Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Pemimpin Kelompok Tentara Bayaran Wagner Diduga Tewas akibat Pesawat Jatuh
24 Agustus 2023 9:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menitPemimpin tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, termasuk dalam daftar penumpang sebuah pesawat jet yang jatuh di Rusia dan menewaskan 10 orang di dalamnya, kata otoritas penerbangan sipil Rusia.
Media sosial yang terkait dengan kelompok tentara bayaran Wagner mengatakan pesawat pribadinya ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia.
Prigozhin meninggal "akibat tindakan pengkhianat Rusia", sebut unggahan saluran Telegram, Gray Zone.
Prigozhin memimpin pemberontakan yang gagal melawan angkatan bersenjata Rusia pada bulan Juni.
Namun, beberapa pakar di Rusia dan luar negeri berpendapat bahwa pemberontakan itu direkayasa, dan Prigozhin meninggalkan "pawai keadilan" di Moskow setelah mendapat perintah langsung dari Presiden Vladimir Putin.
Pesawat yang diyakini membawa Prigozhin jatuh pada Rabu (23/08) di dekat desa Kuzhenkino, sekitar setengah jalan antara Moskow dan St Petersburg.
Sebuah laporan menyebutkan jenazah Prigozhin, 62 tahun, telah ditemukan dan diidentifikasi - namun hal ini belum dikonfirmasi secara resmi.
Sebanyak 10 jenazah telah ditemukan, kata kantor berita pemerintah Rusia, Interfax.
Saluran Telegram Gray Zone menyebut penduduk setempat telah mendengar dua ledakan sebelum kecelakaan dan melihat dua kepulan asap.
Kantor berita Tass menyebutkan pesawat itu terbakar saat menghantam tanah.
Pesawat itu telah mengudara selama kurang dari setengah jam, tambahnya.
Insiden itu tengah diselidiki dan layanan darurat sedang mencari lokasi kejadian.
Pada saat yang sama, Gray Zone melaporkan bahwa pesawat jet kedua milik Prigozhin telah mendarat dengan selamat di wilayah Moskow.
Insiden ini terjadi pada hari yang sama ketika jenderal senior Rusia, Sergei Surovikin, dilaporkan dipecat dari jabatan panglima angkatan udara.
Jenderal Surovikin diketahui memiliki hubungan baik dengan Prigozhin dan tidak terlihat di depan umum sejak pemberontakan tersebut.
Pesawat Prigozhin - Embraer-135 (EBM-135BJ) - terbang dari Moskow ke St Petersburg pada Rabu (23/08) dengan tujuh penumpang dan tiga awak, kata otoritas penerbangan Rosaviatsia Rusia.
Komandan senior Wagner, Dmitry Utkin - yang mendirikan kelompok Wagner pada tahun 2014 - juga ada dalam daftar penumpang, sebutnya.
Kelompok tentara bayaran Wagner memiliki sekitar 25.000 personel.
Kelompok yang terkenal karena kebrutalannya ini aktif di Ukraina, Suriah, dan Afrika Barat.
Namun beberapa pengamat Rusia menggambarkan Prigozhin sebagai "mayat hidup yang berjalan" sejak pemberontakan pada Juni lalu.
Prigozhin memimpin pemberontakan pada 23-24 Juni, memindahkan pasukannya dari Ukraina, merebut kota Rostov-on-Don di Rusia selatan, dan mengancam akan menyerang Moskow.
Langkah ini dilakukan setelah berbulan-bulan ketegangan dengan komandan militer Rusia mengenai invasi ke Ukraina yang dilancarkan oleh Presiden Putin pada tahun 2014.
Reaksi awal Presiden Putin terhadap aksi Prigozhin yang menantang militer Rusia sangat pedas. Putin menyebut tindakan itu sebagai pengkhianatan dan tikaman dari belakang, sebagaimana tampak dalam pesan video pada 24 Juni.
Belakangan pemberontakan itu berakhir begitu saja dalam hitungan jam melalui kesepakatan yang memungkinkan pasukan Wagner pindah ke Belarus atau bergabung dengan tentara Rusia.
Prigozhin sendiri setuju untuk pindah ke Belarus - namun tampaknya ia bisa bergerak dengan bebas, tampil di depan umum di Rusia dan merilis video dirinya yang konon berada di Afrika.
Akan tetapi, menurut sejumlah analis, bukan berarti dia aman.
"Balas dendam", kata direktur CIA William Burns, "adalah hidangan yang disukai Putin disajikan dingin".
Tentu saja jatuhnya pesawat yang diyakini mengangkut Prigozhin bukan bukti bahwa Prigozhin dan rombongannya sengaja menjadi sasaran.
Meski demikian, jika memang benar Prigozhin sengaja ditargetkan bukanlah kejutan bagi banyak orang.
Presiden AS Joe Biden mengatakan dia "tidak terkejut" dengan berita mengenai dugaan kematian Prigozhin.