketahui aspirasi apa yang ingin mereka sampaikan dalam unjuk rasa tersebut. Namun belum sempat melakukan longmarch, massa aksi langsung dibubarkan paksa oleh aparat Kepolisian.
ADVERTISEMENT
Tidak terima dipukul mundur dan dibubarkan secara paksa, massa aksi yang belum sempat menyampaikan aspirasinya langsung emosi dan melalukan tindakan anarkis dan brutal dengan melempari para aparat Kepolisian yang berjaga. Sebanyak 4 orang yang diduga menjadi dalang kericuhan, berhasil diamankan dan langsung dibawa ke Polres Sorong Kota untuk dimintai keterangan.
Untuk mengamankan situasi, anggota Polres Sorong Kota yang di-back up anggota Brimob Detasemen B Pelopor Sorong dan Brimob BKO dari Jawa diterjunkan ke lokasi kericuhan. Tampak juga anggota Kodim 1802/Sorong dan Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari aparat kepolisian.