Konten dari Pengguna

Pawai Obor, Jelang Ramadhan Kali ini Warga Terpaksa Melewatkanmu

Balqis Tsabita
Mahasiswa Universitas Padjadjaran Semester 4, Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Jurnalistik.
30 April 2020 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Balqis Tsabita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi masyarakat yang melakukan kegiatan pawai obor guna menyambut bulan suci Ramadhan.  (Sumber : indopos.co.id)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masyarakat yang melakukan kegiatan pawai obor guna menyambut bulan suci Ramadhan. (Sumber : indopos.co.id)
Ramadhan 2020 tiba lagi, tak terasa waktu cepat berlalu hingga dipertemukan lagi di bulan suci ini. Semua warga menyambutnya dengan seksama, walaupun kali ini rasanya cukup berbeda dari tahun - tahun sebelumnya. Bukan karena apa - apa, namun wabah yang tengah melanda Indonesia dan seluruh dunia ini, menjadi sebuah halangan untuk menyambut hari - hari penuh kebahagiaan.
ADVERTISEMENT
Dengan datangnya bulan suci Ramadhan, membuat masyarakat di seluruh daerah ingin sekali membuka bulan ini dengan hal - hal yang memberikan kenangan tersendiri bagi mereka. Banyak sekali acara ataupun tradisi berbagai daerah yang kerap dilakukan menjelang datangnya Ramadhan. Tak terkecuali di kota Depok, provinsi Jawa Barat. Biasanya masyarakat akan ramai turun ke jalanan dan membawa obor api, acara ini dikenal dengan Pawai Obor.
Sudah sekitar 8 tahun terakhir, masyarakat Depok antusias sekali mengikuti acara pawai obor ini. Rima Meni (19), selaku masyarakat kota Depok sekaligus anggota karang taruna di daerah perumahannya, berbagi cerita mengenai Pawai Obor yang menjadi sebuah tradisi di kota Depok.
Awalnya, acara ini diusung oleh organisasi remaja masjid yang diberi nama RISMALAH. Rima dan beberapa remaja lainnya mengurus acara ini tanpa adanya aspirasi dari anggota pengurus karang taruna, serta karena acara ini guna menyambut bulan Ramadhan, sehingga besar peran RISMALAH di dalamnya. Namun, tidak menutup kemungkinan juga untuk membatasi warga - warga yang ikut berkontribusi di dalamnya. Rima mengatakan di kawasan tempat tinggalnya, tepatnya di Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Banyak warga terutama anak - anak dan ibu - ibu ikut serta meramaikan acara ini.
ADVERTISEMENT
Beda tempat beda pula ceritanya. Masih di sudut kota yang sama, jika di kawasan tempat tinggal Rima acara ini diusulkan oleh anggota organisasi remaja masjid atau RISMALAH, berbeda hal nya yang terjadi di daerah Beji, Depok tepatnya di Jalan Arena Kemiri, Pawai Obor itu sendiri baru diadakan sekitar 4 tahun yang lalu, yakni di tahun 2016. Salah satu remaja yang tinggal di daerah tersebut, Raisya Sani (19) mengatakan jika acara ini dimonitori penuh oleh anggota karang taruna nya langsung.
“Sebenarnya kalau di daerah ku sendiri acaranya diusulin dan disiapkan langsung oleh anggota karang taruna, dan yang dominannya ikut pawai ini sih biasanya anak - anak karena mereka yang paling semangat untuk meramaikan,” ungkap Raisya atau yang akrab dipanggil dengan Icha.
ADVERTISEMENT
Segudang Hal Baik
Tradisi yang dilakukan 2 hari sebelum datangnya bulan suci Ramadhan selalu dipenuhi dengan rasa bahagia dari anak - anak, hiruk pikuk jalanan banyak diisi oleh sekumpulan masyarakat, nyatanya Pawai Obor dapat membawa beberapa berkah di dalamnya.
