Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Sisa-sisa Tubuh Manusia Diduga Ditemukan di Antara Puing Kapal Selam Titan
29 Juni 2023 12:45 WIB
·
waktu baca 4 menitSisa-sisa tubuh manusia diyakini telah ditemukan di antara puing-puing kapal selam Titan, kata Penjaga Pantai AS.
Puing-puing kapal selam Titan yang meledak saat menyelam ke laut dalam, di sekitar area bangkai kapal Titanic, telah dibawa ke permukaan laut dan sampai di St John’s, Kanada pada Rabu (28/6).
Para petugas mengatakan bahwa rangka bagian pendaratan kapal selam dan penutup bagian belakang telah ditemukan di antara reruntuhan.
Ahli-ahli kesehatan AS akan mengkaji secara formal spesimen yang diduga merupakan sisa-sisa tubuh manusia, kata Penjaga Pantai AS dalam keterangan resmi.
Lembaga itu sedang dalam tahap-tahap awal investigasi dalam menyelidiki penyebab kecelakaan itu. Dewan Investigasi Kelautan Penjaga Pantai AS (MBI) akan memindahkan bukti-bukti ke pelabuhan AS untuk melakukan analisa dan pengujian lebih lanjut.
Ketua MBI, Kapten Jason Neubauer, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “masih ada banyak hal yang perlu dikerjakan agar dapat memahami faktor-faktor yang menyebabkan bencana hilangnya Titan dan membantu agar dapat memastikan tragedi serupa tidak terjadi lagi.”
“Saya bersyukur atas koordinasi internasional dan antarlembaga yang mendukung dalam menemukan dan mengamankan bukti penting ini dengan jarak antarpantai yang jauh dan kedalaman yang ekstrem,” kata Kapten Neubauer.
Siapa saja yang meninggal dalam kapal selam Titan?
Kelima penumpang yang berada di dalam kapal selam itu meninggal pada 18 Juni setelah kapal itu meledak dari dalam sekitar 90 menit sejak mereka turun untuk melihat bangkai kapal Titanic yang tenggelam pada 1912.
Bangkai kapal Titanic berada dalam kedalaman 3.800 meter di perairan Atlantik Utara.
Para penumpang mencakup Direktur Eksekutif OceanGate, yang merencanakan ekspedisi itu, yakni Stockton Rush yang berusia 61 tahun. Ada pula penjelajah asal Inggris, Hamish Harding, berusia 58 tahun, Shahzada Dawood, 48, dan anaknya Sileman Dawood yang hanya berusia 19 tahun.
Eks penyelam Angkatan Laut Prancis, Paul-Henry Nargeolet, 77 tahun, juga bergabung dalam ekspedisi tersebut.
Awalnya, para petugas cukup skeptis terhadap peluang menemukan bagian-bagian tubuh dari para korban.
“Ini merupakan lingkungan yang sangat tidak ramah di dasar laut,” kata Penjaga Pantai Admiral John Mauger, beberapa saat setelah hilangnya kapal selam itu telah terkonfirmasi.
Kapten Neubauer mengatakan pada saat itu para penyelidik akan mengambil “semua tindakan pencegahan” jika mereka menemukan sisa-sisa jenazah manusia dan bahwa penyelidikan itu kemungkinan besar akan melibatkan sidang formal dengan pemanggilan saksi.
Puing-puing menunjukkan kapal selam Titan meledak dari dalam
Sejauh ini, Penjaga Pantai AS menyatakan telah menemukan lima bagian kapal sekitar 487 meter dari haluan bangkai kapal Titanic. Kelima bagian yang ditemukan itu "konsisten dengan hilangnya ruang tekanan".
Puing-puing yang diangkat ke permukaan laut termasuk kurang lebih satu penutup titanium, lubang jendela kapal selam dengan kacanya hilang, serta cincin titanium, bagian rangka pendaratan dan ujung ruang peralatan, kata koresponden sains BBC, Jonathan Amos.
Misi penemuan itu dipimpin oleh kapal Kanada bernama Horizon Arctic, yang membawa kendaraan yang dioperasikan menggunakan pengendali jarak jauh oleh Pelagic Research Services.
Perusahaan itu mengatakan dalam keterangan resmi pada Rabu (28/6) bahwa tim mereka telah menyelesaikan misi itu dan akan kembali ke kantor pusat.
OceanGate, perusahaan yang menaungi ekspedisi kapal selam Titan itu, telah dikritik karena praktik keamanannya. Tak hanya itu, mantan karyawan-karyawan mereka juga mengaku khawatir akan kapal selam Titan yang dianggap tidak sesuai dengan regulasi.
Dalam pesan-pesan surel yang dilihat oleh BBC, Direktur Eksekutif OceanGate Stockton Rush telah mengabaikan kekhawatiran terkait keamanan dari seorang ahli.
Ia mengatakan dirinya “lelah dengan para pemain industri yang mencoba menggunakan argumen keamanan untuk memberhentikan inovasi.”
Mantan karyawan OceanGate lain juga pernah menulis dalam laporan pengecekan bahwa ia menemukan “sejumlah permasalahan yang dapat menimbulkan pelanggaran keamanan yang serius”.
Salah satunya adalah metode pengujian lambung kapal.
Dalam keterangan yang terbit minggu lalu, OceanGate mengatakan ini adalah “waktu yang sangat menyedihkan bagi karyawan-karyawan kami yang kelelahan dan berduka atas kehilangan ini.”