Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Neymar Pindah ke Al Hilal, Antiklimaks bagi sang Bintang Brasil Itu?
18 Agustus 2023 11:45 WIB
·
waktu baca 6 menitKeputusan bintang sepak bola asal Brasil, Neymar, untuk meninggalkan Paris Saint-Germain dan bergabung dengan klub sepak bola Arab Saudi, Al-Hilal, membuat kaget dunia sepak bola.
Enam tahun lalu, Neymar meninggalkan FC Barcelona untuk bergabung dengan Paris St-Germain. Nilai transfernya saat itu fantastis, yakni £200 juta (atau setara Rp3,9 triliun)
Kini berusia 31 tahun, pemain depan itu akan berpindah lagi. Kali ini dia meninggalkan dunia sepakbola Eropa – setidaknya untuk saat ini – dan bergabung dengan sejumlah pemain terkenal di Al-Hilal, klub sepak bola Arab Saudi.
Dia dilaporkan akan menerima gaji sebesar 150 juta euro (Rp2,5 triliun) per tahun di Al-Hilal, atau enam kali lipat dari bayaran yang ia dapatkan di PSG – setelah menandatangani kontrak dua tahun.
Neymar tampil dalam 173 pertandingan untuk PSG, membantu mereka memenangkan 13 trofi, termasuk lima gelar Ligue 1.
Tujuan utama Neymar bergabung saat itu adalah agar PSG meraih piala elite Eropa, Liga Champions. Namun, ia dan rekan-rekannya gagal menunaikan tugas itu. Posisi maksimal PSG adalah ketika mencapai final Liga Champions pada 2020.
"Upaya itu tidak berhasil di mata banyak rekan sebangsanya. Dia meninggalkan medan perang dengan keluar dari jajaran sepakbola Eropa kelas atas," kata pakar sepakbola Amerika Selatan, Tim Vickery, kepada BBC.
"Neymar sendiri akan melihat ini sebagai au revoir (sampai jumpa lagi) – mungkin tidak kembali ke Paris St-Germain, tetapi kembali ke Eropa dalam waktu dua tahun – karena pada saat ini sulit untuk melihat opsi lain."
Ini adalah babak terbaru Neymar sepanjang kariernya yang penuh naik-turun.
BBC Sport memetakan perjalanan karier sepakbola Neymar dari Santos hingga ke Arab Saudi.
2009 - Debut senior di Santos
Neymar memulai kariernya di negara asalnya, Brasil. Ia menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan klub Santos saat ia berusia 17 tahun.
Dia menjalani debut seniornya pada usia itu, saat ia hadir sebagai pemain pengganti pada babak kedua dalam kemenangan 2-1 melawan Oeste pada 7 Maret 2009.
Satu minggu kemudian ia mencetak gol pertamanya untuk Santos melawan Mogi Mirim dan menyelesaikan musim dengan 14 gol dari 48 pertandingan.
2013 – Kesuksesan Barcelona dan Brasil
Setelah membantu Santos memenangkan Copa Libertadores pada 2011 – yang pertama sejak 1963 – Neymar bergabung dengan Barcelona setelah dirumorkan akan bergabung dalam sejumlah klub top Eropa.
Bermain bersama Lionel Messi dan Luis Suarez dalam trio garis depan yang kemudian dikenal sebagai 'MSN', Neymar membantu raksasa Spanyol itu memenangkan La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions pada musim keduanya.
Tak lama setelah bergabung dengan Barcelona, Neymar juga membantu Brasil memenangkan Piala Konfederasi FIFA dan ia dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen.
2014 - Patah hati di Piala Dunia Brasil
Pada saat itu, Neymar bersinar terang. Dan, dengan Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014, ia diprediksi oleh banyak orang akan tampil sebagai pemain yang akan memimpin negaranya menuju kejayaan.
Fotonya ada di mana-mana sebelum dan selama turnamen berlangsung. Tetapi segenap rakyat Brasil menahan napas ketika pada perempat final melawan Kolombia, Neymar jatuh memegang punggungnya kesakitan setelah dia ditekuk oleh Juan Zuniga.
Brasil menang 2-1, tetapi itu harganya mahal karena Neymar absen dari sisa Piala Dunia karena tulang belakangnya retak.
Keadaan menjadi lebih buruk di semifinal karena Brasil menderita kekalahan memalukan 7-1 dari Jerman yang kemudian menjadi juara Piala Dunia.