“Setelah selesai ibadah shalat Isya, warga mulai ramai berkumpul di depan masjid. Rutenya dimulai dari masjid, kawasan perumahan, hingga jalan raya. Pawai juga diiringi dengan lagu - lagu agar bisa sekaligus melantunkan shalawat di dalamnya,” ucap Rima.
Mengikuti acara ini, bukan semata - mata hanya untuk senang sesaat saja. Di dalamnya tersimpan berbagai manfaat. Melalui Pawai Obor, warga diharapkan bisa menciptakan suasana yang positif dan lebih bersemangat lagi ketika menyambut bulan Ramadhan sehingga bisa mendukung antar satu dengan yang lainnya. Tidak hanya itu saja, Rima juga berpendapat bahwa pentingnya mendekatkan diri kepada Allah selagi bulan suci menjadi nilai utama bagi seluruh umat muslim.
ADVERTISEMENT
Selain itu, guna menjaga lingkungan tempat tinggal yang baik, dengan diadakannya Pawai Obor, setiap warga bisa lebih mengenal satu dengan yang lainnya akibat dari silaturahmi yang terjalin.
“Bagi aku pribadi, ada hal yang paling berharga ketika acara ini ada sejak 4 tahun yang lalu, warga sekitar tempat tinggal jadi lebih mengenal dan silahturahmi nya berjalan lebih baik dari sebelumnya,” tutur Raisya saat diwawancarai melalui Line pada hari Sabtu (25/04)
Timbulnya silaturahmi membuktikan bahwa selalu ada hal - hal baik yang terselip di dalam sebuah kegiatan. Meski di Ramadhan kali ini, rasanya warga harus memikul beban yang cukup menjadi perhatian bersama, oleh karenanya saling membantu dan menjaga hubungan yang baik diperlukan di saat genting seperti ini.
ADVERTISEMENT
“Ya, walaupun sekarang kegiatan seperti ini lagi ditunda dulu, tapi silaturahmi antar warga tetap berjalan. Berbagai informasi di share melalui Whatsapp Group warga sekitar agar tidak putus juga komunikasinya,” Lanjut Raisya.
Nasib Pawai Obor di Tahun Ini
Tak dapat dipungkiri lagi, bagaimana kesedihan dan kekecewaan warga setelah mengetahui bahwa Pawai Obor menjelang Ramadhan 2020 tidak bisa dilaksanakan. Alasannya tidak lain karena pandemi yang masih berjalan hingga bulan suci ini.
Terhitung sudah satu bulan lebih, pemerintah masih menerapkan karantina mandiri dan pembatasan sosial bagi seluruh masyarakat. Hal ini menjadi sebuah halangan bagi umat muslim yang ingin sekali menyambut bulan penuh berkah.
“Sedih banget Ramadhan kali ini nggak bisa mengadakan Pawai Obor. Karena, setiap tahunnya kan bulan Ramadhan selalu diisi dengan kegiatan yang bermanfaat dan pastinya meninggalkan kesan tersendiri bagi setiap orangnya,” ujar Rima mengenai pandemi yang menghalangi kegiatan Ramadhannya.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Rima juga mengungkapkan bahwa belum ada acara lain untuk menggantikan Pawai Obor. Namun, di lingkungan tempatnya tinggal, masyarakat terutama anak muda banyak yang mengikuti kajian online bersama ustad, dan laporan program membaca Al - Qur’an (one day one juz).
Hal ini dilakukan guna untuk tetap bisa produktif semasa karantina, mengingat kondisi yang kurang stabil sehingga tidak diperbolehkannya melakukan acara yang melibatkan banyak peserta seperti Pawai Obor, ada baiknya jika digantikan dengan melakukan beberapa kegiatan bermanfaat yang masih bisa dilakukan di dalam rumah saja, terlebih saat bulan suci Ramadhan ini, umat muslim diharapkan bisa menerima kondisinya dengan ikhlas dan seksama.