Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Governments, Systems and Regimes
8 Oktober 2021 13:16 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Bayu Susena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
That goverments is best which governs not at all (Henry David Thoreau, Civil Disobedience 1849). Pemerintah itu yang terbaik yang tidak mengatur semuanya. Aristoteles mengenalkan istilah-istilah yaitu demokrasi, oligarki dan tirani yang masih umum digunakan hari ini. Dari abad kedelapan belas pemerintah diklasifikasikan sebagai monarki atau republik, atau otokrasi atau rezim konstitusional.
ADVERTISEMENT
Aristoteles mengklasifikasikan negara ke dalam beberapa kategori, yaitu :
1. Monarki, Apabila kekuasaan terletak ditangan satu orang, seorang penguasa yang filsuf, arif, dan bijaksana, bertujuan untuk kebaikan kesejahteraan semua. Ini bentuk pemerintah terbaik, negara ideal namun Aristoteles menyadari bahwa monarki nyaris tidak mungkin ada dalam realitas. Bentuk penyimpangan monarki adalah;
2. Tirani/otoriter, Dimana kekuasaan ditangan satu orang dan kekuasaan demi kepentingan pribadi dan sewenang – wenang.
3. Aristokrasi, Apabila kekuasaan dikuasai oleh beberapa orang dan bertujuan baik untuk kepentingan bersama/umum. Bentuk penyimpangan dari Aristokrasi adalah;
4. Oligarkhi, dimana kekuasaan dipegang oleh beberapa orang dan bukan untuk kesejahteraan bersama, tapi untuk pengumpulan harta dan kekayaan semata.
5. Politea, Apabila kekuasaan terletak ditangan orang banyak/rakyat dan bertujuan demi kepentingan semua masyarakat. Tetapi apabila negara dipegang oleh banyak orang (miskin dan kurang terdidik) maka negara tersebut adalah;
ADVERTISEMENT
6. Demokrasi, dimana kekuasaan dipegang oleh banyak orang/rakyat, dan hanya bertujuan untuk kepentingan mereka. (Demokrasi seakan memiliki konotasi negatif dan Aristoteles tidak menyebutnya sebagai bentuk negara ideal).
Menurut Amien Rais, suatu Negara disebut sebagai negara demokrasi jika memenuhi kriteria yaitu :
1. Partisipasi dalam pembuatan keputusan
2. Persamaan di depan hukum
3. Distribusi pendapat secara adil
4. Kesempatan pendidikan yang sama
5. Empat macam kebebasan yaitu kebebasan mengeluarkan pendapat, kebebasan persuratkabaran, kebebasan berkumpul dan kebebasan beragama
6. Ketersediaan dan keterbukaan informasi
7. Mengindahkan fatsoen atau tata krama politik
8. Kebebasan individu
9. Semangat kerja sama, dan
10. Hak untuk protes
Demokrasi baru
Runtuhnya komunisme di revolusi Eropa Timur 1989-1991 melepaskan proses demokrasi yang sangat menarik di barat.fitur utama dari proses ini adalah adopsi dari multipartai pemilu dan pengenalan reformasi ekonomi berbasis pasar. Sebagian orang mengatakan mantan rezim komunis sedang menjalani transisi yang pada akhirnya akan membuat mereka dibedakan dari poliarki barat. Warisan dari masa komunis tidak bisa dibuang semalam, karena sistem komunis telah bertahan selama lebih dari 70 tahun. Maka mungkin lebih baik diklasifikasikan sebagai negara demokrasi baru atau semi demokrasi. Masalah transisi ekonomi juga menjadi perhatian di demokrasi baru ini.
ADVERTISEMENT
Rezim Asia Timur
Munculnya rezim asia timur pada akhir abad 20 membuktikan bahwa komunisme runtuh.kesimbangan ekonomi dunia bergeser dari Barat ke Timur. Rezim asia timur cenderung memiliki karakteristik serupa. Pertama mereka berorientasi lebih dari sekedar tujuan ekonomi daripada tentang politik. Prioritas mereka untuk meningkatkan pertumbuhan dan memberikan kemakmuran, bukan untuk memperbesar kebebasan individu. Kedua ada dukungan luas untuk pemerintah kuat. Kuat berkuasa cenderung ditolerir dan menghormati negara. Meskipun dengan pajak rendah dan pengeluaran publik yang relatif rendah. Ketiga disposisi umum menghormati pemimpin karena stres konfusianisme pada loyalitas, displin dan tugas, kadang-kadang eksplisit otoritarianisme penekanan besar ditempatkan pada masyarakat dan kohesi sosial.
Rezim Islam
Kebangkitan islam sebagai kekuatan politik memiliki efek mendalam pada politik di Afrika Utara, Timur Tengah dan sebagian Asia. Kelompok militan islam telah menentang rezim yang ada. Cara Islam didasarkan pada ajaran Nabi Muhammad (570-632) seperti dalam Al quran, dianggap oleh semua muslim sebagai firman Tuhan dan Sunnah atau jalan kebiasaan tradisional diamati oleh seorang muslim yang taat berdasarkan kehidupan Nabi. Politik islam bertujuan pembangunan teokrasi dimana politik dan urusan lain yang terstruktur sesuai dengan prisip-prinsip agama lebih tinggi. Dalam bentuk Islam Majelis permusyawaratan semua undang-undang disahkan oleh dewan untuk perlindungan konstitusi, yang menjamin keseuaian dengan prinsip Islam.
ADVERTISEMENT
Rezim Militer
Sebagian rezim dibentuk oleh kombinasi politik, ekonomi, budaya dan faktor ideologis, beberapa bertahan melalui militer, militer di atas kekuasaan. Fitur utama dari rezim militer adalah pemerintahan diisi orang yang dalam rantai komando militer. Rezim militer itu represif. Beberapa rezim militer mengambl kendali langsung pemerintahan.
Bentuk klasik adalah junta militer. Pemerintahan militer berpusat kolektif di angkatan bersenjata, darat, laut dan udara. Rezim militer relatif sering berpindah kekuasaannya. Bentuk lain yaitu diktator pribadi yang didukung militer.
Simpulan
Teori sejarah berakhir atau ditakdirkan berakhir dengan kemenangan Demokrasi Liberal Barat di seluruh dunia. Memang yang paling umum bentuk rezim di dunia modern sekarang adalah bentuk Demokrasi. Namun rezim menjadi lebih komplek dan lebih beragam.
ADVERTISEMENT