Efek Pembangunan Infrastuktur di Indonesia

Dokumen Pribadi : Pembangunan Gedung

Pembangunan infrastruktur terus digiatkan oleh pemerintahan hari ini. Banyak pembangunan yang telah dirancang. Misalnya pembangunan jalan tol, pembangunan bandara baru, pembangunan waduk baru, dan lain-lainnya.

Amdal penting dalam pengadaan tanah berada diproses perencanaan dan pengadaan tanah disusun berdasarkan studi kelayakan yang mencakup survei sosial ekonomi, kelayakan lokasi, analisis biaya dan manfaat pembangunan bagi wilayah dan masyarakat, perkiraan nilai tanah, dampak lingkungan dan dampak sosial yang mungkin timbul akibat dari pengadaan tanah dan pembangunan dan studi lain yang diperlukan.

Salah satu dampak yang biasa terjadi pada pembangunan bangunan baru dan mungkin dampak yang paling sulit dikendalikan adalah kebisingan. Kebisingan didefinisikan sebagai bunyi yang berlebihan atau yang tidak diinginkan. Kebisingan tidak diinginkan karena berdampak pada manusia, mengganggu percakapan, mengganggu tidur, dan dalam kondisi ekstrem berbahaya bagi kesehatan. Dampak negatif kebisingan terhadap kesehatan manusia dapat terjadi dalam jangka panjang (kronis) dan dampak yang terjadi biasanya sulit bahkan mungkin tidak dapat dipulihkan kembali.

Bunyi atau suara baik berupa kebisingan maupun tidak, ditimbulkan oleh getaran yang merambat melalui suatu medium, seperti udara, air atau logam. Bila suatu objek bergetar, akan menimbulkan gangguan berupa variasi pada tekanan atmosfer yang normal dalam skala kecil yang cepat. Kebisingan dikarakteristikkan oleh tingkat bunyinya (sound level), spektrum frekuensinya, dan variasinya terhadap waktu.

Jumlah operasi penerbangan setiap hari dan waktu terjadinya dapat sangat memengaruhi tingkat gangguan yang dialami penduduk di sekitar. Amdal penting untuk meletakkan ruh (filosofi) lingkungan hidup dalam setiap pelatihan mengenai amdal, sehingga tidak menjadikan penyusun, penilai dan pemantau amdal kehilangan ruh dari lingkungan hidup itu sendiri.

Menjadi penting dokumen amdal didalamnya yang aksesable (mudah diakses) oleh rakyat. Juga untuk segera hadir mekanisme yang sederhana dan terbuka untuk mengelola respon publik terhadap proses amdal yang akan dan sedang berlangsung. Selain itu pemerintah mulai membangun perangkat sanksi terhadap pengelola kegiatan yang tidak melaksanakan RKL/RPL yang telah dibuatnya.

Dari sisi akademisi ataupun para ahli yang terlibat dalam penyusun maupun penilai amdal, sangat penting untuk kembali membuka ulang pemikiran agar tidak terjebak pada kepentingan kehidupan saat ini semata dan silaunya keping mata uang terkadang membutakan hati.

Masyarakat lokal sudah saatnya berani bersuara tentang ketidakadilan karena suatu saat, penerima dampak pertama dari kegiatan dan/atau usaha yang seolah-olah telah lulus amdal adalah masyarakat lokal sekitar pembangunan.