Konten Media Partner

Ratu Elizabeth dari Inggris, Pemegang Takhta Terlama Kedua dalam Sejarah

10 September 2022 11:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratu Elizabeth berkuasa sejak 6 Februari 1952, menyusul kematian sang ayah, Raja George VI.
zoom-in-whitePerbesar
Ratu Elizabeth berkuasa sejak 6 Februari 1952, menyusul kematian sang ayah, Raja George VI.
Ratu Elizabeth II dari Inggris adalah pemegang takhta terlama kedua dalam sejarah setelah Louis XIV dari Prancis.
Louis XIV dinobatkan sebagai raja pada usia empat tahun dan berkuasa mulai 1643 hingga 1715 atau setara dengan 72 tahun dan 110 hari, meski ia baru mulai berkuasa penuh saat menginjak usia 20-an pada 1661.
Kekuasaan Ratu Elizabeth II tepat mencapai 70 tahun pada 6 Februari 2022.
Saat perayaan 70 tahun takhta ratu, Platinum Jubilee, pada pertengahan Juni 2022, ratu telah berkuasa selama 70 tahun 127 hari, lebih lama dari kekuasaan raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, yang meninggal dunia pada 2016.
Acara Platinum Jubilee, dirayakan dengan berbagai acara di seluruh penjuru negeri.
Ia menjadi ratu Inggris pada usia 25 tahun menyusul kematian sang ayah, Raja George VI, pada 6 Februari 1952.
Dalam beberapa waktu terakhir, Ratu Elizabeth mengalami masalah mobilitas, yang membuat tugas-tugas kerajaan dikurangi.
Pada September 2015, ia adalah pemegang takhta terlama dalam sejarah Inggris, lebih lama dari Ratu Victoria, yang berkuasa mulai 20 Juni 1837 hingga 22 Januari 1901.
Ketika itu, Ratu Elizabeth mengatakan bahwa "atribut tersebut bukan sesuatu yang menjadi keinginannya". Pada hari tersebut, ia juga menjadi perempuan dengan rentang kekuasaan terlama dalam sejarah.
Dalam beberapa waktu terakhir, ratu mengalami masalah mobilitas, yang membuat tugas-tugas kerajaan dikurangi.
Perannya banyak dilakukan oleh sang ahli waris pertama, Pangeran Charles dan istrinya, dan juga sang cucu, Pangeran William.
Publik di Inggris tak bisa menyembunyikan kegembiraan ketika Ratu Elizabeth tampil di salah satu acara perayaan Platinum Jubilee di Istana Buckingham, London.
Di akhir perayaan, ia menulis surat terima kasih dengan mengatakan "dirinya sangat tersentuh dan terharu" oleh banyaknya orang yang hadir merayakan perhelatan Platinum Jubilee, acara yang menandai 70 tahun tahta kerajaan Inggris berada di tangannya.