Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Nelayan Natuna Terganggu Kehadiran Kapal Asing, Bakamla Sebar Nomor Aduan
17 September 2022 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Batam, Batamnews - Kemunculan kapal asing di wilayah perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau menjadi keluhan nelayan setempat.
ADVERTISEMENT
Hal ini direspons oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI. Instansi itu membagikan nomor aduan yang bisa diakses oleh nelayan Natuna jika ada gangguan ataupun hal yang mencurigakan.
"Bakamla berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat pesisir, khususnya nelayan tentang pentingnya keamanan dan keselamatan di laut sesuai UU No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan," ujar Kepala Stasiun Bakamla Natuna, Mayor Bakamla, Mukhlis, Sabtu (17/9/2022).
Selain untuk keamanan dan keselamatan, lanjut Mukhlis, pihaknya juga mengatakan bahwa jika ditemukannya kejadian yang mencurigakan agar segera menghubungi kontak pelayanan yang tersedia. Terlebih jika ditemukannya peristiwa kecelakaan di laut.
"Kontak person melalui pesan Whatsapp di nomor 0895-6003-00846," kata dia.
ADVERTISEMENT
Harapannya dalam kegiatan tersebut dapat memberikan dampak yang signifikan dalam membangun kesadaran nelayan dalam memberikan informasi.
"Kita sangat membutuhkan informasi tentang keamanan dan keselamatan di laut, harapannya nelayan dapat menghubungi nomor yang tertera untuk memberikan informasi kepada Bakamla," pungkasnya.
Sebelumnya, kehadiran kapal-kapal nelayan asing hingga Kapal Coast Guard milik RRC membikin jengah nelayan Natuna.
Dari penuturan para nelayan lokal Natuna, kini mereka sering menjumpai kapal-kapal patroli negara lain saat mereka sedang melaut.
Dedi, nelayan yang memposting video Coast Guard China yang memotong jalur haluan kapal mereka saat melaut di Laut Natuna Utara dijumpai batamnews, Jumat ( 16/09/22).
ADVERTISEMENT
Ia mengisahkan jika kejadian itu terjadi Kamis 8 September 2022 lalu.
"Ketika kami berada di titik koordinat 06'15.394 N 109'37.320 E tiba tiba sebuah kapal Coast Guard mendekati pompong kami dan memotong jalur haluan kami seakan ingin mengusir kami dari area tersebut. Namun tidak kami hiraukan karena saya yakin saya masih jauh berada di wilayah Laut Indonesia. " Ujar Dedi.
(rez)
Baca berita lainnya di www.batamnews.co.id
Berita ini pertama kali terbit di