2016 - Musim pemecahan rekor dan emas Olimpiade
Neymar, Messi, dan Suarez terus menjadi salah satu trio penyerang paling mematikan dalam persaingan klub sepak bola. Pada 2015-16 mereka bekerja sama untuk mencetak 131 gol – terbanyak dalam satu musim bagi trio penyerang dalam sejarah sepak bola Spanyol.
Gol-gol itu membantu Barcelona menyelesaikan pencapaian domestik, La Liga dan Copa del Rey, sebelum Neymar bergabung dengan tim Brasil untuk Olimpiade 2016 di Rio.
Dua tahun setelah cederanya yang mengecewakan di Piala Dunia, Neymar mencetak gol penalti yang menentukan saat Brasil mengalahkan Jerman dalam adu penalti. Neymar pun memenangkan medali emas sepak bola Olimpiade putra pertama mereka.
2017 - Pindah ke Prancis
Baca juga:
Setelah mencetak 105 gol dalam 186 permainan, Neymar menjadi berita utama di dunia sepakbola internasional saat ia meninggalkan Barcelona untuk bergabung dengan PSG setelah kesepakatan pencetak-rekor senilai £200 juta pada 2017.
Debutnya melawan Guingamp pada Agustus 2017 menghadirkan satu gol dan satu bantuan. Kini, ia menjadi bagian dari trio penyerang tangguh Kylian Mbappe dan Edinson Cavani, Neymar mencetak 28 gol dalam 30 pertandingan saat PSG memenangkan rangkaian Ligue 1, Piala Prancis dan Piala Liga.
Tapi musimnya terpangkas dini ketika ia menderita metatarsal retak, yang pertama dari sejumlah cedera yang akan menghantuinya selama di Paris.
2019-20 - Final Liga Champions tetapi masa depan belum pasti
Setelah dua tahun bersama PSG, Neymar dirumorkan akan kembali ke Barcelona dan musim panas 2019 didominasi oleh rumor tentang potensi kepergiannya.
Dia membuat marah PSG setelah bolos pada hari pertama latihan pra-musim pada Juli, tetapi akhirnya ia tetap tinggal di Paris.
Meskipun cedera kembali mempengaruhi musimnya, ia membantu PSG memenangkan Ligue 1 dan mencapai final Liga Champions untuk pertama kalinya, ketika mereka kalah 1-0 dari Bayern Munich.
2021-23 - Pasang surut menjelang akhir
Baca juga:
Neymar sekali lagi bekerja sama dengan mantan rekan setimnya di Barcelona, Messi, ketika bintang Argentina itu bergabung dalam PSG pada Agustus 2021.
Namun, musim itu mengecewakan bagi Neymar saat hanya mencetak 13 gol dalam keseluruhan kompetisi – performanya yang terburuk sejak pindah ke Eropa.
Bersama Messi dan Mbappe, Neymar tampak menemukan kembali performanya, dengan mencetak dan membantu cetak 13 gol dalam lima pertandingan liga pertamanya pada 2022-23, tetapi pada Maret ia absen hingga akhir musim setelah menjalani operasi pergelangan kaki.
Kemudian, kemenangan 4-3 melawan Lille pada Februari, di mana ia mencetak gol kedua PSG, akan menjadi pertandingan terakhirnya untuk klub itu.
Apakah akan ada lebih banyak momen hebat yang akan datang?
Dipandang sebagai harapan besar Brasil, Neymar masih belum berhasil memimpin negara itu menuju kesuksesan Piala Dunia.
Kepergiannya dari PSG memunculkan tanda tanya: apakah bergabungnya dia di Liga Saudi justru menjatuhkan prestasinya?
"Dia tentu dinilai mengecewakan, yang sebenarnya penilaian cukup kejam karena ia banyak cedera," kata Vickery.
"Tapi kita harus mengingat pria ini telah mencetak banyak gol untuk tim nasional Brasil seperti Pele. Itu bukan julukan yang dibagikan begitu saja. Itu sudah ia lakukan selama bertahun, jadi mungkin harapan yang ditempatkan padanya agak sedikit terlalu tinggi.
"Bahkan jika dia tidak pernah menendang bola lagi, ada banyak momen hebat yang dia sudah berikan kepada kita. Dan dia akan berharap, baik itu di Arab Saudi, di sepakbola Eropa kelas atas dan di Piala Dunia berikutnya, ada banyak momen hebat yang masih akan datang."